Pembelajaran Sejarah Menggunakan Blanded Learning

Suwarni Suwarni, IKIP PGRI Pontianak, Indonesia
Superman Superman, IKIP PGRI Pontianak, Indonesia

Abstract


Perkembangan teknologi yang kian marak memaksa para pengajar untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan pembelajaran. Kebutuhan dan minat peserta didik dewasa ini telah mengalami pergeseran. Disrupsi informasi yang terjadi membuat proses pembelajaran konvensional semakin tidak relevan lagi. Pengajar harus lebih bisa beradaptasi dengan media-media pembelajaran berbasis elektronik. Tiap-tiap bidang ilmu tentunya memiliki karakteristik dan tujuan pembelajarannya masing-masing. Pembelajaran sejarah umumnya lebih mengedepankan aspek afeksi. Maka dari itu kegiatan pembelajaran dengan hanya memanfaatkan daring saja tentunya akan cukup menyulitkan. Guna menjaga agar kegiatan pembelajaran sejarah tetap menarik sangat perlu untuk menerapkan pembelajaran daring. Namun tentunya pembelajaran dengan tatap muka masih sangat diperlukan guna menyentuh afeksi peserta didik. Blended learning merupakan solusi bagi kegiatan pembelajaran sejarah yang lebih baik dan lebih efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan secara deskriptif upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam merancang kegiatan pembelajaran sejarah dengan model blended learning. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan efektifitas penggunaan blended learning dalam pembelajaran sejarah. Metode penelitian menggunakan mix methods dengan embedded design model Creswell & Clark. Penelitian menghasilkan strategi utama yang dapat diimplementasikan, yaitu menyusun desain pembelajaran sejarah menggunakan model blended learning.

Keywords


Blended Learning; Pembelajaran Sejarah;

Full Text:

PDF

References


Ali, M. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKis.

Almalki, S. (2016). Integrating Quantitative and Qualitative Data in Mixed Methods Research—Challenges and Benefits. Journal of Education and Learning , 288-296.

Creswell, J. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mix Methods Approaches 4th ed. USA: SAGE Publication Inc.

Daliman. (2012). Manusia dan Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Degeng, I. N. (1989). Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended Learning) Terampil Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-To-Face, E-learning Offline-Online, dan Mobile Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Idris, H. (2011). Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Iqra’ .

Kochar, S. (2008). Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Grasindo.

Renier, G. (1997). Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, M. (2016). Blended Learning, Model Pembelajaran Abad Ke-21 di Perguruan Tinggi. Jurnal Ta'dib , 126-136.

Widja, I. G. (1989). Panduan pengajar buku sejarah lokal suatu perspektif dalam pengajaran sejarah. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis: Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu. Jakarta: Yayasan Obor.




DOI: https://doi.org/10.21831/socia.v18i2.36340

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Suwarni Suwarni, Superman Superman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.

eISSN : 2549-9475    |     pISSN : 18295797

SOCIA is abstracting, indexing, and listing  in the following databases: 

                                


Suported by:

RJI Main logo

 

View My Stats