Pengaruh Pendekatan CTL dengan Setting Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis, Kepercayaan Diri, dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP

Nina Agustyaningrum, Universitas Borneo Tatakan, Indonesia
Djamilah Bondan Widjajanti, Department of Mathematics Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan setting kooperatif tipe kancing gemerincing terhadap kemampuan komunikasi matematis, kepercayaan diri, dan prestasi belajar matematika siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap ketiga variabel dependen secara simultan, digunakan uji statistik Multivariate Analysis of Variance (Manova), sedangkan untuk menganalisis pendekatan manakah yang lebih unggul terhadap masing-masing variabel dependen, digunakan uji statistik Independent Sample T-test. Hasil penelitian pada taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa ada pengaruh pendekatan CTL dengan setting kooperatif tipe kancing gemerincing terhadap kemampuan komunikasi matematis, kepercayaan diri, dan prestasi belajar matematika pada siswa SMP. Berdasarkan analisis yang dilakukan, pembelajaran matematika menggunakan pendekatan CTL dengan setting kooperatif tipe kancing gemerincing lebih unggul daripada pendekatan konvensional dalam hal kemampuan komunikasi matematis, kepercayaan diri, dan prestasi belajar matematika pada siswa SMP.

Kata Kunci: contextual teaching and learning, kancing gemerincing (talking chips), komunikasi matematis, percaya diri, dan prestasi belajar matematika.

 

Effect of CTL Approach in Cooperative Setting of Talking Chips Type on Junior High School Student’s Mathematical Communication Skill, Self-Confidence, and Mathematics Learning Achievement

 

Abstract

This study aims to describe the effect of contextual teaching and learning (CTL) approach in cooperative setting of talking chips type on junior high school student’s mathematical communication skill, self-confidence, and mathematics learning achievement. This study was a quasi-experimental research with two groups, experiment and control group. To test the effect of treatment on all of the dependent variables simultaneously, the data were analyzed using Multivariate Analysis of Variance (Manova), while to compare the superior learning approach on each dependent variable, the data will be analyzed using Independent Sample T-test. The results of the study, using significant level 5%, showed that the CTL approach in cooperative setting of talking chips type has an effect on junior high school student’s mathematical communication skill, self-confidence, and mathematics learning achievement. Based on the analysis result, it can be concluded that the CTL approach in cooperative setting of talking chips type was more superior than the conventional learning approach in terms of junior high school student’s mathematical communication skill, self-confidence, and mathematics learning achievement.

Keywords: contextual teaching and learning, talking chips, mathematical   communication, self- iconfidence, and mathematics learning achievement.

Keywords


contextual teaching and learning; talking chips; mathematical communication; self- iconfidence; and mathematics learning achievement

Full Text:

PDF

References


Adams, D. & Hamm, M. (1994). New designs for teaching and learning: Promoting active learning in tomorrow’s schools. San Fransisco: Jossey Bass Publisher.

Azwar, S. (2010). Tes prestasi (fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berns, R.G. & Erickson, P.M. (2001). Contextual teaching and learning: preparing students for the new economy. Diakses pada 16 Oktober 2011 dari http://www.cord.org/uploadedfiles/NCCTE_Highlight05-ContextualTeachingLearning.pdf

BSNP. (2007). Pengembangan silabus pembel-ajaran dalam KTSP. Jakarta: BSNP Depdiknas.

Center for Occupational Research and Development/CORD. (2012). The REACT strategy. Diakses pada 19 Oktober 2012 dari http://www.cord.org/the-react-learning-strategy/

Depdiknas. (2006). Peraturan menteri pendidik-an nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran matematika sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

De Walle, J.A.V. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah. (Terjemahan Suyono). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hannula, M.S., Maijala, H., & Pehkonen, E. (2004). Development of understanding and self confidence in mathematics; grades 5-8. Proceedings of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol 3, 17–24.

IEA. (2009). TIMSS 2007 international mathematics report. (Rev. ed.). Chestnut Hill, MA: TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston College.

Johnson, R.A. & Wichern, D.W. (2007). Applied multivariate statistical analysis. (6th ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Krismanto, A. (2003). Beberapa teknik, model, dan strategi dalam pembelajaran matematika. disampaikan dalam pelatihan intruktur/pengembang SMU 28 Juli s.d. 10 Agustus 2003. Diakses pada 20 November 2011 dari http://p4tkmatematika.org/downloads/sma/STRATEGIPEMBELAJARANMATEMATIKA.pdf.

Lie, A. (2008). Cooperative learning, memprak-tikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Lie, A. (2003). 101 Cara menumbuhkan percaya diri anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Lindenfield, G. (1997). Mendidik anak agar percaya diri. (Terjemahkan Editi Kamil). Jakarta: Arcan.

Kagan, S. (2009). A miracle of active engagement. Diakses pada 19 Oktober 2012 dari http://www.kaganonline.com/free_articles/dr_spencer_kagan/281/Kagan-Structures-A-Miracle-of-Active-Engagement-3.

Kagan, S. & Kagan, M. (2009). Kagan cooperative learning. San Clemente: Kagan Publishing.

Kemdiknas. (2011). Instrumen penilaian hasil belajar matematika SMP: belajar dari PISA dan TIMSS. Diakses pada 20 November 2011 dari https://www.google.com/search?q=Nurdin.+%282009%29.+Implementasi+pendekatan+CTL+%28contextual+teaching+and+learning%29+dalam+meningkatkan+hasil+belajar&ie=utf-8&oe=utf-8#q=Kemdiknas.+%282011%29.+Instrumen+penilaian+hasil+belajar+matematika+SMP:+belajar+dari+PISA+dan+TIMSS.

NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: NCTM.

Shadiq, F. (2007). Laporan hasil seminar dan lokakarya pembelajaran matematika pada 15–16 Maret 2007 di P4TK (PPPG) Matematika, Yogyakarta. Diakses pada 10 Oktober 2011 dari http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2008/06/07-lapsemlok_limas.pdf

Stevens, J.P. (2009). Applied multivariate statistics for the social sciences (5th ed.). New York, NY: Routledge.

Sulianto, J. (2011). Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar. Diakses pada 2 November 2011 dari http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1867:pendekatan-kontekstual-dalam-pembelajaran-matematika-untuk-meningkatkan-berpikir-kritis-pada-siswa-sekolah-dasar&catid=159:artikel-kontributor.




DOI: https://doi.org/10.21831/pg.v8i2.8946

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


PYTHAGORAS: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika indexed by:


Creative Commons License Pythagoras is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras.

All rights reserved p-ISSN: 1978-4538 | e-ISSN: 2527-421X

Visitor Number:

View Pythagoras Stats