Pemaknaan Nongkrong bagi Mahasiswa Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v9i1.38866Keywords:
nongkrong, tren, poser, leisure classAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kegiatan nongkrong yang dilakukan oleh mahasiswa serta pemaknaan nongkrong bagi mahasiswa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi, dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara menggunakan teori leisure class. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan nongkrong, mahasiswa dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya menjalin silaturahmi, berbagi pengalaman, mencari inspirasi, produktivitas, dan sarana rekreasi. Sedangkan kegiatan nongkrong menurut mahasiswa Yogyakarta memiliki beberapa pemaknaan, diantaranya sebagai sarana self-healing dan sebagai sarana belajar. Banyak mahasiswa yang memaknai kegiatan nongkrong ini sesuai dengan realitas dirinya dan esensinya. Namun disamping itu terdapat beberapa kasus yang memaknai kegiatan nongkrong hanya karena tren saja, dan untuk memperoleh pengakuan sosial dari orang lain mengenai dirinya, yang kemudian disebut dengan poser, yang kemudian disebut leisure class. Namun tidak melulu soal leisure class, sebagian mahasiswa memaknai waktu luangnya sebagai waktu, aktivitas, dan suasana hati atau mental yang positif.References
Ananta, D. (2018). How To: Skena 101. incotive.com.
Baudrillard, Jean. (2004). Masyarakat Konsumsi. Jakarta: Kreasi Wacana
Budiman, S. A. (2017). Pengaruh Efektivitas Terapi Self Healing Menggunakan Energi Reiki terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Vol.4, No.1, 143.
Cahya, K. D. (2018). Jadi Gaa Hidup Masyarakat Indonesia, Budaya, Nongkrong di Kedai Kopi Tak Penah Pudar. Tribun Travel.
Estika, Ima. (2017). Lifestyle the Teenagers of City (The Study of Visitors Cafe in Pekanbaru. JOM FISIP Vol. 4 No. 1
Fauzi, A., Punia, I. N., & Kamajaya, G. (2017). Budaya Nongkrong Anak Muda di Kafe (Tinjauan Gaya Hidup Anak Muda di Kota Denpasar). Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
Jaenudin, A. (2015). Gaya Hidup Nongkrong Mahasiswa di Kafe. In Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
KBBI. (2012-2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia. kbbi.web.id.
Mayanti, E. (2015). Pahami Remaja Generasi Z. Tangerang: AF Magazine.
Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. London: SAGE Pub.
Nafik, S. S. (2017). Pemaknaan Aktivitas Nongkrong di Kafe Sebagai Gaya Hidup Modern (Studi Fenomenologi Terhadap Pengunjung Kafe di Kota Probolinggo). In Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
Panjaitan, C., Ismail, R., & Manurung, R. (2016). Pedagang Etnis Tionghoa Lebih Suka Menonton Televisi dan Pedagang Etnis Batak Toba Lebih Suka Mendengarkan Musik : Kajian Tentang Penggunaan Waktu Luang di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia. Jurnal Empirika, Vol. 1 No 2 November 2016.
Ruhadi, & Herlina. (2013). Dampak Keberadaan Kedai Kopi Bagi IPK Mahasiswa di Kota Banda Aceh. Jurnal Serambi Ilmu Vol. 14, No. 2, 107.
Solikatun. (2015). Perilaku Konsumsi Kopi sebagai Budaya Masyarakat Konsumsi. Jurnal Analisa Sosiologi
Suganda, T. (2018). Pengelolaan Pembelajaran Zaman Now (Generasi Z). Margahayu Raya.
Syaifullah, A. (2016). Perubahan Makna Nongkrong (Studi Kasus Interaksi Sosial Mahasiswa di Kafe Blandongan). In Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tsaqila, N. (2019). Fakta Psikologis Nongkrong Sendirian di Kafe. zetizen.jawapos.com.
Veblen, T. (2005). Conspicuous Consumption. England: Penguin Group.
Weinberg, B., & KB, B. (2010). The Miracle of Caffeine: Manfaat Tak Terduga Kafein Berdasarkan Penelitian Paling Mutakhir. Bandung: Penerbit Qanita.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).