THE EFFECT OF BOKASHI FERTILIZER AND COATING SEEDS TOWARD THE SEED VIGOR AND SOYBEAN GROWTH
Sumadi Sumadi,
Erni Suminar,
Abstract
This study was aimed atdetermining the dosage of bokashi fertilizer and seed coating which can have an influence both on seed vigor and soybean growth. The experimental design used was Factorial Randomized Group Design consisting of two factors, namely the administration of three levels of bokashi fertilizer and seed coating with Thiamethoxam and Trichoderma which consisted of five levels. The combination of the two factors contained 15 treatments which were repeated three times. DSAASTAT application was used in the further testing. The implementation of the research includes: power testing, weighing, seed vigor test, land preparation, application of bokashi fertilizer, planting, maintenance, destruction, main observations and supporting observations. The results showed that there was no effect of interaction between bokashi fertilizer and seed coating on seed vigor and growth of Anjasmoro cultivar soybeans. Giving 300 g / polybag of bokashi fertilizer can increase soybean plant growth. Coating with Trichoderma sp. 1 g / 100 seeds is the best dose of seed vigor, but the treatment without seed coating is not significantly different from other seed coating treatments
PENGARUH PUPUK BOKASHI DAN PELAPISAN BENIH TERHADAP VIGOR BIBIT DAN PERTUMBUHAN KEDELAI
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pupuk bokashi dan pelapisan benih yang dapat memberikan pengaruh baik pada vigor bibit dan pertumbuhan kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu pemberian pupuk bokashi tiga taraf dan pelapisan benih dengan Thiamethoxam dan Trichoderma sp. yang terdiri dari lima taraf. Kombinasi dari kedua faktor terdapat 15 perlakuan yang diulang tiga kali. Uji lanjut menggunakan aplikasi DSAASTAT. Pelaksanaan penelitian meliputi:uji daya, penimbangan, uji vigor bibit, persiapan lahan, aplikasi pupuk bokashi, penanaman, pemeliharaan, destruksi, pengamatan utama, dan pengamatan penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara pemberian pupuk bokashi dan pelapisan benih terhadap vigor bibit dan pertumbuhan kedelai kultivar Anjasmoro. Pemberian pupuk bokashi osis 300 g/polybag dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai. Pelapisan dengan Trichoderma sp. 1 g/100 butir benih merupakan dosis terbaik terhadap vigor bibit. Namun, perlakuan tanpa pelapisan benih tidak berbeda nyata dengan perlakuan pelapisan benih lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdallah, I. S., Abou-Yousef, H. M., & Fouad, E. A. (2016). The role of detocifying enzymes in the resistance of the cowpea aphid (Aphis craccivora Koch) to thiamethoxam. Journal of Plant Protection Research, 56(1), 67-71.
Afifi, M., Lee, E., Lukens, L., & Swanton, C. (2015). Maize (Zea mays) seeds can detect above-ground weeds; thiamethoxam alters the view. Pest management science, 71(9), 1335-1345.
BPS [Badan Pusat Statstik]. (2016). Data tabel dinamis produksi dan produktivitas kedelai di Indonesia. Diunduh dari https://www.bps.go.id/.
Bohn, T., Cuhra, M., Traavik, T., Saden, M., Fagan, J., & Primicerio, R. (2013). Compositional differences in soybeans on the market: glyphosate accumulates in roundup ready GMO soybeans. Food Chemistry, 153, 207-215.
Bojović, B., & Marković, A. (2009). Corre-lation between nitrogen and chlorophyll content in wheat (Triticum aestivum L.). Kragujevac Journal of Science, 31, 69-74.
Copeland, L. O., & McDonald, M. B. (2004). Principles of seed science and technology (4th ed.). Minneapolis, Minnesota: Burgess Publ. Co.
Cornejo, H. A. C., Lourdes, M. R., Carlos, C. P., & Jose, L. B. (2009). Trichoderma vi-rens, a plant beneficial fungus, enhances biomass production and promotes lateral root growth through an auxin-dependent mechanism in Arabidopsis. Plant Physiol, 149(1), 1579-1592.
Danapriatna, N. (2007). Pengaruh penyim-panan terhadap viabilitas benih kedelai. Paradigma: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Agama, dan Budaya, 8(1), 178-187.
Desai, B. B. (2004). Seed hand book: Biology, production, processing and storage (2nd ed.). New York: Marcel Dekker.
Fontenot, Q., Bonvillain, C., Kilgen, M., & Boopathy, R. (2007). Effects of temperature, salinity, and carbon: Nitrogen ratio on sequencing batch reactor treating shrimp aquaculture wasterwater. Bioresource Technology, 98, 1700-1703.
Gai, Z. J., Zhang, W., Jiang, F. F., & Cai, L. J. (2016). Response of soybean root nodule and yield to biological-sugar nitrogen fertilizer and urea. J. Nuclear Agric Sci, 30(4), 822-827.
Harman, G. E. (2006). Overview of mecha-nisms and uses of trichoderma spp. Phytopathology, 96(2), 190-194.
Hussain, T., Anjum, A. D., & Tahir, J. (2002). Technology of beneficial micro-organism. Nature Farming Enciron, 3(1), 1-14.
Nasir. (2006). Pengaruh penggunaan pupuk bokashi pada pertumbuhan dan produksi padi, palawija, dan sayuran. Diunduh dari http://www.disperternak pandegelang. go.id.
Ngaisah, M. (2016). Pendukung LKPD pertumbuhan dan perkembangan. Dunduh dari http://eprints.uny.ac.id/ 46788/15/.
Ramadani, S., Linda, R., & Setyawati, T. R. (2015). Pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada tanah gambut yang diaplikasikan dengan bokashi jerami dan pupuk petrhikaphos. Jurnal Protobiont, 4(1), 1-9.
Saputri, E., Lisnawita, L., & M.I. Pinem. (2015). Enkapsulasi beberapa jenis Trichoderma sp. pada benih kedelai untuk mengendalikan penyakit Sclero-tium rolfsii Sacc. Agroteknologi, 3(3), 1123-1131.
Saro, D. (2007). Mutu produksi biji tanaman kedelai (Glicine max L.) dengan pem-berian bokashi serta penyiraman turunan EM-4. Agroland, 14(3), 208-210.
Shibles, R. M., & Weber, C. R. (1965). Leaf area, solar radiation, interception and dry matter production by Soybeans. Crop Sci. 5, 575-578.
Singh, R. J. (2017). Botany and cytogenetics of Soybean. Dalam H. T. Nguyen dan M. K. Bhattacharyya (Eds.), The soybean genome (pp. 11-40). Cham: Springer.
Suharjo, U. K. J. (2001). Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh di tanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 2(1), 31-35.
Suherman, C., Nuraini, A., & Damayanthi, R. (2016). Pengaruh konsentrasi giberelin dan pupuk organik cair asal rami terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman rami (Boehmeria nivea L. (Gaud)) klon ramindo 1. Jurnal Kultivasi, 15(3), 164-170.
Sumadi, Suryatmana, P., & Sobardini, D. (2015). Respons benih kedelai ter-deteriorasi terhadap aplikasi pelapisan benih. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Tajer, A. (2016). What’s the function of nitrogen (n) in plants? Diunduh dari www.greenwaybiotech.com.
Tengkano, W. (2003). Lalat kacang, ophiomyia phaseoli tryon (Diptera: Agromyzidae) pada tanaman kedelai dan cara pengendaliannya. Buletin Palawija, (5-6), 43-56.
Tengkano, W., & Talekar, N. S. (1992, Februari & Maret). Biology Ophiomyia phaseoli (tryon onsoybean cotyledons. Makalah dipresentasikan pada Seminar Balai Penelitian Tanah Bogor. Bogor.
Vanstraelen, M., & Benková, E. (2012). Hormonal interactions in the regulation of plant development. Annual review of cell and developmental biology, 28, 463-487.
DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v23i2.19430
Refbacks
Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Saintek
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036
Indexed by:
View My Stats