Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Mental Melalui Pelatihan Membatik di Yayasan Jiwa Layang

Caecilia Tridjata S, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
Ataswarin Oetopo, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
Fariz Al Hazmi, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak: Penyandang disabilitas mental (PDM) seperti halnya individu normal yang menaruh perhatian dan ketertarikan pada aktivitas belajar berkesenian. Faktor ketunaan yang disandangnya mempengaruhi kemampuan perseptual dan kemampuan sosial menjalin relasi dengan masyarakat. Realitas tersebut menghendaki dikembangkannya solusi kreatif dengan pendekatan integratif berbeda untuk mengembangkan pelatihan keterampilan. Pelatihan membatik dengan alat cap berbahan kertas dapat menjadi solusi masalah yang dihadapi oleh PDM dan membantu program pengembangan keterampilan di Yayasan Jiwa Layang. Pendekatan craft therapy dapat menciptakan suasana pelatihan yang lebih atraktif dan menyenangkan, sehingga PDM lebih termotivasi untuk lebih produktif dalam membuat beragam jenis karya Batik Cap. Dampak dari aktivitas yang kreatif dan produktif ini dapat meminimalisir kekambuhan PDM dan dapat belajar mandiri dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Hasil dari pelatihan menunjukkan peserta berada pada kategori “terampil” dengan persentase nilai rata-rata  2,9, sehingga disimpulkan bahwa peserta dapat membuat karya batik sesuai dengan keterampilan yang diberikan.

 

Empowerment of People with Mental Disabilities through Batik Training at the Jiwa Layang Foundation

Abstract: People with mental disabilities (PDM) are like normal individuals who pay attention and are interested in art learning activities. The disability factor that he has affects his perception ability and social ability in building relationships with the community. This reality requires the development of creative solutions with different integrative approaches to developing skills training. Batik training using a paper stamp tool can be a solution to the problems faced by PDM and help the skills development program at the Jiwa Layang Foundation. The craft therapy approach can create a more interesting and enjoyable training atmosphere, so that PDM is more motivated to be more productive in making various types of Batik Cap works. The impact of these creative and productive activities can minimize the recurrence of PDM and be able to learn independently and live a better life. The results of the training showed that participants were in the "skilled" category with an average score of 2.9, so it was concluded that participants could make batik works according to the skills given.

 


Keywords


batik cap; keterampilan; craft therapy; penyandang disabilitas menta, batik; skills; craft therapy; people with mental disabilities

Full Text:

PDF

References


Aiyuda, N. (2019). Art Therapy. Nathiqiyyah: Jurnal Psikologi Islam, 2(1), 99–113.

Bahasoean, L. (2019). Panduan Rehabilitation Land. Jakart.

Budiyono, Sudibyo, W., Herlina, S., Handayani, S., Parjiyah,

Pudiastuti, W., … Palup, D. S. (2008). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Hazmi, F. Al, & Seftiandy, S. (2022). Motivasi Relawan dalam Acara Seni Budaya (Studi Kasus Festival Banjar di Jakarta). Jurnal Tata Kelola Seni2, 8(1), 23–36.

Hazmi, F. Al, Zenmira, K. N., & Budyawan, S. A. (2021). Persepsi Partisipan Terhadap Kualitas Pameran Seni Rupa Secara Virtual dalam Situasi Pandemi Covid-19. Jurnal Tata Kelola Seni, 7(2), 79–90.

Ishwara, H., Ishwara, H., Supriyapto Yahya, L. R., & Moeis, X. (2012). Batik Pesisir: An Indonesian Heritage: Collection of Hartono

Sumarsono. Jakarta: KPG (Keputustakaan Populer Gramedia).

Joseph, M. C., Satiadarma, M. P., & Koesma, R. E. (2018). Penerapan Terapi Seni dalam Mengurangi Kecemasan pada Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Jakarta. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 77–78.

Kartika, Y. A. (2017). Pengaruh Pemberian Terapi Seni dengan Metode Menggambar Terhadap Penurunan Stres Kerja pada Mahasiswa yang Bekerja. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Kurniati, A., Ardiyanza, B., Wijaya, B. A., Ilham, M., & A, O. L. (2021). Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Mematuhi Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 46–50.

Maftukha, N. (2017). Art Therapy Seni Lukis Ekspresif untuk Penderita Gangguan Kejiwaan di Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Meruya. NARADA: Jurnal Desain & Seni, 4(3), 325–333.

Malchiodi, C. A. (2007). The Art Therapy The Source. New York: MC Grow Hill.

Malfasari, E., Herniyanti, R., Devita, Y., Adelia, G., & Putra, I. D. (2020). Pendidikan Kesehatan Jiwa pada Tahap Perkembangan Usia Sekolah. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(6), 1066–1071.

Murni, R., & Astuti, M. (2015). Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Mental Melalui Unit Informasi Dan Layanan Sosial Rumah Kita. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha KEsejahteraan Sosial, 1(3), 278–292.

Pawestri, A. (2017). Hak Penyandang Disabilitas Dalam Perspektif HAM Internasional dan HAM Nasional. Era Hukum, 2(1), 164–182.

Prakosa, P. W. B. (2005). Dimensi Sosial Disabilitas Mental di Komunitas Semin, Yogyakarta. Sebuah Pendekatan Representasi Sosial. Jurnal Psikologi, 32(2), 61–73.

Pratama, A., Akhyadi, A. S., & Saripah, I. (2021). Model Pemberdayaan Kewirausahaan Mandiri Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Literatur. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2).

Ratnasari, S., Saripah, I., & Akhyadi, A. S. (2021). Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Kewirausahaan Menjahit di PKBM Bhina Swakarya. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah2, 5(1), 74–86.

Setiawati, P. (2004). Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik Dilengkapi Teknik Menyablon. Yogyakarta: Absolut.

Siregar, N. A. M., & Purbantara, A. (2020). Melawan Stigma Diskriminatif: Strategi Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Desa Panggungharjo. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan, 4(1), 27–50.

Sujarwo, S., Kusumawardani, E., Prasetyo, I., & Dewi, A. A. (2021). Study on Needs Analysis of Family Multiliteracy Competence from Program Keluarga Harapan. 72–85. KnE Social Sciences.

Sujarwo, S., Tristanti, T., & Kusumawardani, E. (2022). Digital literacy model to empower women using community-based education approach. World Journal on Educational Technology : Current Issues, 14(1), 175–188.

Tjahjanti, P. H., Sumarmi, W., Widodo, E., Syamharis, R., Zamroni, S. A., & Prakoso, D. I. (2018). Strategi Membantu Wirausaha Disabilitas Untuk Memberdayakan Ekonomi secara Berkelanjutan. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 37–43.

Tukiman, Lestari, T. P., Rahayu, E. P., & Laili, R. A. N. (2021). Pemberdayaan Disabilitas Mental Melalui Program Karepe Dimesemi Bojo di Kabupaten Jombang. Jurnal Syntax Transformation, 2(5), 734–748.

Widinarsih, D. (2019). Penyandang Disabilitas di Indonesia: Perkembangan Istilah dan Definisi. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 20(2), 127–142.

Yazfinedi, Y. (2018). Konsep, Permasalahan, dan Solusi Penyandang Disabilitas Mental di Indonesia. Quantum: Jurnal Kesejahteraan Sosial, 14(2), 101–110.




DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v6i2.47968

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by:

 
 
Creative Commons LicenseDiklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diklus Stats