Identifikasi penyebab awan konvektif pada fenomena hujan ekstrem disertai es berbasis citra radar dual polar
DOI:
https://doi.org/10.21831/jps.v30i2.89950Keywords:
hujan es, cuaca ekstrem, awan cumolonimbus, radar cuaca, himawariAbstract
Pada 11 Maret 2025, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kejadian cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat, dan disertai es. Fenomena ini menimbulkan dampak signifikan di berbagai lokasi, terutama di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika atmosfer yang menyebabkan terbentuknya awan konvektif penghasil hujan es di wilayah tersebut dengan pendekatan multi-instrumentasi meteorologi. Metode yang digunakan meliputi analisis peta streamline, data sinoptik dari Stasiun Klimatologi Yogyakarta, citra satelit Himawari-9 (HCAI), data radar cuaca dual polar dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, serta validasi hujan menggunakan data pos pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat konvergensi angin lokal dan penurunan tekanan udara yang signifikan, yang memicu terbentuknya awan Cumulonimbus secara cepat dan intensif. Produk radar (CMAX, VCUT, ZHAIL, HAILSZ, dan SWI) mengindikasikan keberadaan struktur awan konvektif kuat dengan reflektivitas tinggi (>60 dBZ), pola weak echo region (WER), overhang echo (OR), dan kemunculan hail spike atau three body scatter spike (TBSS) yang menguatkan dugaan adanya partikel es besar di dalam awan. Estimasi ukuran hail mencapai 10–20 mm dengan probabilitas kejadian hujan es lebih dari 80%. Validasi data curah hujan dari 121 titik pengamatan menunjukkan distribusi hujan intensitas sedang hingga lebat dengan curah hujan tertinggi sebesar 74 mm/hari di Kecamatan Minggir, Sleman. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi data satelit, radar, dan pengamatan permukaan dalam mendeteksi dan memahami kejadian cuaca ekstrem di wilayah tropis.
References
Aldrian, E., & Susanto, R. D. (2003). Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. International Journal of Climatology, 23(12), 1435–1452. https://doi.org/10.1002/joc.950
Ardiansyah, D. (2022). Labilitas Atmosfer Terkait Kejadian Hujan Es (Studi Kasus Hujan EsDi Sindang Dataran Bengkulu Tanggal 25 Juni 2021). Buletin Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 2(2), 34-48. DOI: https://balai2bmkg.id/index.php/buletin_mkg/article/view/16
Arya, S. P. (2001). Introduction to Micrometeorology. Academic Press. Bessho, K., Date, K., Hayashi, M., Ikeda, A., Imai, T., Inoue, H., Kumagai, Y., Miyakawa, T., Murata, H., Ohno, T., Okuyama, A., Oyama, R., Sasaki, Y., Shimazu, Y., Shimoji, K., & Sumida, Y. (2016). An introduction to Himawari-8/9—Japan's new-generation geostationary meteorological satellites. Journal of the Meteorological Society of Japan, 94*(2), 151-183. DOI: https://doi.org/10.2151/jmsj.2016-009
BPBD DIY, "Fenomena Hujan Es dan Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang di DIY". (2024). [Online]. Available: https://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/fenomena-hujan-es-dan-dampak-hujan-deras-disertai-angin-kencang-di-diy
Chang, C.-P., Wang, Z., & Hendon, H. H. (2005). The Asian Winter Monsoon. The Asian Monsoon, Springer, 89–127. https://doi.org/10.1007/3-540-37722-0_3
Frystine, M., Mulya, A., Kristianto, A., & Maulidyah, M. P. (2022). Analysis of Atmospheric Condition on Hail Event at Pelalawan (Case Study: September 23rd, 2019). Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 23(3), 45–56. https://doi.org/10.31172/jmg.v23i3.813
Haryadi., Putra, R. M., & Widodo, P. (2024). Studi Studi Profil Awan Konvektif Penyebab Hujan Es Di Jakarta Dengan Menggunakan Radar Cuaca (Studi Kasus Hujan Es Di Jakarta 17 Desember 2022). PENDIPA Journal of Science Education, 8(2), 210-216. DOI: https://doi.org/10.33369/pendipa.8.2.210-216
Li, Z., Zhang, T., Zheng, D., Yu, H., Cui, X., Bao, M., & Zhou, F. (2024). Study of dynamics-microphysical-lightning activity characteristics in a tropical hailstorm. Journal of Atmospheric and Solar-Terrestrial Physics, 259, 106241. DOI: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1364682624000695
Maulana, M. I. S., & Kristianto, A. (2024). Sensitivity of WRF-HAILCAST Model for Hailstone Detection in Central Lombok on 24 February 2019. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 20(1), 1-7.
