Analisis Model Komunikasi Kepala Sekolah Ditinjau Dari Perspektif Gender (Studi Kasus di SMK Islam P.B. Soedirman 2 Jakarta dan SMK Mandiri Bekasi)
DOI:
https://doi.org/10.21831/informasi.v2i2.4447Abstract
Analisis Model Komunikasi Kepala Sekolah Ditinjau Dari Perspektif Gender (Studi Kasus Pada SMK Islam P.B. Soedirman 2 Jakarta dan SMK Mandiri Bekasi). Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan berkomunikasi kepala sekolah perempuan di SMK Islam P.B. Soedirman 2 Jakarta dengan kepala sekolah laki-laki di SMK Mandiri Bekasi.
Penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan/observasi, wawancara mendalam, dan dokumen tentang berbagai model komunikasi yang digunakan yaitu : 1). Model Lasswell; sering memberikan pertanyaan. 2). Model Shannon; berkomunikasi dengan tatap muka, komunikasi lewat telepon, radio dan televisi, memakai otak, anggukan kepala, sentuhan, kontak mata, ingatan dan menetralkan gangguan. 3). Model Schraumn; kesamaan dalam bidang pengalaman, balikan. 4). Model Berlo; faktor keterampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, sistem sosial dan satu arah. 5). Model Seiler; latar belakang. 6). Model S-R; Isyarat-isyarat, gambar-gambar, tindakan, timbal balik, dan banyak efek. 7). Model Aristoteles; persuasi, klasik, pidato dan sangat sederhana. Kemudian data tersebut dianalisis, analisis yang digunakan ialah dengan mendeskripsikan secara kualitatif mengenai perbedaan, dan skala ukur yang digunakan ialah skala nominal.
Hasil hipotesis komparatif dua sample independen mengungkapkan, bahwa model komunikasi yang dilakukan kepala sekolah perempuan di SMK Islam P.B. Soedirman 2 Jakarta lebih bervariasi, kepala sekolah perempuan lebih banyak menggunakan model komunikasi dibanding model komunikasi yang dilakukan kepala sekolah laki-laki. Karena otak perempuan dirancang untuk lebih bersifat relasional, dan lebih mudah bagi perempuan untuk menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan lawan bicara yang bermacam-macam. Berbicara membantu kepala sekolah perempuan dalam mengklasifikasikan dan menata informasi di kepala. Berbeda dengan model komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah laki-laki di SMK Mandiri Bekasi. Karena memang otak mereka dirancang secara berbeda pula. Kepala sekolah laki-laki berkomunikasi lebih untuk bertukar informasi, memecahkan masalah atau bahkan untuk menunjukkan dominasi. Jadi kepala sekolah laki-laki berfikir selalu dalam hati, dan mengungkapkan hasil akhir atau kesimpulannya saja. Mereka tahu jelas apa yang memang perlu diungkapkan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).