INDIGENEOUSASI SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN KARAKTER PADA EARLY CHILDHOOD EDUCATION (ECE)
DOI:
https://doi.org/10.21831/socia.v11i02.3623Abstract
Masa usia dini merupakan masa keemasan (golden age), di mana dalam otaknya terdapat ribuan neuron yang sedang terkoneksi satu sama lain. Dengan demikian, perlu stimulasi yang tepat dan benar dalam tumbuh kembangnya. Bila salah dalam menstimulasi, akan mempengaruhi maksimalnya tumbuh kembang anak, termasuk stimulasi dalam pembentukan karakternya. Karakter itu sendiri merupakan jaIan hidup yang berkembang melalui nilai dan keyakinan serta tidak bersifat universal (Agbenyega, 2011). Berhubungan dengan sifat karakter yang tidak universal, tentu lah bangsa Indonesia memiliki karakter yang khusus dan berbeda dibanding negara lain, yaitu berbudi luhur, cerdas, dan beragama. Pembentukan karakter pada pendidikan anak usia dini (early childhood education/ECE) tentulah sangat penting mengingat masa ini sangat mudah untuk distimulasi. Bila karakter "baik" (sesuai budaya bangsa Indonesia) tidak dibentuk sejak dini, tentu saja karakter tersebut tidak akan tertanam dengan baik (terpatri) dalam diri seseorang. Namun, perlu pengkajlan bagaimana membentuk karakter dalam ECE yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, dalam hal ini indigeneousasi pada ECE. Adapun yang dapat dijadikan acuan dalam pembentukan karakter pada ECE melalui indigeneousasi ini adalah falsafah yang dikemukakan oleh ahli pendidikan Indonesia (Ki Hajar Dewantara). Melalui falsafah yang berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani, pembentukan karakter pada ECE dilaksanakan. Dengan demikian, indigeneousasi berupa falsafah yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan karakter pada ECE.
Kata kunci: indigeneousasi, pendidikan karakter, ECE
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.