Perbedaan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan modul interaktif dan modul konvensional terhadap pemahaman konsep IPA
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh pembelajaran dengan mengguna-kan modul interaktif dan modul konvensional terhadap pemahaman konsep IPA siswa. Penelitian juga memeriksa pemahaman konsep IPA antara siswa laki-laki dan siswa perempuan yang belajar dengan menggunakan modul interaktif. Jenis penelitian ini quasi exsperiment dengan desain counterbalanced. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kandangan. Penentuan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran de-ngan menggunakan modul multimedia interaktif dan modul konvensional terhadap pemahaman kon-sep IPA siswa pada taraf signifikansi 0,05. Skor pemahaman konsep IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan skor siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak berbeda signifikan pemahaman konsep IPA siswa laki-laki dan perempuan yang belajar dengan modul interaktif
Kata kunci: modul interaktif, modul konvensional, pemahaman konsep IPA.
The Differences of Effect of Teaching by Using Interactive Module and Conventional Module on the Understanding of Science Concept
Abstract
The objectives of this study were to investigate the differences of effect of theaching by using the interactive module and conventional module to the understanding of science concept. It was also to examine the understanding of science concept between boys and girls who studied by using interactive multimedia module. This research was a quasi-experiment employing the counterbalanced design. The research population was all students of grade VIII of SMP Negeri 1 Kandangan. The sampling was conducted by using the cluster sampling technique. The instrument used to measure the understanding of science concept was a cognitive test in the multiple choice form. The data were analyzed by using the independent sample t-test. The result of study showed that there was significant difference effect of learning by using interactive module and conventional module on the understanding of science con-cept at a significance level 0.05. The score of the students were taught by using interactive multimedia module were higher than by module. The result also showed that there was no significant difference of understanding of science concept between boys and girls who studied by using interactive multimedia module at a significance level 0.05.
Keywords: interactive module, conventional module understanding of science conceptKeywords
Full Text:
FULLTEXT PDFReferences
Anderson, L.W & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajar-an, pengajaran, dan asesmen. Revisi Taksonomi Bloom (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta. Penerbit Pus-taka Pelajar. (Buku asli diterbitkan tahun 1956).
Arends, R. I. (2007). Learning to teach. (Terjemahan Helly Prayitno Soetjipto & Sri Mulyani Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
BSNP. (2007). Standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah. standar kompe-tensi dan kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta. BSNP.
Cepi Riyana. (2007). Pedoman pengembangan modul multimedia interaktif. Bandung: Program P3AI UPI.
Chauhan. S. (2011). Slow learners: their psy-chology and educational programmes. International Journal of Multidisci-plinary Research, Vol 1, Issue 8, 279-289
Cairncross, S & Mannion, M. (2001). Interactive multimedia and learning: Realizing the benefits. Journal of Innovations in Education and Teach-ing International, 2, 156 -164.
Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, tahun 2005, tentang Stan-dar Nasional Pendidikan.
Depdiknas. (2008a). Peraturan Menteri Pen-didikan Nasional No 84, tahun 2008, tentang Pedoman Pelaksanaan Pangarusutamaan Gender Bidang Pendidikan.
Depdiknas. (2008c). Penulisan modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Depdiknas. (2008d). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28, tahun 2008, Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan.
Jeffry Handhika. (2012). Efektivitas media pembelajaran IM3 ditinjau dari moti-vasi belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2, 109-114.
Ketang Wiyono. (2012). Pengembangan mo-del multimedia interaktif adatif pendahuluan fisika zat padat untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasis-wa calon guru. Desertasi doktor, tidak diterbitkan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Suppes, P. (1979). Curent trends in computer-assited istruction. Dalam M.C Yovits (Ed.), Advances in Computer, Vol. 18. (pp.173-229). New York: Academic Press.
Saprudin, (2011). Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran rang-kaian arus bolak balik untuk mening-katkan keterampilan generic sains dan berfikir kritis mahasiswa. Tesis Magis-ter, tidak ditebitkan,UPI. Bandung
Sunaryo Soenarto. (Maret 2003). Pengaruh Pembelajaran berbantuan Komputer dan cara berfikir terhadap hasil belajar fisika. Makalah. Diambil pada tang-gal 12 Desember 2013, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/ringkasan seminar%20Nas-MIPA.pdf
DOI: https://doi.org/10.21831/jpms.v4i1.12428
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
JPMS Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains by http://journal.uny.ac.id/index.php/jpms is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All rights reserved.
==========================================================================================================
Supervised by: