PENINGKATAN PERILAKU ASERTIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif siswa melalui bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama. Perilaku asertif adalah ketrampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara baik, jujur dan terbuka. Dengan menjadi asertif, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya dengan jujur dan terbuka, mempertahankan pendapatnya tanpa merendahkan pendapat oranglain, mampu menolak ajakan teman dengan baik, menegur teman yang salah dan berkata jujur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama, yaitu pemberian layanan bimbingan kepada sekelompok individu dengan cara bermain peran guna memecahkan masalah yang dialaminya yaitu kurangnya berperilaku asertif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan perilaku asertif sebesar 49% pada masing-masing subjek pada siklus I. Setelah diberikan tindakan kembali pada siklus II masing-masing subjek mengalami peningkatan sebesar rata-rata 82%. Hal tersebut menunjukkan perilaku asertif yang rendah dapat meningkat secara signifikan jika diberikan tindakan pada siklus I dan II. Peningkatan ini disebabkan selama ini siswa belum mengetahui apa perilaku asertif dan bagaimana cara berperilaku asertif, setelah dilatihkan melalui bimbingan kelompok menjadi tahu apa itu perilaku asertif dan bagaimana cara bersikap asertif. Melalui pelatihan asertif dengan temannya melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama, siswa dapat secara langsung menganalisa perilaku asertif . Siswa dapat secara langsung merasakan manfaat layanan yaitu dapat menerapkan cara berperilaku asertif sehingga ketrampilan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama menunjukkan bahwa sosiodrama tepat digunakan dalam memberikan pemahaman tentang penerapan perilaku asertif.
Kata Kunci: perilaku asertif, bimbingan kelompok, sosiodrama
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif siswa melalui bimbingan[a1] kelompok menggunakan teknik sosiodrama[a2] . Perilaku asertif adalah ketrampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara baik, jujur dan terbuka. Dengan menjadi asertif, siswa [MOU3] [ds4] [5] dapat mengungkapkan pendapatnya dengan jujur dan terbuka, mempertahankan pendapatnya tanpa merendahkan pendapat oranglain, mampu menolak ajakan teman dengan baik, menegur teman yang salah dan berkata jujur.[ds6] Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama, yaitu pemberian layanan bimbingan kepada sekelompok individu dengan cara bermain peran guna memecahkan masalah yang dialaminya yaitu kurangnya berperilaku asertif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan perilaku asertif sebesar 49% pada masing-masing subjek [a7] [MOU8] pada siklus I. Setelah diberikan tindakan kembali pada siklus II [ds9] [MOU10] masing-masing subjek mengalami peningkatan sebesar rata-rata 82%. [ds11] [MOU12] Hal tersebut menunjukkan perilaku asertif yang rendah dapat meningkat secara signifikan jika diberikan tindakan pada siklus I dan II.[ds13] Peningkatan ini disebabkan selama ini siswa belum mengetahui apa perilaku asertif dan bagaimana cara berperilaku asertif, setelah dilatihkan melalui bimbingan kelompok menjadi tahu apa itu perilaku asertif dan bagaimana cara bersikap asertif. Melalui pelatihan asertif dengan temannya melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama, siswa dapat secara langsung menganalisa perilaku asertif . Siswa dapat secara langsung merasakan manfaat layanan yaitu dapat menerapkan [a14] [MOU15] cara berperilaku asertif sehingga ketrampilan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama menunjukkan bahwa sosiodrama tepat digunakan dalam memberikan pemahaman tentang penerapan perilaku asertif.
Kata Kunci: perilaku asertif, bimbingan kelompok, sosiodrama
Tak ada alasan B dicetak kapital. Harap dicek semua hal-hal seperti ini.
Tak ada alasan S dicetak kapital
Hilanghkan bahasa proposal< misalnya kata akan. Akan bearti belum terjadi. Klo hasil penelitian jangan pakai akan.
Sdh bu
Tidak pernah ada jenis penelitian seperti ini. Asumsi saya mungkin ini masuk dalam rumpun CAR. Jadi tak boleh membuat jenis nomen klatur sendiri. Melainkan dengan menginduk dan mengadaptasi paying riset yang baku.
Yang baklu subjek
Sdh bu
Penulisan siklus lebih baik menggunakan Romawi II, agar tidak rancu dengan rincian 1, 2, 3
Sudah, sampai pembahasan bu
Lpnjakan yang sangat-sangat luar biasa 49% menjadio 82%. Harus ada penalaran yang hebat pula.
Sdh saya tambah bu
Teks ini sama sekali tak jelas. Ini rumusan hasil atau apa. Kalau hasil kok harapan.
mempraktikan
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jwuny.v2i2.34684
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah WUNY
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Supported by: