Interaksi manusia dan alam pada tradisi sedekah bumi di Japon Blora
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v12i2.60988Abstract
Penelitian meengkaji perkembangan tradisi sedekah bumi sebagai bentuk relasi antara manusia dan alam di Japon , Blora, Jawa Tengah. Dengan pendekatan kualitatif melalui penelitian lapangan mewawancarai dan mengamati kegiatan dilokasi, penelitian mengidentifikaasi pergeseran makna tradisi sedekah bumi dalam kehidupan modern. Tradisi ini tidak sekedar dipahami sebagai wujud syukur dari hasil panen yang didapatkan melainkan wujud syukur kepada Tuhan atas kesehatan dan keselamatan yang diberikan. Bentuk relasi manusia dan alam pada tradisi sedekah bumi ini adalah masyarakat menggunakan hasil yang diperolehnya, kemudian diolah menjadi makanan. Tradisi ini mendapatkan dukungan penuh dari tokoh dan anggota masyarakat di Japon, Blora.
References
Afifah, E. N., Asmoro, A., & Rokhmah, U. (2015). Korelasi konsep syukur dalam budaya Jawa dan ajaran Islam (studi kasus sedekah bumi di Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati). Skripsi. UIN Wali Songo Semarang.
Akhwan, M., Suyanto, S., & Purwanto, M. R. (2010). Pendidikan moral masyarakat Jawa (studi nilai-nilai pendidikan moral dalam tradisi ruwatan). Millah: Journal of Religious Studies, 207-226.
Arinda, R., & Yani, I. (2014). Sedekah bumi (Nyadran) sebagai konvensi tradisi Jawa dan Islam masyarakat Sraturejo Bojonegoro. El-Harakah, 16(1), 100-110.
Budiasa, I. M. (2016). Paradigma dan Teori dalam Etnografi Baru dan Etnografi Kritis. Dalam Prosiding Seminar Nasional Paradigma Dan Teori-Teori Komunikasi Dalam Ilmu Komunikasi, Vol. 1, 9-24.
Dara, S. (2021). Tradisi Ngumbai Atakh Dalam Mempererat Tali Silaturahmi Masyarakat Islam (Studi di Pekon Turgak Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat). Skripsi, UIN Raden Intan Lampung.
Endraswara, S. (2017). Agama Jawa: ajaran, amalan, dan asal-usul kejawen. Media Pressindo.
Eliade, M. (1959). The sacred and the profane: The nature of religion (Vol. 81). Houghton Mifflin Harcourt.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54.
Farida Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta. Deepublish.
Hariyono, P., & Aryati, V. D. (2018). Relasi Manusia Dan Alam. Neo Teknika, 4(2). 10-16.
Hidayatulloh, F. S. (2013). Sedekah Bumi Dusun Cisampih Cilacap. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 15(1), 1-17.
Himawan, T. B., & Pujihartati, S. H. (2019). Eksistensi Ketoprak Balekambang Sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian Budaya Jawa Di Kota Surakarta. Journal of Development and Social Change, 2(1), 3-12.
Indrawardana, I. (2012). Kearifan lokal adat masyarakat Sunda dalam hubungan dengan lingkungan alam. Komunitas, 4(1), 1-8.
Julianto, P. (2021). Tinjauan Implementasi Pengelolaan Dana Desa Dikecamatan Sitinjau Laut Berdasarkan Peraturan Bupati Kerinci No 21 Tahun 2019. Qawwam: The Leader's Writing, 2(1), 64-74.
Kamarusdiana, K. (2019). Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 6 (2), 113–128.
Korniadi, K., & Purwanto, P. (2019). Analisis Nilai Karakter Tradisi Wiwitan Dalam Perspektif Kearifan Lokal Di Desa Sumberejo, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Civics Education and Social Science Journal (Cessj), 1(1). 55-67.
Marzali, A. (2014). Struktural-fungsionalisme. Antropologi Indonesia.
Nisa, A. K. (2019). Pergeseran tradisi sedekah bumi awur-awur dan perubahannya di desa gedangdowo kecamatan jepon kabupaten blora. Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.
Rafsanjani, A. Z. (2019). Relasi manusia dan alam (tinjauan ekoteologi dalam tradisi sesuci diri di Candi Jolotundo Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto). Tesis. Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.
Rizaldi, M., & Qodariyah, A. L. (2021). Mengkaji manfaat dan nilai–nilai dalam pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi dari sudut pandang teori fungsionalisme. Jurnal Artefak, 8(1), 81-86.
Rochmawati, N., Alhassan, M. L., & Syafi, M. (2021). Sedekah Bumi: Model Kebersyukuran dan Resiliensi Komunitas pada Masyarakat Pesisir Utara Jawa Tengah. Jurnal Penelitian, LPPM IAIN Kudus, 15(1), 1-26.
Rullah, T. K. (2017). Fungsi Xiangqi Bagi Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan. Jurnal Cakrawala Mandarin, 1(2), 49-56.
Setiawan, E. (2020). Makna Nilai Filosofi Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah. Jurnal Al-Hikmah, 18(1), 37-56.
Siyami, Y. (2021). MAKNA FILOSOFIS DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang). Skripsi, IAIN BENGKULU).
Sayogyo & Sajogyo P. (1999). Sosiologi Pedesaan. Gajah Mada University Press,
Suratno, K., & Yanuartuti, S. (2022). Seni Pertunjukan Arak-Arakan Dalam Upacara Adat Kenduri Bungah Di Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo (Kajian Bentuk Dan Makna):(Kajian Bentuk Dan Makna). GETER: Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik, 5(1). 74-87.
Tajuddin, R., & Trilaksana, A. (2015). Perubahan Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Kota Metropolitan Surabaya: Analisa Perubahan Tradisi Ritual Sedekah Bumi di Dusun Jeruk Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya Tahun 1990-2014. Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(3), 429-439.
Tjipto. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Muhammadiyah University Press
Wibowo, A. (2011). Strategi masyarakat samin dalam mempertahankan keseimbangan ekologis. Berkala Penelitian Hayati E, 4, 35-42.
Wijaya, H. (2018). Analisis data kualitatif model Spradley (etnografi). URL: https://repository.sttjaffray.ac.id/media/publications/269015-analisis-data-kualitatif-model-spradley-07c5c9d0.pdf
Winarno, K. (2015). Memahami Etnografi Ala Spradley. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 1(2). 257-265.
Wiranoto, S. H., & MH, M. S. (2018). Makna simbolik Cok Bakal dalam upacara adat masyarakat Jawa serta implikasi sosial umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi. Jakad Media Publishing.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).