PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

Aman Aman, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini menemukan model evaluasi pembelajaran sejarah yang dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat bagi pimpinan sekolah dan guru serta bermanfaat secara optimal bagi pelaksanaan program pem-belajaran sejarah di SMA. Model pengembangan yang digunakan pada pe-nelitian dan pengembangan ini memakai model Borg and Gall dengan me-modifikasi 10 tahapan penelitian menjadi 4 tahap penelitian. Uji coba dalam penelitian dan pengembangan dilakukan tiga tahap yakni uji coba pendahuluan melibatkan 20 orang pakar dan praktisi pendidikan, uji coba utama diterapkan pada 241 subjek coba di SMA Negeri I Prambanan Kla-ten, dan uji coba operasional diterapkan pada 377 subjek coba di SMA Negeri I Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Islam I Gamping Sleman, dan SMA Muhammadiyah Wates dengan melibatkan kepala seko-lah, guru, dan siswa. Penelitian menyimpulkan bahwa model evaluasi pem-belajaran sejarah (EPS), memiliki dua komponen evaluasi program, yakni komponen kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran sejarah. Kualitas pembelajaran sejarah terdiri dari tujuh komponen, yakni: kinerja guru seja-rah, materi pelajaran, metode pembelajaran, sarana pembelajaran, suasana pembelajaran, sikap siswa, dan motivasi belajar sejarah, sedangkan hasil pembelajaran sejarah terdiri dari tiga komponen yakni: kecakapan akade-mik, kesadaran sejarah, dan sikap nasionalisme. Model EPS memiliki bebe-rapa karakteristik yang membedakan dengan evaluasi model lain, yakni: (a) model digunakan untuk mengevaluasi program pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA, (b) tidak tergantung pada pendekatan pembelajaran terten-tu, (c) komprehensif, (d) dapat digunakan sebagai evaluasi diagnostik, (e) bersifat terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut.

Kata Kunci: pengembangan model, evaluasi program, pembelajaran sejarah, SMA

______________________________________________________________

DEVELOPING MODEL OF HISTORY LEARNING EVALUATION PROGRAM IN SMA


This study discovers a model for the history learning evaluation (HLE) that can give accurate information to the principal and teacher and is optimally useful for the implementation of history learning programs in SHSs. This research used model developed by Borg and Gall with modify-cation from 10 steps to 4 steps. The tryouts in this research and develop-ment study were conducted in three stages, i.e. the preliminary tryout involving 20 education experts and practitioners, the main tryout involving 241 subjects in SMA Negeri I Prambanan Klaten, and the operational try-out involving 377 subjects in SMA Negeri I Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Islam I Gamping Sleman, and SMA Muhammadiyah Wates, and involving the principals, teachers, and students. The study con-cludeed that the HLE model has two components of program evaluation: the history learning quality and learning result. The history learning quality consists of seven components, i.e. history teachers’ performance, history learning materials, teaching methods, history learning sources, learning atmosphere, student attitudes, and history learning motivation. The history learning results consist of three components: academic capability, history awareness, and nationalism attitude. The HLE model has some characteris-tics which are different from other evaluation models in that: (a) it is used to evaluate learning history program implementation in senior high schools, (b) it does not depend on a certain learning method, (c) it is com-prehensive, (d) it can be used as a diagnostic evaluation, and (e) it is open for further development.

Keywords: the development model, program evaluation, learning history, high school


Full Text:

FULL TEXT PDF

References


A. Syafii Maarif. (2006). “Harmonisasi antara nasionalisme dalam kehidupan bernegara dan beragama”, dalam kearifan sang profesor. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.

A. Daliman. (2006). “Harmonisasi antara nasionalisme dalam kehidupan bernegara dan beragama”, dalam kearifan sang profesor. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.

Amstrong, M., & Murlis, H. (2003). Reward management: A handbook of remuneration strategy and practice. Jakarta: Gramedia.

Borg, W.R., & Gall, M.D. (1983). Educational research: An introduction. New York & London: Longman.

Brannen, J. (1993). Mixing methods: Qualitative and quantitative research. Aldershot, Brookfield USA, Hong Kong, Singapore, Sydney: Albebury.

Carolin, R. M. (2005). “Best practices” in teaching and learning: Challenging current paradigms and redefining their role in education. The College Quarterly, 8(3), 1–7.

Depdiknas. (2006). Peraturan mendiknas nomor 22 tahun 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djemari Mardapi. (2005). “Pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi”. Dalam himpunan evaluasi Indonesia (HEPI). Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Djemari Mardapi. (2011). Pengembangan penilaian instrumen dan kisi-kisinya. Yogyakarta: PPS Universitas Negeri Yogyakarta.

Djoko Suryo. (2005). ”Paradigma sejarah di Indonesia dan kurikulum sejarah”, dalam makalah seminar nasional dan temu alumni program studi pendidikan sejarah Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta: PPS UNS.

Fernandes, H.J.X. (1984). Evaluation of educational programs. Jakarta: National Educational Planning Evaluation and Curriculum Development.

Gay, L.R. (1981). Educational research: Competencies for analysis & application. Ohio: Charles E. Merrill Publishing Co.

Ian Phillips. (2008). Teaching history: Developing as a reflective secondary teacher. London: Sage.

Pujiati Suyata. (2011). Validitas logis dan validitas empiris instrument penilaian dengan teknik tes. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rochiati Wiriaatmaja. (2004). “Multicultural perspective in teaching history to the Chinese Indonesian Studies”, dalam historia: jurnal pendidikan sejarah, no.9 vol.v. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.

Sam Wineburg. (2006). Historical thinking and other unnatural acts charting the future of teaching the fast. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sartono Kartodirdjo. (1999). Multidimensi pembangunan bangsa etos nasionalisme negara kesatuan. Yogyakarta: Kanisius.

S. Eko Putro Widoyoko. (2007). Pengembangan model evaluasi pembelajaran IPS di SMP. Yogyakarta: Disertasi Program Pasca Sarjana Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto. (2001). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto, & Cepi Safruddin AJ. (2004). Evaluasi program pendidikan, panduan teoritis praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.21831/pep.v16i2.1126

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Find Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan on:

   

ISSN 2338-6061 (online)    ||    ISSN 2685-7111 (print)

View Journal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Visitor Statistics