Abstract
Kualitas proses produksi dapat ditingkatkan melalui pengembangan sistem kerja yang bersifat otomasi perkantoran. Sistem kerja terkait erat dengan ruang kantor (workplace),lingkungan kerja (work-station envtnmmental), dan prosedur operasi dalam rangka penerapan proses otomasi perkantoran yang sesuai dengan keadaan, kemampuan, dan keterbatasan para pekerja (human factor). Penelitian perlu dirancang dengan melakukan analisis terhadap ruang di industri beserta peralatan pendukungnya. Desain ulang dilakukan terhadap fasllitas-fasilitas kerja, dengan memperhatikan faktor manusia sebagai pengguna terutama dan aspek engineering psychology. Pemeriksaan kelayakan hasil desain ulang ini melalui pertimbangan dan para ahli yang relevan (expert judgement), para pimpinan atau tenaga ahli industri yang bersangkutan dan uji-coba pada kelompok pekerja kantor sebagai user. Indikator keberhasilan yang digunakan antara lain: kemudahan penerapan, kelebihan, kekurangan, peluang penyempumaan kembali dan hambatan yang timbul dalam penerapannya. Deskriptornya mengacu kepada aspek engineering psychology yaitu apakah lebih nyaman, lebih sehat dan lebih selamat dengan mengakomodasi faktorfaktor manusia (human factor). Selain itu apakah dapat meningkatkan situasional awareness, vigilance, menekan beban kerja dalam human-machines interaction. Hasil yang diperoleh ini adalah draft desain ulang ruang Kantor beserta peralatan pendukung di dalamnya dengan lebih mempertimbangkan dimensi tubuh manusia. Dituangkan dalam gambar tata letak ruang kantor, dimensi, cakupan jangkauan yang dikemas dalam bentuk animasi. Berdasarkan penilalan para ahli menunjukkan bahwa desain hasil pengembangan memenuhi kriterla K3, sehingga ruang kantor menjadi lebih nyaman, sehat dan selamat serta menyenangkan.
Keywords
tata letak; ruang kantor; engineering psychology
Phone (0274) 586168 line. 1583