Keanekaragaman Cacing Tanah Pada Lahan Sawah Tercemar Residu Pestisida
Tien Aminatun, Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Anna Rakhmawati, Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Bernadetta Octavia, Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Suhartini Suhartini, Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi fisikokimia dan keanekaragaman cacing tanah pada lahan sawah tercemar residu pestisida di Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi yang mendeskripsikan keanekaragaman cacing tanah di lahan tercemar residu pestisida terutama golongan organofosfat. Lahan penelitian meliputi lahan A dengan umur penggunaan pestisida organofosfat lebih dari 1 tahun dan lahan B berumur kurang dari 1 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik handsorting pada petak 25x25x25cm. Sampel diidentifikasi di Laboratorium Lingkungan FMIPA UNY. Analisis data secara deskriptif berdasarkan hasil indeks keanekaragaman Shannon–Wienner. Hasil uji kandungan pestisida golongan organofosfat lahan A dan lahan B adalah tidak terdeteksi. Namun berdasarkan paparan petani, lahan A dan lahan B menggunakan pestisida golongan organofosfat dengan bahan aktif profenofos selama lebih dari 1 tahun. Untuk itu, ke dua lahan diperkirakan tercemar pestisida golongan organofosfat. Hasil uji fisikokimia tanah lahan A bertekstur geluh pasiran dengan kandungan bahan organik dan C organik lebih rendah serta pH, KTK, N total, P tersedia, dan K tersedia lebih tinggi dibanding lahan B bertekstur pasir geluhan. Tingkat keanekaragaman cacing tanah adalah rendah pada ke dua lahan dengan indeks keanekaragaman tertinggi 0,617 pada lahan B berumur kurang dari 1 tahun penggunaan pestisida golongan organofosfat.
Kata kunci: keanekaragaman, cacing tanah, cemaran, residu pestisida.
This research aims to discover physicochemical conditions of soil and diversity of earthworms in fields contaminated pesticide residues in Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. This research is observational research describes earthworms’ diversity in fields contaminated pesticide residues, especially organophosphate. Research area includes field A, with exposure to organophosphate pesticides for more than 1 year, and field B less than 1 year. The handsorting was employed as a sampling technique in plots of 25x25x25cm. Samples were identified at Environmental Laboratory FMIPA UNY. Data analysis was conducted descriptively based on results Shannon–Wienner diversity index. The test results show pesticide organophosphate content in two fields was undetected. However, based on the explanation from farmers in field A and B, used organophosphate pesticides with active ingredient profenophos more than 1 year. It is estimated, both fields will remain contaminated organophosphate pesticides. The soil physicochemical tests indicate field A, a sandy loam texture, had lower organic matter content and organic C with higher pH, CEC, total N, available P, and available K compared to field B with a loamy sand texture. Diversity level of earthworms is low in both fields with highest index being 0,617 in field B, less than 1 year using organophosphate pesticides.
Keywords: diversity, earthworms, contamination, pesticide residue.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Purnomo, A.S., Alkas, T.R., & Ersam, T. (2019). Biodegradasi pestisida organoklorin oleh jamur. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Pawitra, A. S. (2012). Pemakaian pestisida kimia terhadap kadar enzim cholinesterase dan residu pestisida dalam tanah. Jurnal Ilmu Kesehatan Media Husada, 1(1), 19 – 30.
Rahmawati, I., Suwarja, S., & Soenjono, S. J. (2014). Tingkat keracunan pestisida organofosfat pada petani penyemprot sayur di Desa Liberia Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Timur tahun 2013. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(2), 376.
Hidayatullah, T., Barliana, M. I., Pangaribuan, B., Wijaya, A., Sumiwi, S. A., & Goenawan, H. (2020). Hubungan faktor okupasi terhadap aktivitas asetilkolinesterase eritrosit dan fungsi kognitif pada petani yang menggunakan pestisida organofosfat. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 9(2), 128 – 136.
Qudratullah, H., Setyawati, T. R., & Yanti, A. H. (2013). Keanekaragaman cacing tanah (Oligochaeta) pada tiga tipe habitat di Kecamatan Pontianak Kota. Jurnal Protobiont, 2(2), 56 – 62.
Hidayati, W. N., & Ciptono. (2022). Pengaruh pemberian insektisida metomil terhadap pertumbuhan cacing tanah (Eisenia foetida). Jurnal Edukasi Biologi, 8(2), 160 – 171.
