PATOLOGI BIROKRASI DALAM ORGANISASI PUBLIK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
DOI:
https://doi.org/10.21831/informasi.v1i1.6746Abstract
Pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab terhadap pembangunan daerahnya,sebagaimana undang-undang Otonomi Daerah No.7 tahun 1974 .. Untuk
mewujudkannya perlu upaya yang sungguh-sungguh, dengan modal sumber daya
yang dimilikinya. Dalam proses pencapaian tujuan tidak lepas dari berbagai persoalanl
hambatan. Salah satu hambatan adalah yang terkait dengan SDM (Sumber Daya
Manusia), yakni perilaku aparatur pemerintah.
Banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja aparatur. Antara
lain dengan diagnosa organisasi, analisis sitem dan prosedur. Meskipun demikian,
tidak menutup kemungkinan terjadi perilaku aparatur yang counter productive,
sehingga menghambat laju perkembangan organisasi. Hal-hal yang nampak dari
perilaku tersebut bisa jadi merupakan penyakit organisasi (patologi birokrssi), yang
sudah merupakan budaya dalam organisasi tersebut.
Melalui tulisan ini akan dikupas beberapa patologi yang kemungkinan muncul
dalam birokrasi pemerintahan, antara lain astigmatisme, xenophobia, paranoia, dll.;
sebab-sebab terjadinya, bagaimana berproses dalam organisasi publik dan solusi
yang ditawarakan serta pendekatan yang bisa diterapkan.
Downloads
Published
2005-01-06
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).