ANALISIS SATUAN KEMAMPUAN LAHAN UNTUK EVALUASI PARIWISATADI KAWASAN RAWAN BENCANA KAPANEWON CANGKRINGAN
DOI:
https://doi.org/10.21831/gm.v21i2.61068Keywords:
Land Capability Land Capability Units Disaster-Prone Areas Tourism Geographic Information SystemsAbstract
Implementation of spatial planning in an area is planned based on the physical condition of the environment. Kapanewon Cangkringan has tourism potential to be developed as a disaster mitigation-based tourism area which is used as a tourist center as well as education. Along with the rapid pace of development and the increasing number of tourists due to tourism activities, threats to natural resources and ecosystems are also increasing, so it is necessary to analyze land capability in Kapanewon Cangkringan. The methods used in this research are spatial data analysis (overlay), scoring and qualitative descriptive analysis. The purpose of this study is to determine the level of land capability and to determine the level of land capability and to determine the relationship between land capability and evaluation of tourism in disaster-prone areas in Kapanewon Cangkringan. The results obtained were Kapanewon Cangkringan divided into four land capability classes namely Low, Medium, Moderately High and Very High Development Capability classes with the most dominant development capability class being the Very High Development Capability Class. The link between land capability and evaluation of tourism in disaster-prone areas is that four out of fifteen tourist objects were identified as not in accordance with the level of land capability that had been analyzed. This is because, some of these tourist sites are in areas with low levels of development that should not be developed as tourism areas.References
Adi, W. B. (2022). Analisis Kemampuan Lahan Desa
Bengkaung Untuk Arahan Pengembangan
Kawasan Destinasi Wisata. Geo-Image,
(2), 165-181.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB
Press, Bogor
Cahyana, Budi. 2020. Sleman Kini Terbagi Menjadi
Empat, Ini Peruntukannya. Harian Jogja.
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read
/2020/09/23/512/1050685/sleman-kinidibagi-empat-ini-peruntukannya (diaskes
pada 25 September 2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Sleman tahun 2021.
Badan Standarisasi Nasional. (1994). Tata Cara
Pemilihan Lokasi TPA Sampah, SNI Nomor
-3241-1994. Badan Standarisasi
Nasional: Jakarta
Bencana, B. N. P. (2018). Definisi Bencana.
Dagasou, R., Kumurur, V. A., & Lahamendu, V.
(2019). Kemampuan Lahan Dan
Pemanfaatan Ruang Pulau Bunaken
Manado. Spasial, 6(2), 220-230.
Hastuti., Purwantara, S., & Zulaikha. (2016).
Kesiapsiagaan Masyarakat Di Kawasan
Rawan Bencana (KRB) III Di Desa
Glagaharjo Cangkringan Dalam
Menghadapi Bencana Erupsi Gunungapi
Merapi. Geo Educasia. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kautsar, E., Sobba, M. D. I., Pertiwi, N., & Agustine,
T. (2020). Analisis Satuan Kemampuan
Lahan Untuk Pengembangan Kawasan
Pariwisata di Kabupaten Tabalong. Ruang,
(1), 19-27.
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
(2007). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 20/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik &
Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang,
Jakarta. Jakarta: Kementerian Pekerjaan
Umum Republik Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
(2007). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 21/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Pentaan Ruang Kawasan Rawan
Letusan Gunung Berapi dan Kawasan
rawan Gempa Bumi. Jakarta: Kementerian
Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Prakoso, D. A. (2019). Evaluasi Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Kopi di Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman (Doctoral dissertation, UPN
Veteran Yogyakarta).
Rosyidie, A. (2011). Aspek kebencanaan pada
kawasan wisata. Jurnal perencanaan
wilayah dan kota, 15(2), 48-64.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., Panuju, D. R. (2018).
Perencanaan dan pengembangan
wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sanjiwani, P. K., & Pujani, L. P. K. (2020). Kebijakan
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam
Pengembangan Pariwisata Kawasan
Rawan Bencana di Desa Ban, Kabupaten
Karangasem, Bali. Jurnal Ilmiah Pariwisata,
(2), 133-140.
