Analisis pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam konsep kurikulum merdeka belajar
Garin Ocshela Anggraini, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
Abstract
Pendidikan humanistik menurut pandangan Ki Hajar Dewantara merupakan konsep pendidikan yang membentuk anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, sehingga dibentuknya suatu kurikulum merdeka belajar adalah untuk membantu guru dan peserta didik agar dapat merdeka dalam berpikir serta dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan kurikulum merdeka belajar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi pustaka, teknik pengumpulan data melalui buku, teks jurnal, dan surat kabar. Hasil analisis, Pembentukan kurikulum merdeka belajar memiliki relevansi dengan pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara yang diterapkan melalui beberapa kebijakan merdeka belajar. Gagasan dari proses pendidikan Ki Hajar dewantara yaitu menggunakan metode among dan panca dharma, terealisasikan ke dalam program sekolah dan guru penggerak serta pembentukan karakter pelajar pancasila dan pengembangan keterampilan peserta didik yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis, problem solving serta kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.
Ki Hajar Dewantara's analysis of humanistic education in the concept of an independent learning curriculum
Humanistic education according to Ki Hajar Dewantara's view is an educational concept that shapes students to become independent human beings physically and mentally, so that the establishment of an independent learning curriculum is to help teachers and students to be independent in thinking and can help students to develop creativity in themselves. according to their potential. This study aims to analyze the application of Ki Hajar Dewantara's humanistic education in the formation of an independent learning curriculum. This research includes the type of literature study, data collection techniques through books, journal texts, and newspapers. The results of the analysis, the establishment of an independent learning curriculum has relevance to Ki Hajar Dewantara's humanistic education which is implemented through several independent learning policies. The idea of Ki Hajar Dewantara's educational process, namely using the among and panca dharma methods, was realized in school programs and driving teachers as well as character building for Pancasila students and developing student skills related to critical thinking skills, problem-solving as well as communication and collaboration skills.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ainia, D. K. (2020). Merdeka belajar dalam pandangan Ki Hajar Dewantara dan relevansinya bagi pengembangan pendidikan karakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(3), 95–101.
Ammas, S. (2021). Pembelajaran daring dalam perspektif merdeka belajar. Jurnal Sipatokkong Bpsdm Sulsel, 2(1), 35-45.
Ardipal, A. (2012). Pendidikan seni yang humanis dengan pembaharuan pendidikan dan pembelajaran melalui penanaman empat pilar pendidikan. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 11(2). https://doi.org/10.24036/komposisi.v11i2.87
Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (fokus: model mbkm program studi). Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 4(1), 195–205.
Barudin, B. (2019). Menyemai implementasi pendidikan humanistik pada abad 21 dalam kurikulum 2013. El-Tarbawi, 12(1), 55–63. https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol12.iss1.art4
Budiono, B. (2017). Pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam perspektif pendidikan Islam. Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, 7(1), 42–53. https://doi.org/10.33367/intelektual.v7i1.360
Freire, P. (2002). Politik pendidikan: Kebudayaan, kekuasaan, dan pembebasan (diterjemahkan Prihantoro, A & Fudiyartanto, F. A. trans). Pustaka Pelajar & READ
Huda, N. (2019). Pendekatan–pendekatan pengembangan kurikulum. Qudwatuna, 2(2), 175-197.
Hudaya, S., & Supriyanto, A. (2020). Pendidikan humanistik holistik sebagai arah konsep pendidikan merdeka belajar di indonesia. In Seminar Nasional Arah Manajemen Sekolah pada Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, 292–299. http://conference.um.ac.id/index.php/apfip/article/view/428
Indrayani, N. (2019). Sistem among Ki Hajar Dewantara dalam era revolusi industri 4.0. 384–400. https://doi.org/10.31227/osf.io/ah7xf
Kemendikbud. (2021) Kemendikbud luncurkan merdeka belajar episode 7: Program sekolah penggerak. Diakses pada 7 Agustus 2021, dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/02/kemendikbud-luncurkan-merdeka-belajar-episode-7-program-sekolah-penggerak.
Kurniawan, Y. (2020). Implementasi merdeka belajar berdasarkan ajaran tamansiswa dalam pembelajaran bahasa inggris lembaga kursus kelas anak-anak. Pada Seminar Nasional Implementasi Merdeka Belajar Berdasarkan Ajaran Tamansiswa Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, 103–109.
Lutvaidah, U. (2016). Pengaruh metode dan pendekatan pembelajaran terhadap penguasaan konsep matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(3), 279–285. https://doi.org/10.30998/formatif.v5i3.653
Marisa, M. (2021). Curriculum innovation “independent learning” In the era of society 5.0. Jurnal Sejarah, Pendidikan dan Humaniora, 5(1), 66-78.
Media Indonesia. (2019). Merdeka belajar menuju pendidikan ideal. Media Indonesia. Diakses pada 6 Agustus 2021, dari https://mediaindonesia.com/humaniora/278427/merdeka-belajar-menuju-pendidikan-ideal.
Musyafa, H. (2017). Ki Hajar sebuah memoar. Imania.
Noviani, Y., Rajab, R. M., & Hashifah, A. N. (2017). Pendidikan humanistik Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan kontemporer di Indonesia. Pada Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA, 20, 2–11.
Praptono. (2020). Penguatan pendidikan karakter pada era merdeka belajar. Prosiding Seminar Nasional LP3M, 5, 1-5. http://proceeding.semnaslp3m.unesa.ac.id/index.php/Artikel/article/view/60
Putri, I. A. E. (2012). Konsep pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam pandangan Islam. Tesis tidak diterbitkan, IAIN Walisongo.
Riana, F. (2021). Nadiem Makarim ajak masyarakat hidupkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Amirullah, (Ed). Tempo.co. Diakses pada 6 Agustus 2021, dari https://nasional.tempo.co/read/1458509/nadiem-makarim-ajak-masyarakat-hidupkan-pemikiran-ki-hajar-dewantara.
Satriawan, W., Santika, I. D., & Naim, A. (2021). Guru penggerak dan transformasi sekolah dalam kerangka inkuiri apresiatif. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 11(1), 1-12.
Setiyadi, D. (2016). Kurikulum humanistik dan pendidikan karakter: sebuah gagasan pengembangan kurikulum masa depan. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaranes, 1(01), 26–39. https://doi.org/10.25273/pe.v1i01.33
Suryaman, M. (2020). Orientasi pengembangan kurikulum merdeka belajar. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1), 13–28.
Wardhana, I. P., S, L. A., & Pratiwi, V. U. (2020). Konsep pendidikan taman siswa sebagai dasar kebijakan pendidikan nasional merdeka belajar di Indonesia. Pada Seminar Nasional, 232–242.
Wiryopranoto, S., Herlina, N., Marihandono, D., & Tangkilisan, Y. B. (2017). Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan perjuangannya. Museum Kebangkitan Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yanuarti, E. (2018). Pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan kurikulum 13. Jurnal Penelitian, 11(2), 237–266. https://doi.org/10.21043/jupe.v11i2.3489
Zed, M. (2014). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia
DOI: https://doi.org/10.21831/jpipfip.v15i1.41549
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Supervised by:
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan has been indexed by: