Disharmonisasi Keluarga : Pemicu Timbulnya Perilaku Lesbian Dalam Diri Remaja
Wilodati Wilodati, Universitas Pendidikan Indonesia
Sri Wahyuni, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penyimpangan orientasi seksual lesbian bukanlah perilaku yang muncul secara spontan tanpa sebab. Dianalisis faktor disharmonisasi dalam keluarga, dimana terdapat ketidakselarasan fungsi di dalam sebuah keluarga. Kegagalan satu atau beberapa anggota keluarga dalam menjalankan kewajiban peran mereka menyebabkan kondisi retaknya struktural peran sosial dalam suatu unit keluarga. Peranan yang negative dari ketidakharmonisan keluarga terhadap perkembangan sosial anak mempengaruhi perkembangan kecakapan-kecakapan anak, salah satunya adalah gangguan emosional dan perilaku penyimpangan orientasi seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk memahami pengalaman dan persepsi remaja lesbian secara lebih mendalam dan kontekstual. Penelitian ini melibatkan remaja pelaku lesbian dan orangtua dari remaja lesbian tersebut dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan disharmonisasi keluarga sebagai pemicu dan latar belakang remaja menjadi lesbian secara terperinci sebagai berikut: (1). Konflik dan pertengkaran orangtua, (2). Peran Ayah yang tidak ideal, (3). Trauma melihat pengalaman keluarga dan saudara, (4). Pola asuh orangtua yang tidak efektif. Kondisi tersebut menyebabkan remaja mencari kenyamanan diluar rumah dengan jalan yang tidak baik, sehingga berdampak pada: (1). Gangguan emosional, (2). Masalah perilaku (3). Rendahnya harga diri dan rasa percaya diri, (4). Gangguan kesehatan, (5). mencapai dalam membentuk hubungan sosial, (6). Respons kesadaran beragama anak. Peran keluarga dalam kehidupan anak sangat penting dan berpengaruh pada perkembangan anak secara keseluruhan
Kata kunci : disharmonisasi, lesbian, , pola asuh orangtua, remaja
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BUKU
Creswell, J. W. (2014). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Willian J. Goode (1991). Psikologi Keluarga. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hendra. (2008). Keluarga Disharmonis Pasti Bisa Diatasi. Banjarmasin: Pustaka Cahaya Bangsa
Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). Bandung : Rosda Karya
SKRIPSI
Dalam, D., Dan, K., Di, P., & Randuagung, D. (2020). Disharmonisasi Keluarga dan Upaya- upaya Penanggulangannya di Desa Randuagung Kabupaten Lumajang dalam Prespektif Hukum Islam. Fakultas Syariah Jurusan Hukum Islam Program Studi Al-Ahwal Al Syakh. Institus Agama Islam Negeri Jember.
JURNAL
Hadi, S., Putri, D., & Rosyada, A. (2020). Disharmoni Keluarga Dan Solusinya Perspektif Family Therapy (Studi Kasus Di Desa Telagawaru Kecamatan Labuapi Lombok Barat). Journal : Tasâmuh, 18(1), 114–137.
James A.F Stoner, 2018 : 41). (1988). Landasan Teori Keluarga. Journal : Dasar-Dasar Ilmu Politik, 17–39.
Rosalia, N., Pratiwi, M. R., Albab, C. U., & Aliya, F. N. (2022). Akun Instagram Parenting sebagai Media Edukasi Ketahanan Keluarga. Jurnal Riset Komunikasi, 5(2), 278–290. https://doi.org/10.38194/jurkom.v5i2.464
Rustina. (2020). Keluarga Dalam Kajian Sosiologi. Jurnal Tatsqif, 1, 35–46.
Sandra, N. L. (2019). Konstruksi Sosial Tentang Lesbian. Jurnal S1 Sosiologi Universitas Airlangga, 1–30. http://repository.unair.ac.id/84444/
Sari, I. K., Indah, R., Dewi, S., & Morika, H. D. (2020). Jurnal Abdimas Saintika Bahaya Lesbian, Gay, Biseksual, Transgenders (LGBT) di SMA Kota Padang. Jurnal Abdimas Saintika, 2(1), 85–90. https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Sugianti, D. (2022). Disharmonisasi Keluarga Sebagai Salah Satu Faktor Penghambat Prestasi Belajar Anak Di Sekolah. GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(5), 89–102.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Konseling Individual dengan Teknik Homework dalam Mengatasi Orientasi Seksual Menyimpang (Lesbian) pada Santriwati (Studi di Pondok Pesantren Salsabila Tahfidz Boarding School). Journal Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
Tri Raharjo, S., Humaedi, S., & Taftazani, B. M. (2012). Faktor Keluarga Dalam Kenakalan Remaja: Studi Deskriptif Mengenai Geng Motor Di Kota Bandung. Sosiohumaniora, 14(3), 212. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v14i3.5491
Yuli, Y. (2020). Perilaku Sosial anak Remaja yang Menyimpang Akibat Broken Home. Jurnal Edukasi Nonformal. https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/395
ARTIKEL BERITA
Monavia Ayu Rizaty. 2023. Ada 516.344 Kasus Perceraian di Indonesia pada 2022. Dapat diakses pada link : https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-516344-kasus-perceraian-di-indonesia-pada-2022
DOI: https://doi.org/10.21831/socia.v20i1.60768
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 fadia zahra zahra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.
eISSN : 2549-9475 | pISSN : 18295797
SOCIA is abstracting, indexing, and listing in the following databases:
Suported by:
View My Stats