DEKONSTRUKSI PRANATA ERTURANG PADA PERKAWINAN SEMARGA (Studi Kasus Masyarakat Karo Di Berastagi)
DOI:
https://doi.org/10.21831/socia.v13i2.12258Abstract
Modernisasi dan globalisasi telah menyentuk seluruh aspek kehidupan sosial budaya masyarakat termasuk masyarakat Suku Karo di Berastagi.Salah satu budaya karo yang mengalami perubahan adalah pranata erturang.Pranata ini dipahami oleh kaum muda sebagai pranata yang kuno dan cenderung mengikat, sehingga saat ini kaum muda mengaplikasikan pranata tersebut sesuai dengan keinginannya yang dianggap sesuai dengan keadaan sekarang.Akibatnya secara tidak langsung kaum muda telah mendekonstruksi makna dari erturang tersebut sesuai dengan kapasitasnya saat ini.Akibatnya pranata tersebut sebagai sebuah struktur telah mengalami perubahan makna dan konsep.Perubahan ini juga akhirnya memunculkan perkawinan yang dianggap menyimpang bagi Suku Karo. Perkawinan semarga ini tentunya tidak dapat diterima oleh berbagai kalangan, oleh karena itu pelakunya berusaha untuk mensahkan hubungannya dengan berbagai cara.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi, selain itu untuk mendapatkan data dilakukan observasi, wawancara, serta studi dokumen tertulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kaum muda memahami pranata erturang saat ini dan bagaimana proses serta implikasi perkawinan semarga bagi para pelakunya. Penelitian ini menggunakan teori dekonstruksi dan strukturasi untuk membantu menjabarkan haasil penelitian.
Kata kunci: Erturang-Generasi Muda-Perkawinan Semarga-Dekonstruksi-Karo
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.