VARIASI DAN HUBUNGAN FENETIK AKSESI KUNYIT  DI YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA

Aditiana Vimala Guna; Purnomo Purnomo

doi:10.21831/jps.v1i1.36727

VARIASI DAN HUBUNGAN FENETIK AKSESI KUNYIT DI YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA

Aditiana Vimala Guna,
Purnomo Purnomo, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Indonesia

10.21831/jps.v1i1.36727

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan variasi morfologis dan anatomis tiap aksesi Curcuma longa, serta hubungan fenetik pada spesies antar aksesi Curcuma longa. Sebanyak 13 sampel diambil di area Yogyakarta dan sekitarnya, karakter morfologis yang dibandingkan bersumber dari akar, rimpang, daun meliputi bentuk dan ukuran. Karakter anatomis diamati pada daun dan rimpang. Penentuan karakter morfologis berdasarkan Protection of Plant Varieties dan Farmers’ Rights Authority. Hubungan fenetik menggunakan perbandingan karakter morfologis dan anatomis spesies Curcuma longa yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan variasi morfologis Curcuma longa di Yogyakarta dan sekitarnya memiliki perbedaan tinggi tanaman, morfologis daun, serta morfologis akar dan rimpang. Variasi karakter anatomis Curcuma longa memiliki perbedaan ketebalan epidermis daun, ukuran dan densitas stomata, ketebalan berkas pengangkut, ketebalan epidermis dan hipodermis rimpang. Berdasarkan analisis fenetik Curcuma longa di Yogyakarta dan sekitarnya dapat diketahui bahwa hubungan kekerabatan fenetik berdasarkan karakter morfologis terbagi menjadi dua klaster besar dan empat subklaster, sedangkan berdasarkan karakter anatomis terbagi menjadi dua klaster dan enam subklaster.

VARIATION AND PHENETIC RELATIONSHIP OF TUMERIC ACCESSIONS IN YOGYAKARTA AND SURROUNDING AREAS

The purpose of this study was to determine the morphological and anatomical variations of each accession of Curcuma longa, as well as the phenetic relationship among accessions of Curcuma longa. A total of 13 samples were taken in the Yogyakarta and surrounding areas, the morphological characters compared from roots, rhizomes, leaves include shape and size. The anatomical characters were observed in the leaves and rhizomes. The determination of morphological characters based on Protection of Plant Varieties and Farmers’ Rights Authority. The phenetic relationship used a comparison of the morphological and anatomical characters of the Curcuma longa species studied. The results showed that the morphological variations of Curcuma longa in Yogyakarta and its surroundings had differences in plant height, leaf morphology, and root and rhizome morphology. Variations in anatomical characters of Curcuma longa have differences in leaf epidermis thickness, stomata size and density, carrier bundle thickness, epidermis and rhizome hypodermis thickness. Based on the phenetic analysis of Curcuma longa in Yogyakarta and its surroundings, it shows phenetic relationship based on morphological characters is divided into two large clusters and four sub-clusters, while based on anatomical characters it is divided into two clusters and six sub-clusters.

Keywords

Curcuma longa, morfologi dan fenetik

Full Text:

PDF

References

Anni, I. A., Saptiningsih, E., & Haryanti, S. (2013). Pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) di Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Biologi, 2(3), 31-40.

Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2012). Biologi: Edisi 8 Jilid 2. (D. T. Wulandari, Terj.) Jakarta: Erlangga.

Dharmayanti, I. N. (2011). Makalah filogenetika molekuler: Metode taksonomi organisme berdasarkan sejarah evolusi. Balai Besar Penelitian Veteriner.

Dlory, Ningrum, R. K., Suryantari, N. K., & Anindita, F. L. R. (2013). Studi anatomi daun dari tiga anggota suku Malvaceae di Kawasan Waduk Jatiluhur. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 611-618.

Fajar, M. T. I., Purnomo, & Handayani, N. S. N. (2016). Hubungan kekerabatan fenetik Lycopersicon esculentum Mill. Kultivar Betavila F1, Fortuna F1, dan Tymoti F1 berdasarkan tingkat kesamaan fenotip. Biota, 1(2), 91-97.

