PENDIDIKAN KARAKTER DI BALIK BENCANA MERAPI
Marwanti Marwanti, , Indonesia
Abstract
Indonesia secara geologis terletak di antara tiga lempeng tektonik dunia dan merupakan jalur rangkaian gunung berapi aktif didunia, Indonesia memiliki gunung berapi 240 buah dan hampir 7~ buah diantaranya masih aktif namun banyak warga yang kurang tanggap resiko didaerah yang rawan bencana. Selain resiko bencana gunung berapi khususnya di Yogyakarta secara geografis terletak didaerah yang rawan bencana gempa, banjir, tanah longsor, sunami, angin puting beliung dan lain.sebagainya . Bagi pengungsi yang berstatus peserta didik dianjurkan mengikuti proses belajar mengajar disekolah yang dekat dimana peserta didik mengungsi agar tak ketinggalan jauh dengan peserta didik yang tak terkena bencana, sedang guru-guru yang berasal dari daerah bencana ditugaskan untuk mengajar di pengungsian atau mengajar dimana guru mengungsi. Indonesia yang terietak didaerah rawan bencana periu diajarkan pendidikan karakter dan pedidikan bencana diberikan di SD sampai Perguruan Tinggi sehingga para peserta didik mampu meminimalisir masalah yang timbul akibat bencana. Pendidikan karakter dan pendidikan kebencanaan cukup dimasukkan atau disisipkan dalam kurikulum yang sudah ada dari pada mengadakan mata pelajaran baru yang dinilai kurikulum Indonesia telah padat. Pendidikan darurat bagi anak pengungsi diberikan di tenda-tenda pengungsian atau gedung-gedung dekat pengungsian serta dapat juga dititipkan disekolah terdekat dengan pengungsian yang sederajat. Dengan berkaca pada bencana gempa di Bantul dan sekitarnya di tahun 2006 serta dengan modal sosial, kegotong royongan, spirit yang kuat serta dapat menerima kenyataan, masyarakat sekitar gunung Merapi baik di Yogyakarta maupun [awa Tengah bagian selatan tidak akan butuh waktu lama akan bangkit setelah awan panas dinyatakan reda atau aman oleh yang berwenang
Kata kunci: Pendidikan karakter, bencana Merapi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.