DRUPADI DAN SRIKANDHI WANITA-WANITA TANGGUH HASIL RESEPSI PENGARANG JAWA TERHADAP MAHABHARATA
Sri Harti Widyastuti,
Abstract
Mahabharata merupakan karya besar dan kompleks yang sering disebut sebagai karya adi luhung, karena menceritakan tokoh-tokoh dan persoalan kewiraan manusia. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan bentuk resepsi dan latar belakang resepsi pujangga Jawa terhadap Mahabharata. Teori resepsi sastra yang digunakan berpijak pada pandangan bagaimana pembaca ahli memaknai karya sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif disertai teknik pembacaan secara hermeneutik. Hasil penulisan menunjukkan bahwa pujangga dan penulis sastra Jawa meresepsi cerita Mahabharata sesuai dengan pandangan hidup dan local colour dalam kehidupannya. Disebabkan proses ini maka Mahabharata diresepsi oleh pujangga dan penulis Jawa dalam varian alur dan karakter penokohan. Alur dan karakter penokohan menyebabkan peristiwa cerita yang berbeda. Adapun resepsi pengarang Jawa terhadap Mahabharata berpusat pada sayembara Drupadi, hal ini mencirikan interpretasi pengarang Jawa yang menyesuaikan lokal budaya Jawa. Terjadi pengembangan cerita dalam sayembara tersebut berupa pelarangan poliandri dan pernikahan yang harus direstui orang tua. Pada cerita tentang Srikandhi, eksistensi Srikandhi diangkat lebih luas oleh pengarang Jawa, penulis Jawa mengangkat Srikandhi menjadi tokoh kesetaraan gender. Kata kunci: Mahabharata, adi luhung, resepsi, poliandri
DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v7i1.42598
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cited By
Ikadbudi