PRAGMATIK DAN ASPEK-ASPEKNYA DALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
Abstract
Suara sumbang tentang penguasaan bahasa Indonesia sampai
dewasa ini masih sering terdengar, bahwa penggunaan bahasa Indonesia
masih rendah, termasuk siswa dan mahasiswanya. Untuk itu, tidak
mengherankan apabila Soeharto, Presiden Republik Indonesia mencanangkan
Gerakan Disiplin Nasional, pada tanggal 20 Mei 1995, yang di
antaranya berisi agar digunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Dalam rangka upaya menyukseskan penggunaan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar bagi para siswa di sekolah, yaitu dengan digantinya
GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1984 dengan GBPP Bahasa dan
Sastra Indonesia 1994.
lsi GBPP Bahasa Indonesia dari kedua kurikulum tersebut sangat
berbeda. Apabila di dalam Kurikulum 1984 sajian materi masih tampak
bersifat struktural, yang terdiri dari enam pokok bahasan, di dalam
Kurikulum 1994 tidak demikian halnya. lsi GBPP Bahasa Indonesia
Kurikulum 1994, yang terdiridari aspek pcmahaman, penggunaan, dan
kebahasaan lebih menyaran pada penerapan pendekatan komunikatif.
Makalah ini di samping berusaha sedikit menguak perbedaan dan persamaan
antara GBPP Bahasa Indonesia kedua kurikulum di atas, juga
berusaha membahas persamaan pengajaran bahasa Indonesia dengan
pendekatan pragmatik dengan pendekatan komunikatif. Pembahasan
selanjutnya ialah adanya aspek-aspek pragmatik karena aspek-aspek ini
terdapat pada Kurikulum 1984 ataupun pada Kurikulum 1994.
Dengan pengajaran aspek-aspek pragmatik yang dil;lkukan secara
bcnar, terutama dengan penerapan pendekatan komunikatif, diharapkan
akan menjadikan siswa mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Dikatakan demikian, oleh karena dengan cara demik,ian
siswa akan terlatih menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan fungsifungsi
bahasa Indonesia itu sendiri,
dewasa ini masih sering terdengar, bahwa penggunaan bahasa Indonesia
masih rendah, termasuk siswa dan mahasiswanya. Untuk itu, tidak
mengherankan apabila Soeharto, Presiden Republik Indonesia mencanangkan
Gerakan Disiplin Nasional, pada tanggal 20 Mei 1995, yang di
antaranya berisi agar digunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Dalam rangka upaya menyukseskan penggunaan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar bagi para siswa di sekolah, yaitu dengan digantinya
GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1984 dengan GBPP Bahasa dan
Sastra Indonesia 1994.
lsi GBPP Bahasa Indonesia dari kedua kurikulum tersebut sangat
berbeda. Apabila di dalam Kurikulum 1984 sajian materi masih tampak
bersifat struktural, yang terdiri dari enam pokok bahasan, di dalam
Kurikulum 1994 tidak demikian halnya. lsi GBPP Bahasa Indonesia
Kurikulum 1994, yang terdiridari aspek pcmahaman, penggunaan, dan
kebahasaan lebih menyaran pada penerapan pendekatan komunikatif.
Makalah ini di samping berusaha sedikit menguak perbedaan dan persamaan
antara GBPP Bahasa Indonesia kedua kurikulum di atas, juga
berusaha membahas persamaan pengajaran bahasa Indonesia dengan
pendekatan pragmatik dengan pendekatan komunikatif. Pembahasan
selanjutnya ialah adanya aspek-aspek pragmatik karena aspek-aspek ini
terdapat pada Kurikulum 1984 ataupun pada Kurikulum 1994.
Dengan pengajaran aspek-aspek pragmatik yang dil;lkukan secara
bcnar, terutama dengan penerapan pendekatan komunikatif, diharapkan
akan menjadikan siswa mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Dikatakan demikian, oleh karena dengan cara demik,ian
siswa akan terlatih menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan fungsifungsi
bahasa Indonesia itu sendiri,
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.9204
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Social Media:
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.