Pengembagan Model Asesmen Kompetensi Siswa SMK dalam Konteks Pembelajaran Berbasis Kerja di Industri

Syahrul Syahrul,

Abstract


Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menemukan model asesmen kompetensi siswa SMK dalam konteks pembelajaran berbasis kerja di industri yang valid, praktis, dan efektif. Model asesmen yang dikembangkan diberi nama Model Asesmen Autentik Terintegrasi (Model-AAT), dengan metode mengintegrasikan asesmen teman sejawat dan asesmen unjuk kerja. Subjek penelitian adalah siswa SMK peserta Praktik Kerja Industri (Prakerin), guru pembimbing, dan instruktur pada institusi pasangan (bengkel-bengkel otomotif) di Makassar. Pengembangan Model-AAT ini mengacu pada model pengembangan pendidikan yang dikemukakan Plomp (1997) dengan mengacu pada kriteria kualitas produk pengembangan, yang meliputi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model-AAT memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis, untuk diterapkan pada pembelajaran berbasis kerja di industri; (2) Penerapan Model-AAT memungkinkan guru dan instruktur untuk menilai unjuk kerja siswa dengan lebih objektif; (3) Penerapan ini dapat meningkatkan kerjasama antara sekolah dan dunia industri.

Kata kunci:   model asesmen kompetensi, siswa smk, pembelajaran berbasis kerja, industri


Full Text:

PDF

References


Airasian, P., W. (2001). Classroom assessment: Concepts and applications (4th ed.). Boston: McGraw-Hill.

Allin, L. & Turnock, C. (2007) Assessing student performance in work based learning. Diambil pada tanggal, 6 Januari 2008 dari www.practicebasedlearning.org

Badmus, G., A. (2007). Changing nature of technical and vocational education and students’ assessment methods. Nigeria: Department of Educational Psychology and Curriculum Studies University of Benin, Benin City. Diambil pada tanggal, 20 Mei 2007, dari ganiyubdms@yahoo.com www.iaea.info/abstract_files.

Bailey, T., R., Hughes, K., L., & Moore D., T. (2004). Working knowledge: work-based learning and education reform. New York and London: Routledge Falmer.

Berk, R., A. (1986). Performance assessment. Methods & applications. London: Hopkins University Press.

Boud, D. & Solomon, N. (2003). Work-based learning: A new higher education. Buckingham: The Society for Research into Higher Education & Open University Press.

Buntarto (2006). Efektifitas pelaksanaan praktek kerja industri siswa program keahlian teknik mekanik otomotif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bantul. Tesis. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Cohen, R., J. & Swerdlik, M., E. (2004). Psychological testing and assessment; An introduction to test and measurement. (6th ed.). Boston: Illinois State University. McGraw Hill.

Custer, R. L., et.al. (2000). Using Authentic Assessment in Vocational Education. (versi electronic). The Ohio State University. www.eric.ed.gov.

Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Gray, D. (2001). A briefing on work-based learning. (versi electronic). Assessment Series No.11: LTSN Generic Centre

Hart, D. (1994) Authentic Assessment: A Handbook for education, California: Addison Wesley Publishing Company.

Inger, M. (1995). Alternative approaches to outcomes assessment for postsecondary vocational education. Center Focus Number 10/ Winter 1995. (versi elecronik). Diambil pada tanggal, 15 April 2007, dari http://eric.ed.gov.

Johnson, D., W. & Johnson, R., T. (2002). Meaningful assessment: A manageable and cooperative process. Boston: Allyn & Bacon.

Keaten, J., A., Richardson, & Elizabeth, M. (1993). A field investigation of peer assessment as part of the student group grading process. (versi electronic) EDRS ED 361 753. (diambil pada tanggal 20 Pebruari 2007)

Kerins, J. (2007). Collaborative Initiatives and Work-based Learning Opportunities: A Case Study, The Informatics Centre University of Chester Parkgate Road Chester CH1 4BJ. Diambil pada tanggal, 15 April 2007 dari j.kerins@chester.ac.uk.

Kerka, S. (1995) Authentic assessment in vocational education. Trends and issues. Diambil pada tanggal, 20 Pebruari 2007 dari www.calpro- online.org

Mustafa, M. (1999). Penyelenggaraan pendidikan sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Program Studi Otomotif di Sulawesi Selatan. Tesis. Tidak diterbitkan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Plomp, T. (1997). Educational and training system design. Enschede: The Univercity of Twente.

Popham, W., J. (2004). Classroom assessment, what teachers need to know. Boston: Allyn Bacon.

Puskur. (2004). Model penilaian kelas kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Rafael, R. (2002). Utah Worl-based learning manual. (versi electronic). Salt Lake City: Utah State Office of Education.

Soenaryo et.al. (2002). Sejarah pendidikan teknik dan kejuruan di Indonesia: Membangun manusia produktif. Jakarta: Depdiknas.

Stecher, B., M., et al. (1997). Using alternative assessments in vocational education. (versi electronic). National Center for Research in Vocational Education. University of California, Berkeley. Published by RAND

Xu Jinjie. (2007). Work-based learning helps the youth development. China: East China Normal University. Diambil pada tanggal, 15 Maret 2007, dari http://www.ruc.dk




DOI: https://doi.org/10.21831/pep.v14i2.1081

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Find Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan on:

   

ISSN 2338-6061 (online)    ||    ISSN 2685-7111 (print)

View Journal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Visitor Statistics