SINTESIS HIDROGEN PEROKSIDA PADA PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODISINFEKTAN
Fika Deni Utari,
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensial dan waktu optimum proses elektrodisinfektan air kolam renang serta mengetahui kualitas air kolam renang berdasarkan parameter kadar hidrogen peroksida, pH dan TDS setelah proses elektrodisinfektan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32/MENKES/PER/VI/2017. Optimasi potensial listrik menggunakan variasi 2, 4, 6, 8 dan 10 volt. Optimasi waktu yang digunakan adalah variasi 0,5; 1; 2; 3; dan 4 jam. Sampel dianalisis untuk mengetahui kadar hidrogen peroksida, pH dan TDS air kolam renang berturut-turut menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, pH meter dan TDS meter. Berdasarkan penelitian potensial optimum proses elektrodisinfektan sebesar 10 volt, sedangkan waktu optimum selama 4 jam dengan hidrogen peroksida yang dihasilkan sebesar 68,05 mg/L. Kualitas air kolam renang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI dikatakan baik karena memenuhi standar kualitas air kolam renang yaitu kadar hidrogrn peroksida kurang dari 0,3%, pH antara 7-7,8 serta nilai TDS air kolam renang turun dari 219 menjadi 216.
THE SYNTHESIS OF HYDROGEN PEROXIDE IN SWIMMING POOL WATER TREATMENT USING ELECTRODISINFECTANT METHOD
This study was aimed at determining the potential and the optimum time for the electrodisinfectant process of swimming pool water and determining the quality of swimming pool water based on the parameters of hydrogen peroxide, pH, and TDS levels after the electrodisinfectant process based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 32/MENKES/PER/VI/2017. The electric potential optimizations used were 2, 4, 6, 8 and 10 volts. The time optimizations used were 0.5; 1; 2; 3; and 4 hours. The samples were analyzed using UV-Vis spectrophotometric methods, pH meter and TDS meter to determine hydrogen peroxide levels, pH and TDS of swimming pool water. The result shows that the optimum potential for the electrodisinfectant process is 10 volts, while the optimum time for 4 hours with hydrogen peroxide is 68.05 mg / L. The quality of swimming pool water based on the Minister of Health Regulation is categorized as good quality. The quality of the water meets the swimming pool water quality standards. The hydrogen peroxide level is less than 0.3%; the pH is between 7-7.8; and the TDS value of swimming pool water drops from 219 to 216.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arizona, F. (2017). Pengurangan ion logam Ca 2+ pada air kolam renang menggunakan metode elektrokoagulasi dengan elektroda alumunium-grafit (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Astuti, Y. A. (2016). Reaksi evolusi hidrogen menggunakan media tepung mocaf dengan elektroda stainless steel/fe-co-ni secara elektrolisis (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Cita, D. W., & Adriyani, R. (2013). Kualitas air dan keluhan kesehatan pengguna kolam renang di Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(1), 26-31.
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Yogyakarta: Kanisisus.
Fakhrudin, Nurdiana, J., & Wijayanti, D. W. (2018, Januari). Analisis penurunan kadar Cr (chromium), Fe (besi) dan Mn (mangan) pada limbah cair laboratoium teknologi lingkungan fakultas teknik universitas mulawarman samarinda dengan menggunakan metode elektrolisis. Prosiding Seminar Nasional Teknologi, Inovasi dan Aplikasi di Lingkungan Tropis, 1(1), pp. 10-15.
Jannah, M. ( 2019). Penurunan bakteri escherichia coli pada air kolam renang menggunakan metode elektrodisinfektan dengan elektroda titanium-grafit (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Lim, J. (2019). Substrate oxidation enhances the electrochemical production of hydrogen peroxide. Chemical Engineering Journal, 958-964.
Menteri Kesehatan. (1990). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Departemen Kesehatan. Diunduh dari http://komara.weebly.com.
Menteri Kesehatan. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32/MENKES/PER/VI/2017. Departemen Kesehatan. Diunduh dari http://kemkes.go.id.
Nugroho, R., & Suyanta. (2016). Pengolahan air kolam renang menggunakan metode elektrokoagulasi dengan elektroda alumunium–grafit. Jurnal Kimia Dasar, 5(6), 1-9.
Sasongko, E. B., Widyastuti, E., & Priyono, R. E. (2014). Kajian kualitas air dan penggunaan sumur gali oleh masyarakat di sekitar Sungai Kaliyasa Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2), 72-82.
Setiawan, D., Sibarani, J., & Suprihatin, I. E. (2013). Perbandingan efektifitas disinfektan kaporit, hidrogen peroksida, dan perekasi fenton (H2O2/Fe2+). Cakra Kimia, 1(2), 16-24.
Talita, S., Nurjazuli, N., & Dangiran, H. L. (2016). Studi kualitas bakteriologis air kolam renang dan faktor–faktor yang mempengaruhinya di kolam renang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(5), 196-203.
DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v25i2.34336
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Saintek
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036
Indexed by:
View My Stats