POTENSI KONFLIK DIBALIK MUNCULNYA KOMUNITAS BERPAGAR (GATED COMMUNITY)
Abstract
Perkembangan masyarakat perkotaan mendorong pergeseran berbagai bentuk perilaku, kebiasaan dan budaya. Masyarakat kontemporer cenderung mengeser arah keterlibatan masyarakat menjadi semakin mandiri dan semakin individualis, termasuk didalamnya dalam pilihan untuk berkelompok. Ekslusivitas dan kesamaan stratifikasi mendorong sebagian orang untuk memilih tempat tinggal. Inilah yang mendorong kecenderungan munculnya perumahan-perumahan dari kategori elit sampai minimalis yang memberikan kesamaan kelompok sosial. Munculnya ke-lompok social berdasarkan pemilihan ruang yang sama disatu sisi disadari sebagai gaya hidup baru masyarakat kontemporer, tetapi di sisi lain menimbulkan potensi konflik yang berakar dari kesenjangan yang muncul antara komunitas berpagar dengan komunitas tradisional (kampung). Potensi konflik muncul akibat kesenjan-gan ekonomi, ketercerabutan interaksi social dengan masyarakat sekitar yang me-nimbulkan pertentangan, konflik hingga vandalisme. Gated community tidak bisa dihindarkan dari perkembangan kota, tetapi meminimalkan potensi konflik akibat segregasi sangat mungkin dilakukan.
Kota kunci: konflik, komunitas berpagar, perkembangan masyarakat
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/socia.v11i1.3733
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.
eISSN : 2549-9475 | pISSN : 18295797
SOCIA is abstracting, indexing, and listing in the following databases:
Suported by:
View My Stats