Winara, Aji. (2018). Keragaman makrofauna tanah pada agroforestri jati (Tectona grandis) dan jalawure (Tacca leontopetaloides). Jurnal Agroforestri Indonesia, 1(1), 47 – 55.
Supriatna, Siahaan, S., & Restiaty, I. (2021). Pencemaran tanah oleh pestisida di perkebunan sayur kelurahan Eka Jaya kecamatan Jambi Selatan kota Jambi (studi keberadaan jamur makroza dan cacing tanah). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 460 – 466.
Damayanti, R. S., Hanani, S. Y. D., & Yunita, N. A. D. (2016). Hubungan penggunaan dan penanganan pestisida pada petani bawang merah terhadap residu pestisida dalam tanah di lahan pertanian desa Wanasari kecamatan Wanasari kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 879 – 887.
Hasibuan S., & Syafriadiman. (2020). Buku ajar produktivitas kualitas tanah dasar. Pekanbaru: UR Press.
Asril, M., Nirwanto, Y., Purba, T., et al. (2022). Ilmu tanah. Medan: Penerbit Yayasan Kita Menulis.
Hanafiah, K. A., Napoleon, A., & Ghoar, N. (2010). Biologi tanah: ekologi dan mikrobiologi tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nugroho, B. Y. H., Wulandari, S. Y., & Ridlo, A. (2015). Analisis residu pestisida organofosfat di perairan Mlonggo kabupaten Jepara. Jurnal Oseanografi, 4(3), 541 – 544.
Darmawan, A., Setyawati, T. R., & Yanti, A. H. (2014). Keanekaragaman cacing tanah (kelas Oligochaeta) di sekitar tempat pembuangan akhir (tpa) Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara. Protobiont, 3(2), 171 – 176.
Huzaifah, P., Putra, R. E., & Kinasih I. (2021). Studi toksisitas akut dari herbisida senyawa aktif parakuat, glifosat, dan metsulfuron pada cacing tanah (Eisenia foetida). Jurnal Sains dan Teknologi, 2(2), 64 – 69.
Muksin, & Anasaga, A. J. P. (2021). Hubungan populasi cacing tanah terhadap c-organik dan n-total di lahan budidaya hortikultura dan monokultur tanaman kopi di desa Nduaria. Journal of Sustainable Drayland Agriculture, 14(1), 32 – 46.
Sutanhaji, A. T., Susanawati, L. D., & Lisnayati. (2019). Komposting limbah baglog jamur tiram oleh cacing tanah (Lumbricus rubellus). Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 6(2), 12 – 16.
Hidayatullah, T., Pakpahan, T. E., & Mardiana, E. (2021). Respon mini bulb bawang merah terhadap jarak tanam, aplikasi biochar, dan kascing pada tanah ultisol. AGRIUM Jurnal Ilmu Pertanian, 24(2), 73 – 79.
Tribrata, Y., Siahaan, R., Pelealu, J. J., & Mambu, S. M. (2015). Kepadatan cacing tanah pada lahan pertanian tomat terpapar pestisida di desa Ampreng, kecamatan Langowan Barat – provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Bioslogos, 5(1), 1 – 5.
Farrukh, S., & Ali, A. S. (2015). Toxicological effects of organophosphate pesticide on ceolomocytes viability of earthworm E. foetida using nrra. Iranian Journal of Toxicology, 9(28), 1254 – 1257.
Yu, S. J. (2008). The toxicology and biochemistry of insecticides. US: CRC Press.
Rasna, & Alam, S. N. (2022). Smart farming berbasis iot pada tanaman cabai untuk pengendalian dan monitoring kelembaban tanah dengan metode fuzzy. Jurnal Teknologi dan Sistem Tertanam, 3(1), 25 – 35.
Warisno, & Dahana, K. (2010). Peluang usaha & budidaya cabai. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Brata, B. (2014). Cacing tanah faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Jakarta: PT Gramedia.
Nurmaningsih, & Syamsussabri, M. (2021). Komposisi dan distribusi cacing tanah (Lumbricus terrestris) di daerah lembab dan daerah kering. Indonesian Journal of Engineering, 2(1), 1 – 9.
DOI: https://doi.org/10.21831/jsd.v12i1.58953
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Nur Rizki Putri Ramadhanti, Tien Aminatun, Anna Rakhmawati, Bernadetta Octavia, Suhartini Suhartini