PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN, KADAR FLAVONOID TOTAL, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK FLAVONOID CAIR MADU KALIANDRA

Ichda Chayati, , Indonesia
Isnatin Miladiyah, , Indonesia

Abstract


Penelitian inibertujuan untuk mengetahui: 1) proses pembuatan ekstrak flavonoid madu kaliandra (EFMK) cair, 2) rendemen, kadar flavonoid total, dan aktivitas antioksidan dari EFMK cair.
Bahan baku madu didapat dari peternak lebah di Bukit Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta. Ekstrak flavonoid madu kaliandra menggunakan metodeultrasonic, magnetic stirrer, dan solid phase extraction. Analisis kadar flavonoid total menggunakan dan analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl hydrazyl) menurut Hussein dkk (2011), dan kapasitas antioksidan metode FRAP (ferric ion reducing antioxidant power) dilakukan menurut metode Aljadi & Kamaruddin (2004). Analisis data dilakukan dengan LSD untuk mengetahui perbedaan antar sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembuatan ekstrak cair menggunakan metode solid phase extraction, ultrasonic, dan stirrer; variasi bahan pelarut adalah metanol, aquades-HCl, metanol-aquades-HCl, dan aquades-asam sitrat; 2) rendemen EFMK cair tertinggi diperoleh dengan pelarut metanol-aquades-HCl, dan aquades-asam sitrat, baik dengan metode stirrer maupun sonikasi, rendemen EFMK cair terendah dengan metode solid phase extraction; EFMK cair dengan penghambatan DPPH tertinggi adalah dengan metode solid phase extraction, terendah dengan pelarut aquades-asam sitrat baik metode stirrer maupun sonikasi; EFMK cair dengan aktivitas antioksidan FRAP tertinggi adalah dengan pelarut metanol-aquades-HCl baik metode stirrer maupun sonikasi; sedangkan yang terendah adalah EFMK cair dengan metode solid phase extraction.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.