Penanaman ketrampilan aktivita sehari-hari pada anak-anak buta

Authors

Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakatnya, demikian pula halnya dengan orang-orang buta. Karena mereka harus hidup di masyarakat kaum awas, maka penyesuaian hidup dengan masyarakat awas sangat diperlukan. Lebih-lebih dengan telah diadakannya pendidikan terpadu bagi tuna netra, ketrampilan penyesuaian diri perlu sekali diitanamkan.

Penanaman kecakapan ini hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu sejak masa pra sekolah sampai seterusnya di pendidikan formil. Menjadi tugas orang tua dan staf sekolahlah aktivita ini dipikulkan. Di sekolah integrasi tugas ini dibebankan kepada guru sumber dan guru khusus atau guru keliling (itenarent teacher).

Pengajara skill ini berbeda-beda bagi setiap anak, tergantung individu masing-masing, keadaan dan waktu. Dapat secara tidak langsung misalnya melalui bermain, berupa certera mengenai anak yang tahu sopan santun, dapat pula secara langsung berupa tegoran halus di ruang makan atau dilakukan di ruang sumber (resouce room)