enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-modul kerah jas pada mata kuliah Tailoring yang diukur berdasarkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen, dengan PreExperimental Design tipe Intact-Group Comparison, menggunakan teknik total sampling di mana mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana yang mengikuti mata kuliah Tailoring pada semester 120 tahun 2023/2024. Teknik pengumpulan data menggunakan achievement test yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal benar-salah untuk data hasil belajar mahasiswa. Data hasil belajar dianalisis menggunakan t-test independent. Berdasarkan hasil achievement test dan independent t-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berupa e-modul kerah jas dengan materi yang dijelaskan secara step-by-step terhadap hasil belajar mahasiswa kelas Tailoring
Kokom Komariah, Universitas Negri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menentukan resep produk Bakso yang
disubstitusi tempe; 2) Menetapkan penyajian dan pengemasan yang sesuai
untuk produk Bakso yang disubstitusi tempe; 3) Mengetahui penerimaan
masyarakat terhadap produk bakso tempe; 4) Menghitung harga jual dan BEP
produk bakso tempe.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
dengan model 4D yang meliputi : 1) define (Pendefinisian) melakukan
analisis masalah dan analisis kebutuhan; 2) design (Perancangan) melakuan
perancangan formula pembuatan produk bakso tempe, merancang label dan
kemasan produk, serta menghitung harga harga jual produk dan BEP produk;
3) development (Pengembangan) melakukan pembuatan produk bakso
tempe, kemudian melakukan uji validasi ahli produk dan; 4) disseminate
(Penyebarluasan) melakuakn uji penerimaan produk dengan melibatkan 50
orang panelis tidak terlatih di Yogyakarta pada bulan Juli 2024.
Hasil penelitan diperoleh Pengembangan produk Bakso dengan formula yang
dibuat dengan tempe persentase 40% dan Pengemasan produk pengembangan
bakso dengan menggunakan mangkok plastik kecil bulat yang diberi label
yang sudah didesain. Harga jual produk per unit yaitu Rp. 8.473 dengan laba
10% dan akan menerima titik impas jika terjual sebanyak 435 buah. Daya
terima masyarakat terhadap bakso tempe ditunjukkan dengan penilaian uji
sensoris dan hasil analisis uji paired t-test. Nilai p-value dari aspek warna,
aroma, rasa, tekstur, kemasan, dan keseluruhan secara berturut-turut bernilai
0,001; 0,024; 0,000; 0,001; 0,000; dan 0,000 dimana seluruhnya bernilai < α
= 0,05 terdapat perbedaan signifikan sehingga penerimaan masyarakat
terhadap bakso tempe yang lebih tinggi dibandingkan bakso biasa
disubstitusi tempe; 2) Menetapkan penyajian dan pengemasan yang sesuai
untuk produk Bakso yang disubstitusi tempe; 3) Mengetahui penerimaan
masyarakat terhadap produk bakso tempe; 4) Menghitung harga jual dan BEP
produk bakso tempe.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
dengan model 4D yang meliputi : 1) define (Pendefinisian) melakukan
analisis masalah dan analisis kebutuhan; 2) design (Perancangan) melakuan
perancangan formula pembuatan produk bakso tempe, merancang label dan
kemasan produk, serta menghitung harga harga jual produk dan BEP produk;
3) development (Pengembangan) melakukan pembuatan produk bakso
tempe, kemudian melakukan uji validasi ahli produk dan; 4) disseminate
(Penyebarluasan) melakuakn uji penerimaan produk dengan melibatkan 50
orang panelis tidak terlatih di Yogyakarta pada bulan Juli 2024.
Hasil penelitan diperoleh Pengembangan produk Bakso dengan formula yang
dibuat dengan tempe persentase 40% dan Pengemasan produk pengembangan
bakso dengan menggunakan mangkok plastik kecil bulat yang diberi label
yang sudah didesain. Harga jual produk per unit yaitu Rp. 8.473 dengan laba
10% dan akan menerima titik impas jika terjual sebanyak 435 buah. Daya
terima masyarakat terhadap bakso tempe ditunjukkan dengan penilaian uji
sensoris dan hasil analisis uji paired t-test. Nilai p-value dari aspek warna,
aroma, rasa, tekstur, kemasan, dan keseluruhan secara berturut-turut bernilai
0,001; 0,024; 0,000; 0,001; 0,000; dan 0,000 dimana seluruhnya bernilai < α
= 0,05 terdapat perbedaan signifikan sehingga penerimaan masyarakat
terhadap bakso tempe yang lebih tinggi dibandingkan bakso biasa
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.