PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR PROVINSI BENGKULU

Abdul Muktadir,
Agustrianto .,

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan  menghasilkan model bahan ajar mata pelajaran muatan lokal berbasis kearifan lokal di provinsi Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model Borg  dan  Gall dikombinasikan dengan  pengajaran bahasa dari Jolly & Balito dan Richards. Secara garis besar penyusunan bahan ajar terdiri dari empat langkah, yakni: (1) identifikasi kebutuhan; (2) pengembangan silabus; (3) produksi bahan ajar; dan (4) evaluasi bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat Bengkulu masih ada yang belum dibukukan dan  tersebar di wilayah provinsi Bengkulu. Dari  analisis karakter ditemukan karakter baik lebih dominan, misalnya: religius, pekerja keras,  demokratis, toleransi, hormat, peduli, cinta damai, dan bertanggung jawab. Karakter buruk contohnya: pemalas, licik, kikir, dan kejam. Mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan adalah bahasa Inggris,  bahasa Rejang, lagu daerah, keterampilan anyaman, dan pertanian. Pemanfaatan cerita rakyat dalam bahan ajar adalah muatan lokal bahasa Rejang yang dituliskan ke bahasa daerah (ka, ga, nga). Akan tetapi, pemanfaatan tersebut belum sampai pada tahap analisis karakter tokoh cerita. Dengan demikian, cerita rakyat belum dimanfaatkan dalam bahan ajar muatan lokal secara optimal.     Kata Kunci: bahan ajar, muatan lokal, cerita rakyat, dan karakter MODEL DEVELOPMENT OF LOCAL SUBJECT CONTENT BASED ON LOCAL WISDOM TO IMPROVE CHARACTERS IN PRIMARY SCHOOL IN THE PROVINCE BENGKULU Abstract: This study aims to produce a model of instructional materials Local Content subjects, based on local wisdom in the province of Bengkulu. This research is the development, models of Borg and Gall combined with the teaching of the language of Jolly & Balito and Richards. Broadly speaking, the preparation of teaching materials consists of four steps: (1) identification of needs; (2) the development of the syllabus; (3) production of teaching materials; and (4) evaluation of instructional materials. The results showed that, some folklore Bengkulu is not yet recorded, and spread in the province of Bengkulu. From the analysis of character, good character is more dominant discovered, for example: religious, hardworking, democracy, tolerance, respect, caring, peace-loving and responsible. Bad character for example:  lazy,  sly, greedy, and cruel. Local Content subjects taught are English, Rejang, folk songs, woven skills, and agriculture. Utilization of folklore in teaching materials with Local Content Rejang language that write to the local language (ka, ga, nga). However, the utilization has not reached the stage of analysis of  the character of the story. Thus, folklore untapped resource in the Local Content optimally.   Keywords: teaching materials, local content, folklore, and character


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.5636

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)




Creative Commons License
Jurnal Pendidikan Karakter by Institute of Research and Community Service (LPPM - UNY) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka.

 

Jurnal Pendidikan Karakter Support by:

 

 

Jurnal Pendidikan Karakter indexed by:

          

 
  View My Stats

Flag Counter