KONSTRUKSI MAKNA BISINDO SEBAGAI BUDAYA TULI BAGI ANGGOTA GERKATIN
DOI:
https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.17727Keywords:
Meaning Construction, Bisindo, Deaf Culture.Abstract
This research try to investigate the using of language by deaf. The theory used in this
research is the theory of Phenomenology Schutz. This research used constructivism
paradigm with Phenomenology as the kind of research. Data collection techniques that
used are in-depth interviews, participatory observation, and the study of librarianship,
the collecting techniques of key informants by snowball sampling. While the data
analysis techniques using three stages, the first is reduction, the second is rendering,
and the third is the withdrawal of the conclusion. Validity of data uses triangulation
techniques sources and triangulation techniques. The results of this research show
that the meaning of Bisindo as Deaf Culture for the informants who are the member
of DPC Gerkatin Jawa Barat, is categorized as affirmative meaning. The meaning of the
affirmative that is owned by the informants is when the informants consider that Bisindo
as Deaf Culture, is an interest and pride. The study also found motifs belonging to the
informants in lifting the existence of Bisindo as Deaf Culture, not only the cause-motif
but also the purpose-motif. The informant's experience, include the early experience in
how they get interest to Bisindo, the experience of using Bisindo, and the experience
to raise the existence of Bisindo as Deaf Culture that finally those communication
experiences affect the way informants in conducting follow-up.
Penelitian ini mengkaji tentang bahasa yang digunakan kaum tuli. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi Schutz. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi kepustakaan, dengan teknik pengumpulan key informant dengan cara snowball sampling. Sedangkan teknik analisis data menggunakan tiga tahap, yaitu reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna Bisindo sebagai Budaya Tuli bagi para informan yang merupakan anggota Gerkatin DPC Jawa Barat dikategorikan sebagai makna afirmatif. Makna-makna afirmatif yang dimiliki para informan adalah ketika informan menganggap Bisindo sebagai Budaya Tuli adalah sebuah kepentingan dan kebanggaan. Penelitian ini juga menemukan motif-motif yang dimiliki informan dalam mengangkat eksistensi Bisindo sebagai Budaya Tuli, baik itu motif sebab atau motif tujuan. Adapun pengalaman yang dimiliki informan, meliputi pengalaman awal ketertarikan pada Bisindo, pengalaman menggunakan Bisindo, dan pengalaman mengangkat eksistensi Bisindo sebagai Budaya Tuli yang akhirnya pengalaman komunikasi tersebut mempengaruhi cara informan dalam melakukan tindak lanjut
References
Abdullah, N. (2013). Mengenal anak berkebutuhan khusus. Magistra, XXV(86), 1–10.
Agustini, N., Budiono, A., Saepudin, E., & Silvana, T. (2015). Literasi Informasi Masyarakat Pedesaan Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 3(2), 221–234.
Artawan, G. A. W. M., Shintadewi, E. A., & Budiana, H. R. (2016).
Makna kegiatan unilever future leaders league bagi para peserta. Jurnal Profesi Humas, 1(1), 1–11.
Basuki, U., & Jaelani, A. Q. (2015). Kajian atas pelaksanaan pemenuhan hak pendidikan tinggi bagi penyandang difabilitas di UIN Sunan Kalijaga melalui pengesahan CRPD sebagai upaya pelindungan hak azasi manusia dalam negara hukum Indonesia. Jurnal Panggung Hukum, 1(2), 1–34.
Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hafiar, H. (2012a). Cacat dan Prestasi Melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat: Studi Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna Kecacatan dan Status sebagai Atlet Berprestasi Melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat Berprestasi di Bandung. Unpublished Doctoral Dissertation Padjadjaran University.
Hafiar, H. (2012b). Problematika Atlet Penyandang Cacat. Bandung: Unpad Press.
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Bandung: Rineka Cipta.
Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsep, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Wisya Padjadjaran.
Republik Indonesia. 2016. Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Bandung.
Moloeng Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nassaluka, E. U. R., Hafiar, H., & Priyatna, C. C. (2016). Model Kemitraan PT. Holcim Indonesia Tbk. Jurnal Profesi Humas, 1(1), 22–34.
Nurhayati, S. (2016). Kesetaraan di muka hukum bagi penyandang disabilitas. Jurnal Realita, 14(1), 94–110.
Salim, I. (2015). Perspektif Disabilitas dalam Pemilu 2014 dan Kontribusi Gerakan Difabel Indonesia bagi Terbangunnya Pemilu Inklusif di Indonesia. The Politics, 1(2).
Simanjorang, F. O. M. (2013). Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara Di Upt Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematang Siantar. Welfare State, 2/4, 1–16.
Winarsih, Murni 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Zainudin Sharif & Norazmah Mohamad Roslan. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Terlibat Dalam Masalah Sosial di Sekolah Tunas Bakti, Sungai Lereh, Melaka. Journal of Education Psychology & Counseling, 1, 115–140. https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.11.026
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).