KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TINGKAT AKREDITASI

Jackson Pasini Mairing, Palangka Raya University, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa-siswa Kelas VIII SMP negeri di salah satu kabupaten/kota di Kalimantan Tengah Tahun Ajaran 2015/2016 dalam memecahkan masalah berdasarkan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Dari jumlah populasi sebanyak 28 sekolah, 10 sekolah dipilih sebagai sampel dengan metode random sampling. Sample tersebut adalah 2 akreditasi A, 2 akreditasi B, 2 akreditasi C, dan 4 belum diakreditasi. Tiga pertanyaan diberikan pada setiap sekolah. Setiap penyelesaian diskor menggunakan rubrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan siswa secara keseluruhan sebesar 4,71 (maksimum skornya 12). Rata-rata skor kemampuan siswa untuk sekolah dengan akreditasi A, B, C, dan belum diakreditasi secara berturut-turut sebesar 5,24; 2,29; 3,31; dan 2,10. Hasil uji Kruskal-Wallis dan uji lanjut adalah skor kemampuan siswa sekolah dengan akreditasi A lebih tinggi dari kemampuan siswa sekolah dengan akreditasi B, C, dan belum diakreditasi secara signifikan. Akan tetapi, skor kemampuan siswa sekolah dengan akreditasi B, C, dan belum diakreditasi tidak berbeda signifikan.

Kata kunci: masalah matematika, pemecahan masalah, tingkat akreditasi

 

MATH PROBLEMS SOLVING ABILITY OF EIGHTH GRADE STUDENTS

BASED ON THE ACCREDITATION LEVEL.

 

Abstract

This study was aimed at describing mathematical problem solving ability of eight grade students from state junior high schools in one of the districts/cities in Central Kalimantan based on the school accreditation. This research used descriptive qualitative method. From total populations 28 schools, ten schools were chosen by random sampling. They were two schools of A accreditation, two schools of B, two schools of C, and four schools have not accredited. Three problems were given to the students from each school. Each student’s solution was scored by using the rubric. The result shows that the average score of the students’ ability is 4.71 (maximum score is 12) which the average score of A, B, C accreditations, and have not accredited were 5.24, 2.29, 3.31, and 2.10 respectively. The result of Kruskal-Wallis and the further tests show that the students’ scores of A accreditation are higher than B, C acreditations, and have not accredited. However, the scores of B, C accreditations, and have not accredited were not significantly different.

Keywords: mathematical problems, problem solving, accreditation levels

 


Full Text:

PDF

References


Adams, D., & Hamm, M. (2010). Creativity, innovation, and problem solving. Plymouth: Rowman & Littlefield Education, Inc.

Adjie, N., & Maulana. (2009). Pemecahan masalah matematika. Bandung: UPI Press.

Anisa, W. N. (2014). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik melalui pembelajaran pendidikan matematika realisitik untuk siswa SMP Negeri di Kabupaten Garut. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, I(1), 71-80.

Arends, R. I., & Kilcher, A. (2010). Teaching for student learning. New York: Routledge.

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. (2010). Kebijakan dan pedoman akreditasi sekolah/madrasah. Jakarta: BAN S/M.

Florida Deparment of Education. (2010). Classroom cognitive and meta-cognitive strategies for teachers. Tallahassee: Bureau of Exceptional Education and Student Services.

Kadir. (2010). Statistika untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Rosemata Sempurna.

Kennedy, L. M., Tipps, S., & Johnson, A. (2008). Guiding children’s learning of mathematics. Belmont: Thomson Wadsworth.

King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. (2016). Higher order thinking skills. From (http://www.cala.fsu.edu/files/higher_order_thinking_skills.pdf).

Kusumawati, E., & Turisia, T. M. (2014). Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR) dan mekanistik”. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, II(1): 70-79.

Mairing, J. P., Budayasa, I. K., & Juniati, D. (2011). Profil pemecahan masalah peraih medali OSN. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 18(1), 65-71. Diunduh dari http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/viewFile/2758/508.

Mairing, J. P., Budayasa, I. K., & Juniati, D. (2012). Perbedaan profil pemecahan masalah peraih medali OSN matematika berdasarkan jenis kelamin. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(2), 125-134. Diunduh dari http://dx.doi.org /10.17977/jip.v18i2.3612.

