Pesan dan simbol identitas dibalik kematian: Lanskap linguistik pada area publik tempat pemakaman umum di kota Malang

Lanskap Linguistik Tempat Pemakaman Umum Kota Malang teks ruang publik

Authors

May 11, 2023
May 14, 2023

Downloads

Penggunaan bahasa pada nama TPU identik dengan karakteristik agama, budaya, sistem sosial, sejarah, lokalitas, dan intervensi pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi hadirnya fungsi informasi dan simbolis dari sistem penamaan TPU di Kota Malang. Data diambil dari 102 teks papan nama pada 42 TPU yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang, yaitu Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Sukun, dan Kedung Kandang dengan teknik dokumentasi (foto). Data diklasifikasikan berdasarkan Top-Down dan Bottom-Up guna melihat bentuk dan pola penggunaan bahasa keduanya. Analisis data menggunakan teori lanskap linguistik ancangan Landry dan Bourhis (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola Bottom Up mendominasi kemunculan. Pada bentuk penggunaan bahasa, hasil analisis menunjukkan ada tiga bentuk yang muncul, yaitu monolingual, bilingual, dan multilingual dengan sembilan pola penggunaan bahasa. Bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Arab terlibat dalam semua pola. Ini mengindikasikan bahwa TPU di Kota Malang identik simbol kompetensi bahasa, dominasi masyarakat muslim, dan kehadiran simbol Jawa. Teks-teks tersebut juga memberi pesan informasi atas sistem penamaan pemakaman, perintah/larangan, nasihat, dan petunjuk arah/lokasi. Simbol-simbol yang terwujud dalam penggunaan bahasa: bahasa Indonesia sebagai simbol kompetensi bahasa dan kebijakan bahasa; bahasa Jawa menunjukkan simbol vitalitas kelompok dan sakralistik; bahasa Arab sebagai simbol entitas agama Islam; bahasa Inggris sebagai simbol industri wisata religi; bahasa Jepang membangun simbol masa lalu dalam dark tourism.

Kata Kunci: lanskap linguistik, Tempat Pemakaman Umum, Kota Malang, teks ruang publik 

Message and Identity Symbols Behind Death:

Linguistic Landscape in Public Areas of Public Cemetery in Malang City

 

Abstract

The language used in the name of PC is closely related to the characteristics of religion, culture, social systems, history, locality, and intervention of the local government. This research aims to investigate the presence of information and symbolic functions of the naming system of PC in Malang City. The data were collected from 102 name board texts in 42 PCs spread across five districts in Malang City, namely Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Sukun, and Kedung Kandang, using documentation techniques (photos). The data was classified based on Top-Down and Bottom-Up to see the form and pattern of language usage. Data analysis used the linguistic landscape theory proposed by Landry and Bourhis (1997). The results showed that the Bottom-Up pattern dominated the appearances. Regarding language use, the analysis results showed that there were three forms that appeared, namely monolingual, bilingual, and multilingual, with nine language use patterns. Indonesian, Javanese, and Arabic were involved in all patterns. This indicates that PC in Malang City is synonymous with language competence symbols, Muslim community domination, and the presence of Javanese symbols. These texts also convey information messages regarding the naming system of burial sites, orders/prohibitions, advice, and direction/location guidance. Symbols embodied in language use are as follows: Indonesian language as a symbol of language competence and language policy; Javanese language indicates the symbol of group vitality and sacredness; Arabic language as a symbol of Islamic religious entity; English language as a symbol of the religious tourism industry; the Japanese language builds the symbol of the past in dark tourism.

Keywords: linguistic landscape, Public Cemetery, Malang City, public space texts.