Pengembangan bahan ajar kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
DOI:
https://doi.org/10.21831/jc.v17i1.30470Keywords:
Bahan Ajar, kewarganegaraan, nilai-nilai Keislaman, nilai-nilai KeindonesiaanAbstract
Kewarganegaraan merupakan bagian dari mata kuliah wajib umum (MKWU) sesuai amanat konstitusi. Menghadapi ancaman tantangan hambatan dan gangguan (ATHG) negara Indonesia yang semakin kompleks, perguruan tinggi keagamaan islam sebagai bagian dari kekhasan pemerintahan Indonesia harus menunjukkan integrasi nilai-nilai keislaman, namun tetap memiliki satu kesatuan capaian pembelajaran mata kuliah dengan perguruan tinggi umum. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan teknik analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi kewarganegaraan dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai ke-Islam-an sehingga dapat menunjang perkuliahannya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Adapun materi-materi yang dapat terintegrasi antara lain Negara dan sistem pemerintahan, demokrasi, serta hak asasi manusia. Bahan ajar sebagai produk dalam penelitian ini layak digunakan dengan persentase kelayakan 89.85 %.
-----
Citizenship is part of the general compulsory subject (MKWU) according to the mandate of the constitution. Facing the sophisticated threat of obstacles and disturbances in Indonesian, Islamic religious tertiary institutions as part of the uniqueness of the Indonesian government must demonstrate the integration of Islamic values, but still have a unified achievement of learning outcomes with general institutions. The method used is Research and Development with descriptive statistical data analysis techniques. The results showed that the material of citizenship could be integrated with Islamic values so that it can support its lectures at Islamic Religious Colleges. The materials that can integrate include the State and the government system, democracy, and human rights. Teaching material as a product in this study is feasible to use with a percentage of eligibility of 89.85%.
References
Arif, D. B., & Aulia, S. S. (2017). Studi tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah untuk penguatan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 14(2), 206–217.
Bajunid, I. A. (2008). The building of a nation and ideas of nationhood: Citizenship education in Malaysia. In Citizenship curriculum in Asia and the Pacific (hal. 127–146). Springer.
Chamim, A. I. (2003). Civic education: Pendidikan kewarganegaraan menuju kehidupan yang demokratis dan berkeadaban. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, LP3M UMY, dan The Asia Foundation.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Fearnley-Sander, M., & Yulaelawati, E. (2008). Citizenship discourse in the context of decentralisation: The case of Indonesia. In Citizenship curriculum in Asia and the Pacific (hal. 111–126). Springer.
Hadin, A. F., & Fahlevi, R. (2016). Desain bahan ajar pendidikan kewarganegaraan berbasis pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 1(2), 162–172. https://doi.org/10.21067/jmk.v1i2.1533
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2017). Panduan bimbingan teknis dosen MKU Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Kerr, D. (1999). Citizenship education in the curriculum: An international review. The School Field, X(3–4), 5–32.
Kesuma, T. (2017). Pola integrasi dalam masyarakat majemuk (Studi ketahanan sosial di Kecamatan Kotagajah, Lampung). JIPSINDO, 4(2), 184–212. https://doi.org/10.21831/jipsindo.v4i2.17576
Meihui, L. (2004). A society in transition: The paradigm shift of civic education in Taiwan. In W. O. Lee, D. L. Grossman, K. J. Kennedy, & G. P. Fairbrother (Ed.), Citizenship Education in Asia and the Pacific: Concept and Issues (hal. 97–117). Springer.
Natsir, M. (1961). Capita selecta. Sumur.
Sadzali, M. (1990). Islam dan tata negara. UI Press.
Sudjana, E. (2003). HAM dalam perspektif Islam. Nuansa Madani.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukardja, A. (2012). Piagam Madinah dan UUD NRI 1945. Sinar Grafika.
Winarno. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi. Ombak.
Winataputra, U. S. (2001). Jatidiri pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Zainuddin, M. (2011). Islam dan demokrasi. Yayasan Abad Demokrasi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors certify that the work reported here has not been published before and contains no materials the publication of which would violate any copyright or other personal or proprietary right of any person or entity.
- Authors transfer or license the copyright of publishing to Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan to publish the article in any media format, to share, to disseminate, to index, and to maximize the impact of the article in any databases.
- Authors hereby agree to transfer a copyright for publishing to Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraanas a Publisher of the manuscript.
- Authors reserve the following:
- all proprietary rights other than copyright such as patent rights;
- the right to use all or part of this article in future works of our own such as in books and lectures;
- use for presentation in a meeting or conference and distributing copies to attendees;
- use for internal training by author's company;
- distribution to colleagues for their research use;
- use in a subsequent compilation of the author's works;
- inclusion in a thesis or dissertation;
- reuse of portions or extracts from the article in other works (with full acknowledgement of final article);
- preparation of derivative works (other than commercial purposes) (with full acknowledgement of final article); and
- voluntary posting on open web sites operated by author or author's institution for scholarly purposes, but it should follow the open access license of Creative Common CC BY-NC-SA License.