Muir, T., Beswick, K., & Williamson, J. (2008). I am not very good at solving problems: an exploration of student’s problem solving behaviours. The Journal of Mathematical Behaviour, 27(3), 228-241. Diunduh dari http://dx.doi.org/10.1016/j.jmathb.2008.04.003.

Musser, G. L., Burger, W. F., & Peterson, B. E. (2011). Mathematics for elementary teachers, a contemporary approach (9th ed.). Hoboken: John & Willey, Inc.

Ontario Ministry of Education. (2006). A Guide to effective instruction in mathematics kindergarten to grade 6, volume two: Problem solving and communication. Toronto: Ontario Ministry of Education.

Parke, C. S., Lane, S., Silver, E. A., & Magone, M. E. (2003). Using assessment to improve middle–grades mathematics teaching & learning. Reston, VA: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.

Pimta, S., Tayruakham, S., & Nuangchalerm, P. (2009). Factors influencing mathematics problem solving ability of sixth grade students. Journal of Social Sciences, 5(4): 381-385 Diunduh dari http://files.eric.ed.gov/ fulltext/ED506983.pdf.

Polya, G. (1973). How to solve it (2nd ed.). New Jersey: Princeton University.

Polya, G. (1981). Mathematical dscovery: On understanding, learning and teaching problem solving. New York: John Willey & Sons, Inc.

Posamentier, A. S., & Krulik, S. 2009. Problem solving in mathematics grades 3–6, powerful strategies to deepen understanding. Thousand Oaks: Corwin.

Pitajeng. (2006). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan pembelajaran kontekstual dan penggunaan open ended problems. Jurnal Kependidikan, 36(1). Diunduh dari http://journal.uny.ac.id/index.php/ jk/article/view/7285.

Prayanti, N. P. D., Sadra, I. W., & Sudiarta, I. G. P. (2014). Pengaruh strategi pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalah matematika terbuka terhadap kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari keterampilan metakognitif siswa kelas VII SMP Sapta Andika Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1). Diunduh dari http://e-journal/index.php/JPM/issue/view/71.

Prayitno, S. (2006). Model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada perkuliahan teori peluang. Jurnal Kependidikan, 36(2), 223-226. Diunduh dari http://journal.uny.ac.id/ index.php/jk/article/view/7300.

Rahayu, D. V., & Afriansyah, E. A. (2015). Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa melalui model pembelajaran pelangi matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 29-37.

Sa’dijah, C., & Sukoriyanto. (2015). Asesmen pembelajaran matematika. Malang: UM Press.

Sahrudin, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran discovery untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa SMA. Jurnal Pendidikan Unsika, 2(1), 1-12.

Sari, N. (2014). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional pada mahasiswa STMIK di Kota Medan. Jurnal Saintech, 6(4), 106-111.

Siswono, T. Y. E. (2008). Model pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Surabaya: Unesa University Press.

Surya, E., & Rahayu, R. (2015). Peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP Ar-Rahman Percut melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achevement Division (STAD). Jurnal Pendidikan Matematika Paradikma, 7(1), 24-34.

Tiurma, L., & Ratnawati, H. (2015). Keefektifan pembelajaran multimedia materi dimensi tiga ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika di SMA. Jurnal Kependidikan, 44(2), 175-187. Diunduh dari http://journal.uny.ac. id/index.php/jk/article/view/5230/4535.

Utami, I. B., Sutama, & Subadi, T. (2012). Kontribusi fasilitas belajar, lingkungan belajar, dan motivasi berpretasi terhadap hasil belajar matematika sekolah berbasis ISO di SMK Negeri 1 Purwodadi (Naskah Publikasi). Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/19782/13/NASKAH_ PUBLIKASI.pdf.

Windari, F., Dwina, F., & Suherman. (2014). Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMPN 8 Padang tahun pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 25-28.

Woodward, J., Beckmann, S., Driscoll, M., Franke, M., Herzig, P., Jitendra, A., Koedinger, K. R., & Ogbuehi, P. (2012). Improving mathematical problem solving in grade 4 through 8. Washingtong: National Center for Education Evaluation and Regional Assistance, Institut of Educational Science, US Department of Education.

Zeitz, P. (2009). The art and craft of problem solving (2nd ed.). River State: John & Willey, Inc.




DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v46i2.9655

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 JURNAL KEPENDIDIKAN



p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533

Indexed by:

          


Flag Counter

View My StatsCreative Commons License

Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Journal Stats