PENGGUNAAN TEMPE SEBAGAI SUMBER PROTEIN TAMBAHAN DALAM TAHU GORENG YANG DIISI DENGAN SAYURAN DAN BAKSO

Agistya Sabarina Maro Rezkita Harahap, , Indonesia
Ichda Chayati, , Indonesia

Abstract


Tahu goreng isi sayuran dan bakso merupakan salah satu variasi makanan yang populer di Indonesia. Tahu goreng isi sayuran dan bakso dengan tambahan tempe adalah inovasi makanan yang memadukan protein nabati dan hewani dalam satu hidangan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menemukan resep produk Tahu Goreng isi Tempe, Sayur, dan bakso 2) Menentukan penyajian dan kemasan produk Tahu Goreng isi Tempe,Sayur,dan bakso 3) Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap produk Tahu Goreng isi Tempe, Sayur,dan bakso. Metode penelitian yang digunakan dalam produk ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model 4D terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Pembuatan Tahu Goreng isi Tempe dan Sayurdengan melalui tahapan uji coba resep produk acuan, uji coba resep produk pengembangan, uji validasi produk oleh expert, uji tingkat kesukaan produk dengan panelis skala terbatas, serta didiseminasikan melalui pameran. Analisis data diperoleh dari uji sensoris dengan 50 orang panelis lalu diuji menggunakan uji paired t-test untuk mengetahui adanya tingkat perbedaan daya terima antara produk acuan dan produk pengembangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) resep produk Tahu Goreng isi Tempe dan Sayuryang tepat dengan substitusi Tempe 50%, 2) kemasan produk pengembangan menggunakan box mika dengan ukuran 8,5x7x4,5 cm sebagai kemasan primer dan prodak acuan menggunkan plastic OPP dengan ikuran 15x10, 3) daya terima masyarakat terhadap Tahu Goreng isi Tempe dan Sayurditunjukkan dengan penilaian uji sensoris dan hasil analisis uji paired t-test. Nilai p-value dari aspek aroma, rasa, dan tekstur dimana seluruhnya bernilai > α = 0,05 tidak terdapat perbedaan signifikan. Sedangkan aspek warna, kemasan, dan keseluruhan Dimana seluruhnya bernilai < α = 0,05 terdapat perbedaan signifikan. Nilai rerata keseluruhan produk pengembangan lebih besar dibandingkan nilai rerata produk acuan menunjukkan bahwa pengembangan produk berpengaruh terhadap (warna, aroma, rasa, tekstur, kemasan, dan keseluruhan).



Refbacks

  • There are currently no refbacks.