Hambatan Berpikir Kreatif pada Pemecahan Masalah Matematika

Authors

  • Harsayandaru Himawan Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang
  • I Nengah Parta Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang
  • Abd. Qohar Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang
  • Toto Nusantara Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.21831/jpms.v8i2.19662

Keywords:

hambatan, berpikir kreatif, pemecahan masalah

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif sangat penting bagi siswa, karena berpikir kreatif sangat berguna di kehidupan sehari-hari. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam menyelesaikan masalah melalui tes soal pemecahan masalah. Berdasarkan hasil tes tersebut diambil tiga siswa bernilai rendah (S1), sedang (S2), dan tinggi (S3). Hasil analisis yang didapatkan adalah ketiga siswa tersebut belum memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik. S1 hanya bisa mengidentifikasi permasalahan, S2 bisa menggunakan strategi yang unik dari siswa lain walaupun hasilnya masih salah, S3 mampu menjawab soal dengan dua cara, akan tetapi jawabannya masih salah. Sehingga dapat disimpulkan kemampuan berpikir kreatif siswa masih kurang.

References

Aflalo, M., & Offir, B. (2010). Activation of community television and its influence on students' creative thinking level. Psychology, 1(2), 65-73.

Chalmers, C., Carter, M. L., Cooper, T., & Nason, R. (2017). Implementing "big ideas" to advance the teaching and learning of science, technology, engineering, and mathematics (STEM). International Journal of Science and Mathematics Education, 15(1), 25-43.

Dwi Kurino, Y. (2018). Problem Solving Dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas V sekolah dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(1), 2-8.

Kusumaningtias, A., Zubaidah, S., & Indriwati, S. E. (2013). Pengaruh problem based learning dipadu strategi numbered heads together terhadap kemampuan metakognitif, berpikir kritis, dan kognitif biologi. Jurnal Penelitian Kependidikan, 23(1), 33-47.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah.

Munandar, U. (2012). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Rineka Cipta.

National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: NCTM.

Ningrum, F. E., & Wardhani, D. A. P. (2019). Analisis kesalahan siswa SD dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan cacah dan pemberian scaffolding. Indiktika: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 2(1), 44-57.

Polya, G. (1973). How to solve it: A new aspect of mathematical method. Princeton University Press.

Rahman, A., & Ahmar, A. (2016). Exploration of mathematics problem solving process based on the thinking level of students in junior high school. International Journal of Environmental and Science Education, 11(14), 20-26.

Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015). Kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matetatika i ditinjau dari tingkat kemampuan matematika siswa sekolah dasar. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 4(1), 23-33.

Sariningsih, R. (2014). Pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa SMP. Infinity Journal, 3(2), 150-163.

Supardi, S. U. (2015). Hasil belajar matematika siswa ditinjau dari interaksi tes formatif uraian dan kecerdasan emosional. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(2), 18-27.

Downloads

Published

2021-05-30

How to Cite

Himawan, H., Nengah Parta, I., Qohar, A., & Nusantara, T. (2021). Hambatan Berpikir Kreatif pada Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 8(2), 72–76. https://doi.org/10.21831/jpms.v8i2.19662