ANALISIS MANAJEMEN INDUSTRI PADA USAHA PRODUKSI INDART JAMUR TIRAM DI KABUPATEN SLEMAN
Torry Cahya, Universitas Negerti Yogyakarta, Indonesia
Muhammad Akbar, Universitas Negerti Yogyakarta, Indonesia
Muhammad Wildan, Universitas Negerti Yogyakarta, Indonesia
Rachmat Nurshiddiq, Universitas Negerti Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi alur produksi dan penyimpanan jamur tiram di
Indart Jamur, dari pembibitan hingga distribusi produk akhir. Menggunakan
metode wawancara semi-terstruktur, penelitian ini menggali motivasi
kepemimpinan, strategi pemasaran, dan manajemen produksi. Data dianalisis
dengan tematik dan SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Temuan menunjukkan bahwa Indart Jamur memiliki
kekuatan dengan skor 18,4 dalam efisiensi produksi, umpan balik positif, dan
harga kompetitif. Namun, juga menghadapi kelemahan dengan skor 12,5
seperti lokasi tertutup, manajemen persediaan yang kurang optimal, dan alat
produksi sederhana. Peluang dengan skor 12,5 yang dapat dimanfaatkan
termasuk pertumbuhan pasar, teknologi baru, dan diversifikasi produk.
Ancaman dengan skor 14,75 seperti persaingan lokal dan fluktuasi kesetiaan
pelanggan. Dengan selisih faktor kekuatan dan kelemahan 5,9 dan faktor
peluang dan ancaman -2,25, Indart Jamur berada dalam Kuadran 2 pada
SWOT. Strategi diversifikasi yang memanfaatkan kekuatan dan peluang
internal disarankan untuk mengatasi kelemahan dan ancaman eksternal, guna
memastikan pertumbuhan usaha .
Indart Jamur, dari pembibitan hingga distribusi produk akhir. Menggunakan
metode wawancara semi-terstruktur, penelitian ini menggali motivasi
kepemimpinan, strategi pemasaran, dan manajemen produksi. Data dianalisis
dengan tematik dan SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Temuan menunjukkan bahwa Indart Jamur memiliki
kekuatan dengan skor 18,4 dalam efisiensi produksi, umpan balik positif, dan
harga kompetitif. Namun, juga menghadapi kelemahan dengan skor 12,5
seperti lokasi tertutup, manajemen persediaan yang kurang optimal, dan alat
produksi sederhana. Peluang dengan skor 12,5 yang dapat dimanfaatkan
termasuk pertumbuhan pasar, teknologi baru, dan diversifikasi produk.
Ancaman dengan skor 14,75 seperti persaingan lokal dan fluktuasi kesetiaan
pelanggan. Dengan selisih faktor kekuatan dan kelemahan 5,9 dan faktor
peluang dan ancaman -2,25, Indart Jamur berada dalam Kuadran 2 pada
SWOT. Strategi diversifikasi yang memanfaatkan kekuatan dan peluang
internal disarankan untuk mengatasi kelemahan dan ancaman eksternal, guna
memastikan pertumbuhan usaha .
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.