Gunawan, S. H. (2011). Untung besar: Dari usaha pembibitan kayu. AgroMedia.

Iskandar, J. (2016). Etnobiologi dan keragaman budaya di Indonesia. Indonesian Journal of Anthropology, 1(1), 27-42.

Lestari, E. G. (2006). Hubungan antara kerapatan stomata dengan ketahanan kekeringan pada somaklon padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. Biodiversitas, 7(1), 44-48.

Lynch, J. P., & Brown, K. M. (2012). New roots for agriculture: Exploiting the root phenome. Philosophical of Transaction of the Royal Society B: Biological Science, 367, 1598-1604.

Megia, R., Ratnasari, & Hadisunarso. (2015). Karakteristik morfologi dan anatomi, serta kandungan klorofil lima kultivar tanaman penyerap polusi udara Sansevieria trifasciata. Jurnal Sumberdaya Hayati, 1(2), 34-40.

Naik, V. N. (2006). Taxonomy of angiosperms. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Naik, V. N. (2012). Identification of common Indian medicinal plants. Scientific Publishers.

Ningsih, R., Darwanti, I., Meiga, R., & Roostika, I. (2011). Karakter anatomi daun kultur purwoceng pascakonservasi in vitro. Buletin Plasma Nutfah, 17(1), 30-39.

Nugroho, L. H., Purnomo, & Sumardi, I. (2012). Struktur & perkembangan tumbuhan. Penebar Swadaya.

Papuangan, N., Nurhasanah, & Djurumudi, M. (2014). Jumlah dan distriusi stomata pada tanaman penghujan di Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 3(1), 287-292.

Protection of Plant Varieties and Farmers’ Right Authority [PPV & FRA]. (2007). Guidelines for the conduct of test for distinctiveness, uniformity and stability on Turmeric (Curcuma longa L.). Goverment of India. Diunduh dari https://www.google.com/.

Pujiasmanto, B. (2020). Peran dan manfaat hormon tumbuhan: Contoh kasus paclobutrazol untuk penyimpanan benih. Yayasan Kita Menulis.

Ravindran, P. N., Babu, K. N., & Sivaraman, K. (2007). Turmeric: The genus curcuma. CRC Press.

Romesburg, H. C. (2004). Cluster analysis for researchers. Diunduh dari Lulu.com.

Roy, B., Jana, B. K., & Maiti, G. G. (2013). Morpho-anatomical diversity of the rhizomes of some medicinal and aromatic plants of zingiberaceae. International Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 2(8), 197-203.

Salimpour, F., Ebrahimiyan, M., Sharifnia, F., & Tajadod, G. (2012). Numerical taxonomy of eight Salvia L. species using anatomical properties. Annals of Biological Research, 3(2), 795-805.

Silalahi, M. (2017). Pemanfaatan Curcuma longa (L.) oleh masyarakat lokal di Indonesia dan kandungan metabolit sekundernya. Pro-Life, 4(3), 430-440.

Singh, G. (2004). Plant systematics: An intergrated approach. Science Publishers.

Tihurua, E. F., Agustiani, E. L., & Rahmawati, K. (2020). Karakter anatomi daun sebagai bentuk adaptasi tumbuhan penyusun zonasi mangrovedi banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Kelautan Tropis, 23(2), 255-264.

Trimanto, Dwiyanti, D., & Indriyani, S. (2017). Morfologi, anatomi, dan uji histokima rimpang Curcuma aeruginosa Roxb; Curcuma longa L.; dan Curcuma heyneana Valeton dan Zijp. Jurnal Berita Biologi LIPI, 17(2), 123-133.

Verma, V., & Aggarwal, R. K. (2019). A new similarity measure based on simple matching coefficient for improving the accuracy of collaborative re-commendations. International Journal Information Technology and Computer Science, 6(1), 37-49.

DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v1i1.36727