Kemandirian dalam Batasan
Peran Interaksi Sosial dan Simbolik bagi Lansia di Panti Sosial
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v14i2.81731Keywords:
Membangun Kemandirian, Interaksionisme Simbolik, Motivasi, Penguatan Hubungan Sosial, Kualitas HidupAbstract
Studi ini mengeksplorasi upaya membangun kemandirian lansia melalui pendekatan interaksionisme simbolik di Panti Wreda Widhi Asih Surakarta. Lansia yang tinggal di panti menghadapi berbagai keterbatasan yang memengaruhi otonomi mereka, baik secara fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur serta observasi, penelitian ini menunjukkan bahwa makna kemandirian tidak hanya bersumber dari kondisi individu, tetapi dibentuk melalui interaksi sosial dan simbol-simbol positif yang muncul dalam kehidupan panti. Faktor-faktor seperti motivasi personal, dukungan keluarga, dan iklim sosial di panti berkontribusi terhadap pembentukan kembali perasaan berdaya lansia. Berbagai strategi kelembagaan seperti aktivitas fisik rutin, penguatan relasi sosial, dan kegiatan spiritual mendukung proses ini. Hasilnya, lansia mengalami peningkatan kualitas hidup melalui penguatan identitas sosial dan rasa keberhargaan sebagai bagian dari komunitas.
This study explores efforts to build elderly independence through a symbolic interactionist approach at Widhi Asih Elderly Home in Surakarta. Elderly residents in the facility face various limitations physical, psychological, social, and spiritual that affect their autonomy. Using a qualitative approach with semi-structured interviews and observation, the research reveals that the meaning of independence is not solely rooted in individual conditions but constructed through social interactions and positive symbolic exchanges within the institutional setting. Factors such as personal motivation, family support, and the social climate of the home contribute to reestablishing a sense of agency among the elderly. Institutional strategies including regular physical activities, strengthened social relationships, and spiritual engagement facilitate this process. As a result, residents experience an improved quality of life through the reinforcement of social identity and a sense of self-worth as active members of the community.
References
Andesty, D., & Syahrul, F. (2018). Hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di unit pelayanan terpadu (UPTD) Griya Werdha kota Surabaya tahun 2017. The Indonesian Journal of Public Health, 13(2), 171.
Atiqah, H., & Lumadi, S. A. (2020). Hubungan Fungsi Kognitif Lansia Dengan Tingkat Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Balearjosari Malang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 7(2), 107-114. https://doi.org/10.55500/jikr.v7i2.112
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Derung, T. N. (2017). Interaksionisme simbolik dalam kehidupan bermasyarakat. SAPA: Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(1), 118-131.
Fadhila, D., Kurniawan, D., & Nauli, F. A. (2022). Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Kemandirian dalam Pemenuhan Activity Of Daily Living pada Lansia. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 5(2), 156-164. https://doi.org/10.33369/jvk.v5i2.23091
Gibson, K., Brittain, K., McLellan, E., Kingston, A., Wilkinson, H., & Robinson, L. (2024). "˜It's where I belong': what does it mean to age in place from the perspective of people aged 80 and above? A longitudinal qualitative study (wave one). BMC geriatrics, 24(1), 524.
Hanif, H. R. R. (2023). Gambaran Tingkat Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktifitas Sehari-Hari di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Provinsi Jambi Tahun 2023. Jurnal Pinang Masak, 2(1), 43-54.
Hasbiansyah, O. J. M. J. K. (2008). Pendekatan fenomenologi: Pengantar praktik penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 9(1), 163-180.https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1146/714Kaunang, V. D., Buanasari, A., & Kallo, V. (2019). Gambaran tingkat stres pada lansia. Jurnal Keperawatan, 7(2).
Pepe, C. K., Krisnani, H., & Budiarti, M. (2017). Dukungan sosial keluarga dalam memenuhi kebutuhan sosial lansia di panti. Share Social Work Journal, 7(1), 33-38.
Pratikto, H., & Aristawati, A. R. (2024). Quality of life pada lansia: Bagaimana peran dukungan sosial?. https://doi.org/10.30996/sukma.v5i1.11596
Risfi, S., & Hasneli, H. (2019). Kemandirian Pada Usia Lanjut. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10(2), 152-165. https://doi.org/10.15548/alqalb.v10i2.958
Rohaedi, S., Putri, S. T., & Kharimah, A. D. (2016). Tingkat kemandirian lansia dalam activities daily livingdi panti sosial tresna werdha senja rawi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 16-21. https://doi.org/10.17509/jpki.v2i1.2848
Senjaya, A. A. (2016). Gigi lansia. Jurnal Skala Husada: The Journal of Health, 13(1). https://doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v13i1.76
Triningtyas, D. A., & Muhayati, S. (2018). Konseling Lansia: Upaya Lanjut Usia dalam Membangun Kemandirian Hidup dan Penerimaan Diri Terhadap Kesiapan Memasuki Masa Pensiun (Studi Pada Lansia di Bina Keluarga Lansia Posyandu Cempaka Kabupaten Ngawi). JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 4(1), 16-21. https://doi.org/10.21067/jki.v4i1.2739
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Syahidah Fathul Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).