PENGEMBANGAN BISKUIT SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE KEDELAI GUNA MENGATASI GERAKAN TUTUP MULUT BALITA
Nani Ratnaningsih, , Indonesia
Abstract
Balita merupakan kelompok usia berumur antara 1 hingga 5 tahun yang sedang mengalami fase perkembangan dan pertumbuhan terutama tiga tahun pertama semenjak kelahiran. Balita usia 1-3 tahun membutuhkan asupan gizi yang optimal namun sering terjadi balita tidak mau makan, pilih-pilih makan (picky eater) dan melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) sehingga dibutuhkan makanan tambahan seperti biskuit. Namun, berdasarkan penelitian yang terdahulu, pengembangan biskuit balita saat ini masih banyak yang tidak memenuhi syarat mutu SNI karena ketidaksesuaian kandungan protein, lemak, dan karbohidrat. Sementara, tempe kedelai lokal yang memiliki kandungan protein tinggi, asam amino dan vitamin B12 berpotensi memenuhi syarat mutu SNI apabila di substitusikan dengan biskuit balita dimana kandungan protein yang dimiliki sebanyak 13,2 gram. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula dan tingkat kesukaan biskuit bebas gluten dengan substitusi tepung tempe kedelai lokal sebagai makanan tambahan balita untuk mengatasi GTM. Metode Penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and Development) melalui model pendekatan 4D dalam empat tahap yaitu define untuk menemukan resep acuan biskuit balita, design untuk mengembangkan resep acuan terpilih dengan substitusi tepung tempe sebanyak 10%, 20%, dan 30%, dan produk pengembangan yang terpilih berdasarkan tahap design adalah biskuit dengan presentase substitusi tepung tempe sebanyak 30%. Tahap develop untuk uji validasi dan disseminate untuk penyebarluasan terhadap 60 panelis. Dari hasil uji kesukaan pada tahap disseminate secara keseluruhan, daya terima terhadap produk acuan memiliki nilai mean 4.3 (disukai) dan daya terima produk pengembangan mempunyai milai mean sebesar 4.8 (sangat disukai) dengan ketentuan 30% susbtitusi tepung tempe.
Refbacks
- There are currently no refbacks.