SAPUTRA, R. C. R. (2015). Dampak Konversi Lahan
Pertanian Ke Non-Pertanian Akibat Erupsi
Gunung Merapi 2010 Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Petani Di Desa Kepuharjo
Kecamatan Cangkringan Kabupaten
Sleman (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta).
Sartohadi, J. Jamulya. Dewi, Nur Indah Sari. 2012.
Pengantar Geografi Tanah.
Wirawan, R. R., Kumurur, V. A., & Warouw, F.
(2019). Daya dukung lingkungan berbasis
kemampuan lahan di Kota Palu. Adi, W. B. (2022). Analisis Kemampuan Lahan Desa
Bengkaung Untuk Arahan Pengembangan
Kawasan Destinasi Wisata. Geo-Image,
(2), 165-181.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB
Press, Bogor
Cahyana, Budi. 2020. Sleman Kini Terbagi Menjadi
Empat, Ini Peruntukannya. Harian Jogja.
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read
/2020/09/23/512/1050685/sleman-kinidibagi-empat-ini-peruntukannya (diaskes
pada 25 September 2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Sleman tahun 2021.
Badan Standarisasi Nasional. (1994). Tata Cara
Pemilihan Lokasi TPA Sampah, SNI Nomor
-3241-1994. Badan Standarisasi
Nasional: Jakarta
Bencana, B. N. P. (2018). Definisi Bencana.
Dagasou, R., Kumurur, V. A., & Lahamendu, V.
(2019). Kemampuan Lahan Dan
Pemanfaatan Ruang Pulau Bunaken
Manado. Spasial, 6(2), 220-230.
Hastuti., Purwantara, S., & Zulaikha. (2016).
Kesiapsiagaan Masyarakat Di Kawasan
Rawan Bencana (KRB) III Di Desa
Glagaharjo Cangkringan Dalam
Menghadapi Bencana Erupsi Gunungapi
Merapi. Geo Educasia. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kautsar, E., Sobba, M. D. I., Pertiwi, N., & Agustine,
T. (2020). Analisis Satuan Kemampuan
Lahan Untuk Pengembangan Kawasan
Pariwisata di Kabupaten Tabalong. Ruang,
(1), 19-27.
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
(2007). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 20/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik &
Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya
dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang,
Jakarta. Jakarta: Kementerian Pekerjaan
Umum Republik Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
(2007). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 21/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Pentaan Ruang Kawasan Rawan
Letusan Gunung Berapi dan Kawasan
rawan Gempa Bumi. Jakarta: Kementerian
Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Prakoso, D. A. (2019). Evaluasi Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Kopi di Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman (Doctoral dissertation, UPN
Veteran Yogyakarta).
Rosyidie, A. (2011). Aspek kebencanaan pada
kawasan wisata. Jurnal perencanaan
wilayah dan kota, 15(2), 48-64.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., Panuju, D. R. (2018).
Perencanaan dan pengembangan
wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sanjiwani, P. K., & Pujani, L. P. K. (2020). Kebijakan
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam
Pengembangan Pariwisata Kawasan
Rawan Bencana di Desa Ban, Kabupaten
Karangasem, Bali. Jurnal Ilmiah Pariwisata,
(2), 133-140.
SAPUTRA, R. C. R. (2015). Dampak Konversi Lahan
Pertanian Ke Non-Pertanian Akibat Erupsi
Gunung Merapi 2010 Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Petani Di Desa Kepuharjo
Kecamatan Cangkringan Kabupaten
Sleman (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta).
Sartohadi, J. Jamulya. Dewi, Nur Indah Sari. 2012.
Pengantar Geografi Tanah.
Wirawan, R. R., Kumurur, V. A., & Warouw, F.
(2019). Daya dukung lingkungan berbasis
kemampuan lahan di Kota Palu. SPASIAL,
(1), 137-148.
Yuniartanti, R. K. (2021). Konsep Penataan Ruang
Kawasan Rawan Bencana (KRB) Tsunami di
Kabupaten Karangasem, Pulau Bali.
Journal of Regional and Rural
Development Planning (Jurnal
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Perdesaan), 5(1), 1-1
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia.