PROGRAM KERJA STRATEGI PENDIDIKAN NONFORMAL DI INDONESIA
Abstract
Pada masa yang lalu program pendidikan nonformal yang berbentuk program pemberantasan buta huruf di Indonesia, diselenggarakan di dalam kelas-kelas Sekolah Dasar dalam situasi dn format belajar yang sangat formal seperti anak sekolah. Sementara itu di luar, dengan rasa kebanggaan yang tinggi karena sedang atau pernah mengalami belajar di program pendidikan formal di sekolah, anak-anak dan orang dewasa yang sedang atau pernah sekolah cenderung melihat ptogram pemberantasan buta huruf dengan sikap superioritasnya. Peserta program pemberantasan buta huruf dilihatnya sebagai anggota masyarakat kelas dua yang terbelakang, karena tidak mampu mengenyam belajar di program pendidikan formal di sekolah. Keadaan yang seperti itu mengakibatkan program pemberantasan buta huruf menjadi kurang menarik dan menimbulkan seolah-olah terjadi stratifikasi sosial di masyarakat. Peserta program pemberantasan buta huruf merasa dirinya sebagai warga negara kelas dua.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.7520
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Social Media:
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.