Maulidianto, M., Tempo, N. F. R., & Haryanto, Y. D. (2023). Analisis Kondisi Atmosfer Saat Kejadian Hujan Es (Studi Kasus: Kejadian Hujan Es Tanggal 29 November 2023 di Kabupaten Timor Tengah Selatan). JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya, 11(1). https://doi.org/10.24252/jft.v11i1.45152
Nugroho, A. D., & Fadlan, A. (2018). Analisis Kejadian Hujan Es Berdasarkan Kondisi Atmosfer dan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Magelang, 24 Januari 2018). Prosiding Seminar Nasional Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, STMKG.
Park, H. S., Ryzhkov, A. V., Zrnić, D. S., & Kim, K. E. (2009). The hydrometeor classification algorithm for the polarimetric WSR-88D: Description and application to an MCS. Weather and Forecasting, 24(3), 730-748. DOI: https://doi.org/10.1175/2008WAF2222205.1
Paski, J. A. I., Permana, D. S., Sepriando, A., & Pertiwi, D. A. S. (2017). Analisis Dinamika Atmosfer Kejadian Hujan Es Memanfaatkan Citra Radar dan Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Tanggal 3 Mei 2017 di Kota Bandung) Atmospheric Dynamics Analysis of Hail Event Utilizing Radar and Himawari-8 Satellite Imagery (Case Study: May 3, 2017 in Bandung City). In Seminar Nasional Penginderaan Jauh.
Prasetyo, S., Abdilah, S., Nugraheni, I. R., & Sagita, N. (2022). Studi Awan Konvektif Penyebab Hujan Es Menggunakan Radar Cuaca Doppler Single Polarization di Bogor (23 September 2020). Jurnal Aplikasi Meteorologi, 1(1), 32-42. DOI:https://stmkg.balai2bmkg.id/index.php/jam/article/view/17
Ratnam, M. V., Santhi, Y. D., Rajeevan, M., & Rao, S. V. B. (2013). Diurnal variability of stability indices observed using radiosonde observations over a tropical station: Comparison with microwave radiometer measurements. Atmospheric Research,124,21–33. DOI: https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0169809512004371
Ryzhkov, A. V., Kumjian, M. R., Ganson, S. M., & Zhang, P. (2013). Polarimetric radar characteristics of melting hail. Journal of Applied Meteorology and Climatology, 52(10), 2291-2308. DOI: https://doi.org/10.1175/JAMC-D-12-0121.1
Sari, F. P., Manola, I., Tsiringakis, A., & Steeneveld, G. J. (2023). Understanding the role of sea surface temperature and urbanization on severe thunderstorms dynamics: A case study in Surabaya, Indonesia. Journal of Geophysical Research: Atmospheres, 128(17), e2023JD038817.DOI: https://doi.org/10.1029/2023JD038817
Singh, D. K., Yadav, R., KRISHNAN, K. S., & RAWAT, L. C. N. (2021). Analysis of three unusual severe weather events over Delhi during May-June, 2018 using Dual-Pol Doppler Weather Radar and GNSS data. MAUSAM, 72(4), 719-738. DOI: https://doi.org/10.54302/mausam.v72i4.3543
Somantri, L. 2009. Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing). Universitas Pendidikan Indonesia.
Stephens, G. L., Shiro, K. A., Hakuba, M. Z., Takahashi, H., Pilewskie, J. A., Andrews, T., & Wu, L. (2024). Tropical deep convection, cloud feedbacks and climate sensitivity. Surveys in Geophysics, 1-29.DOI:https://doi.org/10.1007/s10712-024-09831-1
Stull, R. B. (1988). An Introduction to Boundary Layer Meteorology. Springer.
Sulistiyono, W., Salsabil, N. H. S., & Ramadhan, S. A. (2024). Aplikasi Produk Radar C-Band dalam Identifikasi Awan Penghasil Hujan Es (Studi Kasus: Bogor, 24 Januari 2022). GEOGRAPHIA: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Geografi, 5(2), 137-143.
Surendran, U., Nagakumar, K. C. V., & Samuel, M. P. (2024). Remote sensing in precision agriculture. In Digital agriculture: A solution for sustainable food and nutritional security (pp. 201-223). Cham: Springer International Publishing. DOI: https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-031-43548-5_7
Wallace, J. M., & Hobbs, P. V. (2006). Atmospheric Science: An Introductory Survey (2nd ed.). Academic Press
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Rayhan Rafi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Who Can Submit?
Any individual may submit an original manuscript for consideration for publication in Jurnal Penelitian Saintek as long as they hold the copyright to the work or are authorized by the copyright owner(s) to submit it. Authors retain initial ownership of the copyrights to their works prior to publication, except in cases where, as a condition of employment, they have agreed to transfer copyright to their employer.
User Rights
Jurnal Penelitian Saintek is an Open Access journal. Users are granted the right to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of articles, provided they comply with the conditions of the Creative Commons Attribution-ShareAlike License 4.0 (CC BY-SA 4.0).
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
Author Rights
Authors retains copyrights.
Jurnal Penelitian Saintek by http://journal.uny.ac.id/index.php/saintek is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




