COST-BENEFIT ANALYSIS ON ISO 9001 CERTIFICATION AND HIGHER EDUCATION ACCREDITATION
Muslim Ansori,
Rusda Irawati,
Dian Mulyaningtyas,
Abstract
Abstract: ISO certified institutions expect to enjoy high level of accreditation as both ISO and accreditation support quality management system of higher education. This study aims to analyze the costs and benefits of the application of ISO 9001 which intersects with accreditation (APT) in the quality management system of higher education. The research was conducted through case study and descriptive approach. The research team conducted a survey of 120 new students of State Polytechnic in Batam with quota sampling technique for benefit estimation. Furthermore, a survey was conducted to 17 employees of the polytechnic who is responsible for the fulfillment of ISO 9001 certification and accreditation in all departments with purposive sampling technique to compare the benefits and costs. The research team found that both accreditation and ISO benefited the polytechnic. However, accreditation offers more benefits on performance improvement, student number, student satisfaction, and organizational reputation compared to that by ISO. Nevertheless, ISO benefits more on document improvement than accreditation. In terms of costs, ISO is considered to require a larger cost and more work time than accreditation. Thus, based on cost benefit analysis of both tangible and intangible aspects, quality management of higher education using accreditation is superior to using ISO alone.
Keywords: ISO 9001, accreditation, cost benefit
ANALISIS MANFAAT BIAYA SERTIFIKASI ISO 9001 DAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
Abstrak: Institusi tersertifikasi ISO berharap meningkatkan nilai akreditasinya sebab ISO dan akreditasi sama-sama mendukung sistem manajemen mutu pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat dan biaya penerapan ISO 9001 yang beririsan dengan akreditasi perguruan tinggi (APT) dalam sistem manajemen mutu pendidikan tinggi. Penelitian menggunakan studi kasus dan pendekatan deskriptif. Tim peneliti melaksanakan survei terhadap 120 mahasiswa baru Politeknik Negeri Batam dengan teknik quota sampling untuk estimasi manfaat dan terhadap 17 karyawan yang bertanggung jawab pada pemenuhan sertifikasi ISO 9001 di semua bagian/jurusan dan APT dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan membandingkan manfaat dan biaya yang terkait serta penerapan ISO 9001 dengan manajemen mutu berorientasi APT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sistem manajemen tersebut memberikan manfaat kepada institusi. Namun, manfaat akreditasi lebih tinggi pada poin peningkatan kinerja, jumlah mahasiswa, kepuasan mahasiswa, dan reputasi organisasi. Di pihak lain, nilai ISO lebih baik pada poin kebermanfaatan untuk perbaikan dokumen, namun dianggap membutuhkan anggaran biaya yang lebih besar dan pengorbanan waktu kerja yang lebih banyak dibandingkan akreditasi. Dengan demikian, berdasarkan analisis manfaat biaya baik yang dapat dikuantifikasi maupun yang sulit dikuantifikasi, pengelolaan mutu pendidikan tinggi menggunakan akreditasi lebih unggul daripada menggunakan ISO saja.
Kata Kunci: ISO 9001, akreditasi perguruan tinggi, manfaat biaya
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Antariksa, W. F., Surachman, & Setiawan, M. (2014). Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi terhadap Kinerja Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Universitas Brawijaya). Jurnal Aplikasi Manajemen, 12(3), 399-406.
BAN-PT. (2011). Buku III Pedoman Penyusunan Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta: Author.
Brown, A., & Wiele, T. V., D. (1996). A Typology of Approach to ISO Certification and TQM. Australian Journal of Management, 21(1), 60-65.
Frank, R., H. (2000). Why Is Cost-Benefit Analysis So Controversial? The Journal of Legal Studies, 29(S2), 913-930, doi: 10.1086/468099
Gasperz, V. (2002). ISO 9001 : 2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
Gay, L.R., & Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management, MacMillan Publishing Company, New York.
KAN. (2016) FAQ, Umum. http://www.kan.or.id/?page_id=70&lang=id. Komite Akreditasi Nasional, Diakses 5 Juni 2016.
