Analisis kebutuhan perancangan aktivitas pembelajaran berdasarkan pada dimensi sikap moral bagi siswa sekolah dasar
DOI:
https://doi.org/10.21831/jc.v16i1.20487Keywords:
Learning Activities, Moral Value, Moral Feeling, Character, Elementary School.Abstract
Pergeseran nilai dan motivasi atas kelangsungan pendidikan yang disematkan pada sekolah dasar semakin menguat seiring dengan harapan tak terbatas dari para orang tua dalam menjamin kualitas kepribadian sang anak. Pada praktiknya, permasalahan yang muncul bagaimana sekolah mampu menjawab berbagai tantangan yang disuguhkan dalam membentuk karakter disamping menjadikan siswa sebagai seseorang yang cerdas secara akademisi. Penelitian ini berupaya menganalisis kebutuhan atas perancangan aktivitas-aktivitas pembelajaran berdasarkan pada pengembangan sikap moral atau moral feeling siswa sebagai jawaban dan solusi dari permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Metode penelitian fokus pada R&D tahap pertama dari pola ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep moralitas pada pola pembelajaran siswa kelas V SDN Sunyaragi 2 relatif lebih memunculkan sisi moral knowing dengan pemaknaan sikap moral (moral feeling) yang hanya sebatas pada lapisan permukaan, tidak secara mendalam dan terstruktur. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah perancangan aktivitas pembelajaran yang dapat mengakomodasi perkembangan dimensi moral feeling siswa dalam kaitannya dengan penguatan karakter positif yang idealnya dimiliki oleh siswa sebagai sumber daya manusia unggul.
-----------------------------------------------------------------------------------------
The shift in values and motivation for the continuity of education embedded in Elementary Schools is getting stronger along with the infinite expectations of parents in ensuring the quality of the child's personality. In practice, new problems arise surface is how schools are able to answer the challenges presented in shaping the character in addition to making students as someone who is smart academically. This research seeks to analyze the need for the design of learning activities based on the development of moral attitude or moral feeling of the students as the answer and solution of the problems presented earlier. Research method is R & D with ADDIE model. The results showed that the concept of morality on the pattern of learning grade V SDN Sunyaragi 2 relatively more led to the moral side knowing with the meaning of moral feeling (moral feeling) which is only limited to the surface layer, not in depth and structured. Thus, it takes a design of learning activities that can accommodate the development of students' moral sense dimensions in relation to the reinforcement of positive characters ideally possessed by students as excellent human resources.
References
Ali, M. (2009). Pendidikan untuk pembangunan nasional. Jakarta: Grasindo.
Danim, S. (2015). Pedagogi, andralogi, heuralogi,. Bandung: CV Alfabeta.
Darmadi, H. (2010). Pengantar pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Hayati, A. A. (2015). Kajian pendidikan nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa di SMA Plus Muthahhari Bandung. Civicus : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 19(2), 115–133.
Hayati, A. A. (2017). Manifestasi konsep living values education pada materi hak dan kewajiban warga negara melalui kegiatan konservasi mangrove mahasiswa Unswagati Cirebon. In Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan (KNKn) III, "Peneguhan Jiwa Profetik-Patriotik Warga Negara Dalam Merespon Dinamika Ke-Indonesia-an dan Kemanusiaan (hal. 152–158). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Helaluddin, & Syawal, S. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan.
Komariah, K. St. (2011). Model pendidikan nilai moral bagi para remaja menurut perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam - Ta'lim, 9(1), 45–54.
Mujtahidin. (2017). Civic education di sekolah. Penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran PKn ang inovatif dan efektif. Surabaya: Pustaka Radja.
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung: Alfabeta.
Ruyadi, Y. (2010). Model pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal ( penelitian terhadap masyarakat adat Kampung Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan pendidikan karakter di sekolah ). In The 4th International Conference on Teacher Education (hal. 576–594). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sanusi, A. (2016). Pendidikan untuk kearifan, mempertahankan kembali sistem nilai, belajar, dan kecerdasan. Bandung: Penerbit Nuansa.
Subur. (2007). Pendidikan nilai: Telaah tentang model pembelajaran. Insania, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 12(1), 1–10.
Supriadi, D., & Darmawan, D. (2013). Komunikasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wiyono, H. (2012). Pendidikan karakter dalam bingkai pembelajaran di sekolah. Jurnal Ilmiah Civics, II(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors certify that the work reported here has not been published before and contains no materials the publication of which would violate any copyright or other personal or proprietary right of any person or entity.
- Authors transfer or license the copyright of publishing to Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan to publish the article in any media format, to share, to disseminate, to index, and to maximize the impact of the article in any databases.
- Authors hereby agree to transfer a copyright for publishing to Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraanas a Publisher of the manuscript.
- Authors reserve the following:
- all proprietary rights other than copyright such as patent rights;
- the right to use all or part of this article in future works of our own such as in books and lectures;
- use for presentation in a meeting or conference and distributing copies to attendees;
- use for internal training by author's company;
- distribution to colleagues for their research use;
- use in a subsequent compilation of the author's works;
- inclusion in a thesis or dissertation;
- reuse of portions or extracts from the article in other works (with full acknowledgement of final article);
- preparation of derivative works (other than commercial purposes) (with full acknowledgement of final article); and
- voluntary posting on open web sites operated by author or author's institution for scholarly purposes, but it should follow the open access license of Creative Common CC BY-NC-SA License.