PEMBENTUKAN SIKAP
Abstract
Theory ofReasoned Action menempatkan sikap pada posisi sentral
dalam kaitannya dengan tindakan manusia. Sikap sebagai fungsi keyakin- .
an tindakan manusia ditentukan olch keyakinan pribadi dan keyakinan
kelompok.
Sikap terdiri atas tiga komponen: kognitif, afektif, dan konatif.
Komponen kognitifberupa persepsi dan keyakinan. Komponen afektif
menyangkut aspek emosional, sedangkan komponen konatif merupakan
aspek kecenderungan bertindak. Komponen afektif biasanya berakar
paling dalam, paling dapat bertahan terhadap berbagai pengaruh.
Komponen kognitiftidak selalu akurat.
Scbagai halnya karakteristik afektif yang lain, sikap memiliki
target, arah, dan intensitas. Sikap berkaitan dengan kebutuhan individu
(fisiologis, keselamatan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri). Ada
pribadi yang mengutamakan kcbutuhan tingkat rendah (fisiologis), ada
pula yang mengutamakan kebutuhan tinggi (aktualisasi diri).
Sikap sosial terbentuk oleh adanya interaksi sosial. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap ialah pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga
pendidikan dan Iembaga agama, dan faktor emosi dalam diri individu.
Berbagai faktor tersebut, dalam mcngajarkan sikap harus dimanipulasi
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama demi terbentuknya sikap positif
yang bersifat persuasif sehingga dipahami dan diterima oleh penerima
informasi. Pendckatan untuk mengukur sikap yaitu laporan diri, laporan
olch orang-orang lain, sosiometrik dan catatan. Apabila memungkinkan,
prosedur laporan diri sebaiknya digunakan. Prosedur laporan oleh orangorang
lain baik digunakan untuk memperoleh laporan tentang tingkah
laku. Sosiometri digunakan untuk memperolch informasi mengenai struktur
sosial suatu kelompok. Yang terakhir, catatan digunakan untuk
melaporkan kejadian schari-hari secara sistematis.
dalam kaitannya dengan tindakan manusia. Sikap sebagai fungsi keyakin- .
an tindakan manusia ditentukan olch keyakinan pribadi dan keyakinan
kelompok.
Sikap terdiri atas tiga komponen: kognitif, afektif, dan konatif.
Komponen kognitifberupa persepsi dan keyakinan. Komponen afektif
menyangkut aspek emosional, sedangkan komponen konatif merupakan
aspek kecenderungan bertindak. Komponen afektif biasanya berakar
paling dalam, paling dapat bertahan terhadap berbagai pengaruh.
Komponen kognitiftidak selalu akurat.
Scbagai halnya karakteristik afektif yang lain, sikap memiliki
target, arah, dan intensitas. Sikap berkaitan dengan kebutuhan individu
(fisiologis, keselamatan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri). Ada
pribadi yang mengutamakan kcbutuhan tingkat rendah (fisiologis), ada
pula yang mengutamakan kebutuhan tinggi (aktualisasi diri).
Sikap sosial terbentuk oleh adanya interaksi sosial. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap ialah pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga
pendidikan dan Iembaga agama, dan faktor emosi dalam diri individu.
Berbagai faktor tersebut, dalam mcngajarkan sikap harus dimanipulasi
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama demi terbentuknya sikap positif
yang bersifat persuasif sehingga dipahami dan diterima oleh penerima
informasi. Pendckatan untuk mengukur sikap yaitu laporan diri, laporan
olch orang-orang lain, sosiometrik dan catatan. Apabila memungkinkan,
prosedur laporan diri sebaiknya digunakan. Prosedur laporan oleh orangorang
lain baik digunakan untuk memperoleh laporan tentang tingkah
laku. Sosiometri digunakan untuk memperolch informasi mengenai struktur
sosial suatu kelompok. Yang terakhir, catatan digunakan untuk
melaporkan kejadian schari-hari secara sistematis.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.9191
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Social Media:
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.