Kartikasari, D., Sinarti, Hidayat, R., & Irsutami. (2014). Analisis Persaingan Pendidikan Tinggi di Batam dari Perspektif Politeknik Batam. Cakrawala Pendidikan, 33(2), 211-224. doi: 10.21831/cp.v2i2.2148.
Karapetrovic, S., Casadesus, M., & Saizarbitoria, I.H. (2010). What happened to the ISO 9000 lustre? An eightyear study. Total Quality Management, 21(3), 245–267.
Karapetrovic, S., Rajamani, D., &Willborn, W. (1998). ISO 9001 quality system: an interpretation for the university. International Journal of Engineering Education, 14(2), 105-118.
Lloyd's Register Quality Assurance. (2015). LRQA Indonesia / Standar & Skema / ISO 9001 QMS. http://www.id.lrqa.com/standards-and-schemes/iso9001/.
Mangkoesoebroto, G. (1998). Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Martinez-Costa, M., & Martinez-Lorente, A.R. (2003). Effects of ISO 9000 Certification on Firms’ Performance: a Vision From the Market. Total Quality Management & Business Excellence, 14( 10), 1179–1191.
Nasrun, M. (2009). Kinerja Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT); Relevansinya dengan Fungsi Pembinaan Peningkatan Kualitas Program Studi. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan (J-VIP), 1(2), 148-162.
Prajogo, D.I. (2010). The Roles of Firms’ Motives in Affecting the Outcomes of ISO 9000 adoption. International Journal of Operations & Production Management, 31(1), 78–100.
Prasetyo, H. (2014). Dampak Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi Terhadap Daya Saing (Competitiveness) Perguruan Tinggi Swasta Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Fokus Bisnis, 13(1), 1-13.
Rodreck, D., Ngulube, P., & Dube, A. (2013). A cost-benefit analysis of document management strategies used at a financial institution in Zimbabwe: A case study. SA Journal of Information Management,15(2), doi:10.4102/sajim.v15i2.540.
Rosana, D. (2009). Pengembangan Budaya Kualitas Melalui Penerapan ISO 9001:2000 di Universitas Negeri Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan, 28(3), 296-307. doi: 10.21831/cp.v3i3.306
Soeharto (2012). Pencapaian Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan DIY. Cakrawala Pendidikan, 31(1), 23-37. doi: 10.21831/cp.v0i1.1464
Sohail, M., Rajadurai, J., & Rahman, N. (2003). Managing Quality in Higher Education: a Malaysian case study, International Journal of Educational Management, 17(4), 141 – 146.
Srivastav, A.K. (2009). Impact of ISO 9000 Implementation on The Organization. Journal of Quality & Reliability Management, 27(4), 4-13.
Sugiyono, A. (2001). Analisis Manfaat dan Biaya Sosial, Makalah Ekonomi Publik. Program Pascasarjana: Magister Sains dan Doktor Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Suhendro, B. (1998, 28 November). Relevance of Higher Education, Policy paper, UNESCO. Seminar Nasional Relevansi Pendidikan dalam Pemberdayaan Bangsa di Tengah Komunitas Global yang diselenggarakan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Unibraw.
Undang Undang RI 2003 No. 20, Sistem Pendidikan Nasional.
Umiyati. (2015). Pengaruh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Etikonomi, 14(1), 87 - 112.
Wibawa, A. (2002). Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Sertifikasi ISO 9000, Jurnal Akuntansi & Bisnis, 2(2), 141-157.
Wibisono, E. (1999). Tinjauan atas paradigma kualitas dalam pendidikan tinggi Indonesia. Jurnal Unitas, 7(2), 72-81.
Willar, D., Lintong, J. & Kaparang, R. (2015) Identifikasi Profil Budaya Organisasi yang Mendukung Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Cakrawala Pendidikan, 34(2), 192-202. doi: 10.21831/cp.v2i2.4824.
DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v38i3.16486
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Social Media:
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.