SISTEM RELIGI MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL MANTRA PEJINAK ULAR KARYA KUNTUWIJOYO (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)
Zilfa A. Bagtayan, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem religi masyarakat Jawa melalui novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi sastra. Dalam menganalisis unsur budaya khususnya sistem religi masyarakat Jawa dalam novel, maka peneliti menggunakan metode deskriptif interpretatif yakni memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra dengan model analisis konten. Analisis konten dilakukan melalui tahap inferensi, analisis, validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem religi masyarakat Jawa terdiri atas Islam kejawen dan Islam santri. Islam kejawen tampak pada kepercayaan terhadap makam leluhur sebagai sumber keberkahan, upacara selamatan, sesajen, makhluk halus, kesakten, pohon keramat, yang dianggap mendatangkan keselamatan, kebahagiaan, namun juga bisa menimbulkan gangguan pikiran. Islam santri tergambar melalui tokoh Haji Syamsudin yang menjalankan syariat ajaran Islam dan membersihkan akidahnya dari perilaku syirik serta menasehati Abu Kasan Sapari untuk memutuskan diri dari mata rantai kesyirikan.
ABSTRACT
This study aims at describing the religious belief system of Javanese community through Mantra Pejinak Ular novel written by Kuntowijoyo. In analyzing the cultural elements particularly the religious belief system of the Javanese community, the researchers utilized interpretative description by describing and presenting the analysis of the data. Data collection was obtained through reading and note taking, and then the data wasanalyzed by using the literary anthropology approach through content analysis. The results revealed that religious belief system of the Javanese community comprises of kejawen Islam and santri Islam. Kejawen Islam is evident from the way the community believes in the ancestral graves as the source of blessing, protection rituals, offerings, the spirits, kesakten, sacred trees, which are considered to bring protection and well- being, happiness and yet also create mental disorder to individuals. Santri Islam, on the other hand, is depicted in the figure of Haji Syamsudin who followed the Islamic teaching and law and cleaned his belief and shirk behavior as well as advised Abu Kasan Sapari to stay away from any shirk-doings.
Keywords: religious belief system, Javanese community, literary anthropology, novel
Full Text:
PDFReferences
Abrams, M. H. (1971). A glossary of literary terms. New York: Holt, Rinehart, Inc.
Anwar, Moh. Wan. 2005. Kuntowijoyo: Menjejak Bumi Menjangkau Langit.
dalam Majalah Horison edisi XXXIX/5/2005.
Endraswara, Suwardi. (2008). Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta: MedPress.
Endraswara, Suwardi. (2015). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Herusatoto, Budiono. 2000. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Radar Jaya Offset.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (1994). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. (2004). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kodiran. (2010). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Djambatan.
Kuntowijoyo.(2013). Mantra Pejinak Ular. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Masroer. (2015). Spiritualitas Islam dalam Budaya Wayang Kulit Masyarakat Jawa dan Sunda. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Volume 9, No. 1, Januari-Juni 2015, hal. 38-61.
Ratna, Nyoman Kutha. (2007). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Antropologi Sastra: Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santosa, Iman Budhi. 2012. Spiritualisme Jawa. Yogyakarta: Memayu Publishing Saputra, Heru S.P. 2007. Memuja Mantra, Sabuk Mangir dan Jaran Goyang
Masyarakat Suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LKIS. Sudikan, Setya Yuwana. (2007). Antropologi Sastra. Surabaya: Unesa University Press.
Oka Rusmini.
Yohanes, Sehandi. 2015. Sastra Indonesia Warna Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Prosiding Sastra Kita: Kini, Dulu, dan Nanti. Bandung: Unpad Press.
DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v6i1.18198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cited By
Ikadbudi