Squatters: Tombak Bermata Ganda Dalam Pembangunan Koloni di Australia
DOI:
https://doi.org/10.21831/informasi.v1i1.7192Abstract
Australia yang kini dikenal sebagai salah satu negara maju di bela
han bumi bagian selatan, adalah sebuah negara yang dibangun dengan
susah payah oleh para pendatang dari Inggris. Dilatarbelakangi dengan
situasi sosial ekonomi Inggris yang kacau, maka pemerintah Inggris me
mutuskan untuk membangun penal coloni di Australia.
Imigran pertama yang dikirim adalah para narapidana, tetapi ke
nyataan mereka bukanlah pekerja keras, sehingga koloni tidak berkem
bang, yang tentu justru akan menjadi beban pemerintah Inggris. Untuk
mengatasi hal tersebut diambillah kebijakan baru dengan mengirim imi
gran bebas, yang memang berminat untuk membuka dan mengembangkan
usaha di Australia. Temyata kehadiran mereka memang membawa keber
hasilan, karena mereka memang orang-orang yang mempunyai etas kerja
yang tinggi. Dalam perjalanan menuju keberhasilan itu mereka temyata
jl/ga tidak segar/-segan melakukan pelanggaran. Mereka menduduki
tanah kosong dan menguasainya untuk membuka usaha pertanian dan
peternakan. Olek sebab itulah maka mereka disebut sebago; Squatters.
Mereka ini berkembang menjadi orang-orang kaya di Australia, dan
tumbuh menjadi kelompok borjuis. Dengan kekayaannya, para Squatters
kemudian merambab bidang kehidupan yang lain, banyak di antara
mereka menjadi anggota parlemen. Kedudukan di dewan legislatif me
mang mereka perlukan untuk mengamankantanah yang mereka kuasai.
Dengan kekayaan pula mereka mempengaruhi pemerintah dalam melaku
kan perubahan politik.
Downloads
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).