Makna pendidikan jasmani dalam lingkungan seni di sekolah menengah karawitan Indonesia dan sekolah menengah seni rupa Yogyakarta

pendidikan jasmani kurikulum merdeka sekolah seni guru metode pembelajaran physical education independent curriculum art school teachers learning methods

Authors

February 27, 2025
April 13, 2023

Downloads

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari pendidikan jasmani bagi guru pendidikan jasmani di sekolah seni SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) dan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) di daerah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang didukung dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan yang turut andil dalam penelitian ini tiga orang guru pendidikan jasmani yang mengajar di SMKI dan SMSR Yogyakarta. Instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri dengan dibantu oleh protokol wawancara. Teknik analisis data yang digunakan ialah mengelola data, membaca dan mencatat ide yang muncul, mengklasifikasikan kode ke dalam tema, mengembangkan interpretasi, serta mempresentasikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan pemaknaan yang berbeda berdasarkan pemaknaan dalam lingkup kategori Pendidikan Jasmani, Perubahan Kurikulum, Konsep Kurikulum Merdeka, Kesulitan atau Hambatan, dan Metode Pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hal ini berpengaruh pada munculnya treatment khusus yang diterapkan masing-masing guru Pendidikan Jasmani di sekolah yang berlatarbelakang seni yaitu pada SMKI dan SMSR Yogyakarta. Penelitian ini memiliki dampak luas bagi guru, sekolah, siswa, pengambil kebijakan, dan akademisi. Selain membantu meningkatkan kualitas pengajaran pendidikan jasmani, penelitian ini juga berkontribusi dalam evaluasi dan pengembangan kebijakan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam konteks Kurikulum Merdeka di sekolah seni seperti SMKI dan SMSR Yogyakarta.

This study aims to determine the meaning of physical education for physical education teachers at SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) and SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) art schools in Yogyakarta area. This research is a descriptive qualitative study supported by a phenomenological approach. The participants who took part in this study were three physical education teachers who taught at SMKI and SMSR Yogyakarta. The instrument in the study was the researcher himself with the help of an interview protocol. The data analysis techniques used were managing data, reading and recording emerging ideas, classifying codes into themes, developing interpretations, and presenting data. The results showed that different interpretations were found based on interpretations within the scope of the categories of Physical Education, Curriculum Change, Independent Curriculum Concept, Difficulties or Obstacles, and Learning Methods. Thus, it can be concluded that this has an effect on the emergence of special treatments applied by each Physical Education teacher in schools with an arts background, namely at SMKI and SMSR Yogyakarta. This research has broad implications for teachers, schools, students, policy makers, and academics. In addition to helping improve the quality of physical education teaching, this research also contributes to the evaluation and development of education policy in Indonesia, especially in the context of the Merdeka Curriculum in art schools such as SMKI and SMSR Yogyakarta.