Integrasi tasawuf dalam masyarakat modern: perspektif Sosiologi Agama
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v14i1.80063Keywords:
Sosiologi agama, Tasawuf, Spiritualitas, Transformasi sosial, Integrasi sosialAbstract
Sosiologi memiliki peran krusial dalam memahami dan memfasilitasi integrasi spiritualitas tasawuf dalam konteks sosial kontemporer. Integrasi ini dapat menjadi dasar bagi transformasi sosial yang lebih seimbang antara aspek spiritual dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendekatan tasawuf dapat digunakan dalam menghadapi tantangan masyarakat modern yang semakin terfragmentasi dan individualistis. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif, di mana data diperoleh melalui analisis kritis terhadap literatur terkait sosiologi agama, spiritualitas, dan transformasi sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi spiritualitas tasawuf berpotensi mengatasi berbagai permasalahan sosial, seperti dekadensi moral, alienasi, dan kehampaan makna dalam kehidupan modern. Kajian ini menegaskan bahwa pendekatan tasawuf dapat menjadi solusi alternatif dalam membangun tatanan sosial yang lebih harmonis serta memperkuat dimensi spiritual sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.
Sociology plays a crucial role in understanding and facilitating the integration of Sufi spirituality into contemporary social contexts. This integration serves as a foundation for transformative efforts to create a more balanced spiritual and social order. This study aims to analyze how Sufi approaches can address the challenges of an increasingly fragmented and individualistic modern society. Utilizing a qualitative literature review method, data were collected through a critical analysis of sources related to the sociology of religion, spirituality, and social transformation. The findings reveal that the integration of Sufi spirituality has the potential to mitigate social issues such as moral decadence, alienation, and existential emptiness in modern life. This study highlights Sufism as an alternative approach to fostering a more harmonious social structure while reinforcing spirituality as an integral aspect of communal life.
References
Al-Ghazali. (2011). Ihya' Ulumuddin terj. Jakarta: Pustaka Azzam.
Amir, Y., & Lesmawati, D. R. (2016). Religiusitas dan spiritualitas: Konsep yang sama atau berbeda. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 2(2), 67–73.
Asmaran. (2012). Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Berger, Peter L. (1982). Piramida Pengorbanan Manusia, terj. Bandung: Mizan.
Doob, Christopher Bates, et al. (1998). Sociology: An Introduction. New York: CBS College Publishing.
Falah, Ghulam & Assya'bani, Ridhatullah. (2021). Peran tasawuf di era masyarakat modern: Peluang dan tantangan. Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam, 21(2), 191-206.
Fitrawati. (2021). Tasawuf sebagai solusi dari kosongnya spiritualitas pada masyarakat modern akibat perkembangan teknologi. Tajdid: Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan, 24(2).
Gulen, Muhammad Fethullah. (2012). Bangkitnya Spiritualitas Islam. Penerjemah: Fuad Saefudin. Jakarta: Republika.
Hardiman, F. Budi. (2004). Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hendropuspito. (1983). Sosiologi Agama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ibnu Qayyim. (2014). Madarij As-Salikin terj. Jakarta: Darul Haq.
Killian, Nursinita. (2014). Peran teknologi informasi dalam komunikasi antar budaya dan agama. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2).
Khoiruddin, M. Arif. (2016). Peran tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 27(1), 113-130.
Kartanegara, Mulyadhi. (2006). Menyelami Lubuk Tasawuf. Jakarta: Erlangga.
Koesoema, Doni. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
Lawang, Robert M. Z. (1986). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Penerbit Karunika.
Mohammad Muslih. (2008). Pengantar Ilmu Filsafat. Ponorogo: Darussalam University Press.
Mulyati, Sri. (2006). Tarekat-tarekat Muktabaroh di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Nasr, Sayyed Hossein. (1976). Islam and the Plight of Modern Man. London: Allen and Unwin.
Nasution, Ahmad Bangun, & Rayani Hanum Siregar. (2015). Akhlak Tasawuf: Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasiannya Disertai Biografi dan Tokoh-Tokoh Sufi. Jakarta: Rajawali Pers.
Nata, Abuddin. (1996). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers.
Nata, Abuddin. (1998). Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nuraini & Marhayati, Nelly. (2019). Peran tasawuf terhadap masyarakat modern. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 19(2).
Philip, Robinson. (1981). Perspective on the Sociology of Education: An Introduction. London, Boston, and Henley: Routledge and Kegan Paul.
Putra, Andi Eka. (2017). Tasawuf sebagai terapi atas problem spiritual masyarakat modern. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 8(1), 45-57.
Rais, M. Amin. (1998). Visi dan Misi Muhammadiyah. Yogyakarta: Pustaka SM.
Robinson, Philip. (1981). Perspective on the Sociology of Education: An Introduction. London: Routledge and Kegan Paul.
Sidqi, Ahmad. (2015). Wajah tasawuf di era modern: Antara tantangan dan jawaban. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 10(1), 1-28.
Siregar, H. A. Rivery. (2002). Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Solihin, M., & Anwar, M. Rosyid. (2004). Akhlak Tasawuf: Manusia, Etika, dan Makna Hidup. Bandung: Nuansa.
Susanti, S. E. (2016). Spiritual education: Solusi terhadap dekadensi karakter dan krisis spiritualitas di era global. Humanistika, 2(1), 89-132.
Syukur, M. Amin. (2003). Tasawuf Kontekstual: Solusi Problem Manusia Modern. Yogyakarta: Pustaka.
Tamrin, Dahlan. (2010). Tasawuf Irfani: Tutup Nasut Buka Lahut. Malang: UIN Maliki Press.
Walters, Donald. (2003). Crises in Modern Thought: Menyelami Kemajuan Ilmu Pengetahuan dalam Lingkup Filsafat dan Hukum Kodrat. Terj. B. Widhi Nugraha. Jakarta: Gramedia.
Widayani, H. (2019). Maqamat (Tingkatan Spiritualitas dalam Proses Bertasawuf). El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis, 8(1), 11–24.
Wora, Emanuel. (2006). Perennialisme: Kritik atas Modernisme dan Posmodernisme. Yogyakarta: Kanisius.
Zahri, Mustafa. (1998). Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).