Pembelajaran Dasar Kekriaan di SMK Negeri 5 Yogyakarta 2002

Martono Martono,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 5 Yogyakarta, khususnya pembelajaran dasar kekriaan yang menggunakan kurikulum pola Broad Based Curriculum (BBC) edisi 1999. Mata pelajaran dasar kekriaan dalam kurikulum tersebut ditetapkan sebagai mata pelajaran dasar bersama yang luas untuk mengembangkan pengalaman artistik dan pengembangan kreativitas siswa.

Penelitian dilaksanakan menggunakan metode kualitatif, dengan lokasi penelitian yaitu kelas IG SMK Negeri 5 Yogyakarta. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Selain itu, dalam proses pengumpulan data juga digunakan alat bantu lembar observasi, tape recorder, dan kamera foto. Dalam penelitian ini guru ditetapkan sebagai informan berdasarkan pertimbangan jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan latar belakang pendidikan. Penentuan siswa sebagai informan berdasarkan pertimbangan jenis kelamin, tingginya prestasi. Data divab'dasi dengan menggunakan pertimbangan ahli dan trianggulasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa SMK Negeri 5 Yogyakarta terletak di lingkungan perkampungan yang nyaman untuk belajar dan mudah dijangkau. Sarana dan fasilitas untuk belajar produktif memadai, tetapi sarana dan fasilitas untuk belajar dasar kekriaan menggunakan kelas untuk belajar teori. Guru dalam mengajar tidak semuanya membuat persiapan mengajar. Guru membuat persiapan mengajar hanya untuk kebutuhan administrasi dari pada untuk kebutuhan mengajar. Model mengajar yang digunakan dengan cara penugasan menggambar dan membentuk. Untuk pembelajaran materi kompetesi gambar estetik berjalan dengan baik dan berkembang dari tuntutan kompetensi yang digariskan kurikulum dan bahan ajar. Materi kompetensi dasar bentuk diajarkan dengan menggunakan bahan tanah liat mendapat porsi lebih banyak dibanding kayu, kawat, dan kertas. Model evaluasi yang dikembangkan guru menggunakan pengamatan dan ingatan dalam menentukan nilai akhir. Perilaku siswa dalam pembelajaran masih tergantung pada guru. Pengawasan guru di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas. Guru harus selalu mengawasi, membimbing, dan memberi contoh pada waktu siswa mengerjakan tugas. Hasil pembelajaran menurut guru dan siswa menunjukan penguasaan kompetensi seperti yang ditetapkan dalam kurikulum hasilnya cukup memuaskan. Disamping itu, ditemukan sejumlah kendala pembelajaran dasar kekriaan, yang meliputi; minimalnya fasilitas belajar, motivasi belajar siswa rendah, penggunaan waktu belajar di kelas belum maksimal, yang semua itu mempengaruhi pencapaian hasil belajar.

Kata kunci: pembelajaran kekriaan, SMKN 5 Yogyakarta. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa SMK Negeri 5 Yogyakarta terletak di lingkungan perkampungan yang nyaman untuk belajar dan mudah dijangkau. Sarana dan fasilitas

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/pep.v5i6.2059

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Find Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan on:

   

ISSN 2338-6061 (online)    ||    ISSN 2685-7111 (print)

View Journal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Visitor Statistics