STUDI KETERBACAAN TEKS GEGURITAN I GEDÉ BASUR DAN I KETUT BUNGKLING KARYA KI DALANG TANGSUB
I Wayan Suardiana,
Abstract
Teks Geguritan I Gedé Basur dan teks Geguritan I Ketut Bungkling, merupakan dua teks geguritan unik di Bali. Keunikannya terlihat pada keberadaan kedua teks tersebut di tengah-tengah masyarakatnya. Sebagai karya sastra tradisional, kedua teks ini sangat terkenal karena selain sering dibaca dan dinyanyikan oleh penggemar seni magegitan di Bali, kedua teks ini juga sebagai inspirasi dalam dunia pentas seni klasik di Bali.
Tokoh I Gedé Basur dan I Ketut Bungkling sangat monumental bagi masyarakat Bali. Tokoh I Gedé Basur terkenal kehebatannya dalam menjalankan ilmu hitam; sedangkan tokoh I Ketut Bungkling terkenal sebagai tokoh yang sangat kritis terhadap lingkungannya. Anehnya, kedua teks ini sampai saat ini tidak ditemukan teks individualnya. Keterbacaan kedua teks dimaksud dilakukan melalui teks yang berjudul Geguritan Kidung Prémbon (KP).
Penelusuran studi ini dilakukan dengan ‘pisau bedah’ interteks dan resepsi untuk mengungkapkan jalinan teks dan proses keterbacaan kedua teks karya Ki Dalang Tangsub (Geguritan I Gedé Basur dan teks Geguritan I Ketut Bungkling) atas teks Geguritan Kidung Prémbon (KP). Dengan metode hermeneutik diharapkan penjelasan tentang asal-usul kedua teks karya Ki Dalang Tangsub dapat dijelaskan.
Kata kunci: keterbacaan, geguritan, dan interteks
Abstract
I Gedé Basur Geguritan text and text Geguritan I Ketut Bungkling, the two texts geguritan unique in Bali. Its uniqueness seen in the presence of the two texts in the middle of society. As the traditional literature, these two texts are very well known for besides often read and sung by fans magegitan art in Bali, these two texts also as an inspiration in the world of classical performing arts in Bali.
I figure Gedé Basur and I Ketut Bungkling very monumental for the people of Bali. I Gedé Basur famous figures in the running prowess of black magic; while the figures I Ketut Bungkling known as the man who is very critical of the environment. Surprisingly, these two texts so far found no individual text. Readability of text is done through both text entitled The Song Geguritan Prembon (KP).
Search this study was conducted with the 'scalpel' intertextual and reception to reveal the fabric of the text and the second text legibility works Ki Dalang Tangsub (Geguritan I Gedé Basur and text Geguritan I Ketut Bungkling) on text Geguritan Prembon Song (KP). With the hermeneutic method expected an explanation of the origin of both text Ki Dalang Tangsub works can be explained.
Keywords: Readability, geguritan, and intertextual
Tokoh I Gedé Basur dan I Ketut Bungkling sangat monumental bagi masyarakat Bali. Tokoh I Gedé Basur terkenal kehebatannya dalam menjalankan ilmu hitam; sedangkan tokoh I Ketut Bungkling terkenal sebagai tokoh yang sangat kritis terhadap lingkungannya. Anehnya, kedua teks ini sampai saat ini tidak ditemukan teks individualnya. Keterbacaan kedua teks dimaksud dilakukan melalui teks yang berjudul Geguritan Kidung Prémbon (KP).
Penelusuran studi ini dilakukan dengan ‘pisau bedah’ interteks dan resepsi untuk mengungkapkan jalinan teks dan proses keterbacaan kedua teks karya Ki Dalang Tangsub (Geguritan I Gedé Basur dan teks Geguritan I Ketut Bungkling) atas teks Geguritan Kidung Prémbon (KP). Dengan metode hermeneutik diharapkan penjelasan tentang asal-usul kedua teks karya Ki Dalang Tangsub dapat dijelaskan.
Kata kunci: keterbacaan, geguritan, dan interteks
Abstract
I Gedé Basur Geguritan text and text Geguritan I Ketut Bungkling, the two texts geguritan unique in Bali. Its uniqueness seen in the presence of the two texts in the middle of society. As the traditional literature, these two texts are very well known for besides often read and sung by fans magegitan art in Bali, these two texts also as an inspiration in the world of classical performing arts in Bali.
I figure Gedé Basur and I Ketut Bungkling very monumental for the people of Bali. I Gedé Basur famous figures in the running prowess of black magic; while the figures I Ketut Bungkling known as the man who is very critical of the environment. Surprisingly, these two texts so far found no individual text. Readability of text is done through both text entitled The Song Geguritan Prembon (KP).
Search this study was conducted with the 'scalpel' intertextual and reception to reveal the fabric of the text and the second text legibility works Ki Dalang Tangsub (Geguritan I Gedé Basur and text Geguritan I Ketut Bungkling) on text Geguritan Prembon Song (KP). With the hermeneutic method expected an explanation of the origin of both text Ki Dalang Tangsub works can be explained.
Keywords: Readability, geguritan, and intertextual
DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v3i10.12039
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cited By
Ikadbudi