Pola Inkuiri Terbimbing dalam Sistem Pemagangan di Pondok Pesantren
Elwan Stiadi, Universitas Bengkulu, Indonesia
Citra Dwi Palenti, Universitas Bengkulu, Indonesia
Abstract
Abstrak: Tujuan dilaksanakannya penelitian ini karena ditemukannya beberapa keunikan model pembelajaran santri Salafiyah pada Pondok Pesantren Al Ittifaq. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara terbuka dan mendalam. Temuan dari penelitian ini adalah pola pemagangan yang digunakan pada pembelajaran mendekati konstruk inkuiri terbimbing. Perpaduan antara pendidikan agama Islam dan usaha pertanian (agribisnis) sesuai dengan kebutuhan santri program Salafiyah di pondok pesantren. Pola inkuiri terbimbing memberikan pengalaman nyata kepada peserta, sehingga nantinya mampu mengelola lahan tidur menjadi area pertanian, peternakan, dan perikanan dalam meningkatkan aset pendapatan kelompok tani yang dibuat. Kehadiran model ini semakin memberikan gambaran bahwa setiap individu dapat mengembangkan kapasitas dirinya sendiri asalkan dilakukan pembimbingan. Kelebihan model ditemukan peningkatan keterampilan peserta dalam melakukan pemecahan masalah dan peserta belajar mampu mengatur diri sendiri untuk belajar. Dampak yang dihasilkan dari hasil pembelajaran ini adalah diperolehnya kompetensi dalam berwirausaha agar mampu menjadi pebisnis muda.
A Guided Inquiry in Appertenceship System for The Students at Islamic Boarding School
Abstract: This research goal is derived from some uniquenesses found in the learning model used in the Salafiyah program at Al Ittifaq Islamic Boarding School. This research deploys a qualitative method using a case study approach. Data collection techniques were carried out by observation, open and in-depth interviews. The findings of this study are the apprenticeship pattern used in learning with a guided inquiry construct approach. The combination of Islamic religious education and agricultural business (agribusiness) is in accordance with the needs of the students of the salafiyah program in Islamic boarding schools. The guided inquiry pattern provides real experience to participants, so that later they are able to manage unused land into agricultural, livestock and fishery areas in increasing the income assets of the farmer groups created. The presence of this model further illustrates that each individual can develop his or her own capacity during the mentoring. The superiority of the model was found to increase the participants' skills in problem solving and the learning participants were able to organize themselves to learn. The impact resulting from the results of this learning is the acquisition of competence in entrepreneurship in order to be able to become a young entrepreneur.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdulhak, I., & Suprayogi, U. (2012). Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta: PT RajaGrafindo Pustaka.
Andriani, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Universitas Islam Riau, 4(1), 168–177.
Arifin, Z. (2012). Perkembangan Pesantren di Indonesia. Pendidikan Agama Islam, 9(1), 40–53.
Darini, S. (2011). Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pengembangan Usaha Agribisnis. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 7(14), 120–134.
Darmawan, D. (2017). Penerapan Model Pelatihan on the Job Training (Magang) Dalam Pelatihan Otomotif Yang Di Selenggarakan Oleh Balai Pelayanan Pendidikan Nonformal Provinsi Banten. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus), 2(2), 116–213. https://doi.org/10.30870/e-plus.v2i2.2957
Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Fuad, N. (2012). Pendidikan Berbasis Masyarakat di Pondok Pesantren. Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(1), 399–409.
Garrison, D. R. (1991). Critical thinking and adult education: A conceptual model for developing critical thinking in adult learners. International Journal of Lifelong Education, 10(4), 287–303.
Gouthro, P. A. (2019). Taking Time to Learn: The Importance of Theory for Adult Education. Adult Education Quarterly, 69(1), 60–76. https://doi.org/10.1177/0741713618815656
Hadi, A. P. (2015). Pemanfaatan Kelembagaan Pondok Pesantren Bagi Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Agribisnis. Yogyakarta: Pustaka Kencana.
Kemnaker. Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.22/MEN/IX/2009 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. , (2009).
Knowles, M. S., Holton, E. F., & Swanson, R. A. (2011). The Adult Learner (6th ed.). Burlington, MA: Elsevier.
Kuhlthau, C. C., Maniptes, L. K., & Caspari, A. K. (2001). Guided Inquiry: School Libraries in the 21st Century. In School Libraries Worldwide. https://doi.org/10.29173/slw6797
Loeng, S. (2017). Alexander Kapp–the first known user of the andragogy concept. International Journal of Lifelong Education, 36(6), 629–643. https://doi.org/10.1080/02601370.2017.1363826
Margarett, J. A., & Lee, K. ho. (2015). Adult Education and Lifelong Learning: The US Experience and Beyond. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (Second Edition). Elsevier.
Marzuki, H. M. S. (2012). Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miettinen, R. (2000). The concept of experiential learning and John Dewey’s theory of reflective thought and action. International Journal of Lifelong Education, 19(1), 54–72. https://doi.org/10.1080/026013700293458
Milana, M., & Tarozzi, M. (2021). Rethinking adult learning and education as global citizenship education: A conceptual model with implications for policy, practice and further research. International Journal of Development Education and Global Learning, 13(1), 46–60. https://doi.org/10.14324/ijdegl.13.1.04
Roessger, K. M., Roumell, E. A., & Weese, J. (2020). Rethinking andragogical assumptions in the global age: how preferences for andragogical learning vary across people and cultures. Studies in Continuing Education, 44(1), 14–38.
Saepudin, A., & Mulyono, D. (2019). Community Education in Community Development. Jurnal Empowerment, 8(1), 64–72.
Sujarwo, S., Tristanti, T., & Kusumawardani, E. (2022). Digital literacy model to empower women using community-based education approach. World Journal on Educational Technology : Current Issues, 14(1), 175–188.
Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 61–82.
Tilaar, H. A. R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Tranformatif Untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Tolib, A. (2015). Pendidikan di Pondok PEsantren Modern. Risalah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 2(1), 60–66.
Wahyudin, Sutikno, & Isa, A. (2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(1), 58–62.
Wahyuningtyas, A. (2018). Pelaksanaan Magang Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Untuk Kemandirian Berwirausaha Pada Kerajinan Tenun Ikat Cap “Mendali Mas” di Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojokerto Kota Kediri. J+Plus UNESa, 7(2), 1–8.
Wardani, P. Y. A. (2012). Model Pembelajaran Magang (Studi pada Pengerajin Logam di Sentra Home Industri Logam Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal). Journal of Nonformal Education and Community Empowermen, 1(2), 70–77.
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v6i2.52593
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Our journal indexed by:
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |
Diklus Stats |